Tentang Hujan di Hari ke-3 September

9 0 0
                                    

Langitku bersedih lagi,

Lagi, lagi menumpahkan tetesan air membanjiri permukaan tanah

Meluapkan aliran air sungai tak terhingga jumlahnya

Kadang ia berhenti sesaat, kemudian lanjut sesenggukkan

Tidak ada gunanya mengeluh,

Bagai sedang memotong irisan bawang merah

Tanpa sebab aku ikut menangisi

Merindu kehangatan sang mentari yang menyilaukan mata

Dibuat menggigil sekujur tubuh oleh hembusan napas hujan

Merintih agar hujan cepat reda, memberi jeda sejenak untuk bernapas lega

Tetapi ia terus turun seperti menghukum kami

Dingin ...

Rasa sakit tak juga sembuh, hati semakin gelisah

Ingin melangkah harus terhambat karena kemalasan

Tapi ... Aku tetap melawan rasa yang mengurung diri ini

Melawan guyuran air hujan yang nakal

Memberikan rasa semangat untuk di sekitarku

Hujan tidak selalu buruk

Awal Septemberku memang menyukai musim dingin

Senisa (kumpulan puisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang