-Silent Love- TS(2) SUDAH TERBIT

Silent Love- Two

"You fall in love with the most unexpected person at the most unexpected time"

----------

Author

"Na."

"Hm?" Natasya sibuk menggulung spagetinya dengan garpu.

Sepulang sekolah David mengajak Natasya untuk mampir ke Cafe Lexus , cafe baru di dekat rumah mereka.

"Cindy cantik ya."

Natasya menghentikan aktivitas menggulung spagetinya, rasa sakit itu kembali muncul jika mendengar nama itu keluar dari mulut David. Natasya memaksakan seulas senyum riang.

"Iya."

"Kalo gue deketin dia gimana?"

Masih dengan senyum Natasya menaikkan kedua alisnya, "Kok tanya gue?"

David menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal, "Ya gue pengen denger pendapat dari lo sih."

'Gue nggak mau lo deketin Cindy Dav'

"Cindy itu orangnya baik jadi gue dukung aja sih lo deketin dia." Natasya mengulurkan tangannya menepuk pundak David, "Gue dukung seratus satu persen deh! Biar masa jomblo lo sirna, hehe."

David memandang Natasya dengan pandangan tak terbaca. Namun sebuah senyum tipis tertoreh di bibirnya.

"Oke kalau itu pendapat lo."

Nggak Dav, pliss jangan pergi ke sisi cewek lain selain gue..

Natasya hanya tersenyum kemudian menyibukkan diri dengan spagetinya, berusaha keras untuk tidak menangis saat ini juga.

David tersenyum samar menatap gadis di hadapannya. Mungkin memang tidak akan pernah bisa. Mungkin inilah waktu yang tepat untuk memulai awal yang baru.

"Dav?"

David sedikit gelagapan saat gadis itu tiba-tiba menatap kearahnya.

"Hm?"

"Kenapa lo harus tanya gue dulu?"

Natasya tidak tahan untuk tidak bertanya. Dia berusaha mati-matian menenangkan nada bicaranya. Saat ini dia ingin sekali membentak David karena telah merobek hatinya dengan memberi pertanyaan itu.

"Nggak papa Na, gue pengen aja denger pendapat dari lo." David tersenyum sekilas kemudian menepuk puncak kepala Natasya, "Udah nggak usah di bahas lagi. Makan dulu."

Natasya tersenyum miris tidak lagi berselera. Ucapan David membuat moodnya hancur lebur. Tanpa gadis itu sadari bahwa bukan hanya hatinya yang sakit di sini tapi juga pria di hadapannya.

Berlagak kuat, berlagak tidak merasakan apapun.

'Andai lo tau perasaan gue Dav'

------

"Nana pulang! "

"Eh non udah pulang, itu makan siang ada di meja makan ya." ucap bi Inah assister rumah tangga di rumahnya.