"I shouldn't be jealous , you aren't even mine."
----------------
Author
Natasya dan David berjalan beriringan melewati koridor sekolah. Banyak sekali cewek centil yang terang-terangan flirting pada cowok itu, tapi David tidak memperdulikannya sama sekali. Berbeda dengan gadis di sebelahnya, dia sempat mencibir beberapa kali melihat tingkah cabe-cabe di sekitarnya.
Kelas Natasya dan David berada di lantai dasar dengan kelas David berada paling ujung.
Kelas Natasya memiliki julukan Miabi alias 10 Ipa 2, sedangkan kelas David julukannya Miapa alias 10 Ipa 4. Di antara empat kelas hanya kedua kelas itulah yang sengit bersaing baik dalam hal nilai, olahraga, dan juga anak-anak hitz."Gue duluan ya." Natasya tersenyum sekilas pada David kemudian melanglahkan kaki masuk kekelasnya. Baru saja ia menginjakan kakinya di sana, Jason sudah muncul dengan senyum lebar dan sengaja merentangkan tangannya menghalangi jalan Natasya.
"Lo apaan sih Son?" Natasya menatap Jason bete
"Duh pagi-pagi udah galak aja?"
"Bacot. Minggir!" Natasya mendorong tubuh Jason namun pergerakannya terhenti saat tangan Jason meraih dan menggenggam tangannya. Dengan santai Jason menarik Natasya menuju bangku gadis itu.
Tidak ada yang menyadari ada sepasang mata yang mengamati kedekatan mereka.
David mengepalkan tangannya, menahan diri untuk tidak menonjok wajah Jason barang sekali saja. Tubuh David agak terlonjak saat sebuah tangan menepuk bahunya.
"Ngapain lo?" Cindy mengikuti arah pandangan David tadi, ekspresinya berubah datar saat menemukan sosok Jason sedang menggoda Natasya. "Oh.."
David mengusap kasar wajahnya, "Kurang sabar apa gue."
"Lebay , gue sekelas men. Lo bayangin rasanya jadi gue. Nyesek!" cibir Cindy
"Lo kan hati baja nggak kayak adek hatinya lemah!" David menyentuh dada kirinya dan berpura-pura terisak.
Cindy bengernyit jijik, "Pantes Natasya nggak mau sama lo."
"Ck! Kayak Jason mau sama lo aja."
Cindy menatap tajam David dengan pandangan murka. Namun David justru nyengir lebar tanpa dosa.
"Lo ngapain masih di sini?" ucap Cindy dengan nada mengusir terang-terangan.
"Tadinya cuma nganter Nana, tapi sekarang gue mau curhat." David mengikuti Cindy masuk kekelas kemudian mendudukkan diri di samping bangku gadis itu.
"Bukannya bangku lo di sebelahnya Nana?" David menatap bingung Cindy membuat gadis itu memutar bola matanya malas.
"Katanya mau curhat? Lo mau Nana sama Jason denger? "
David menepuk jidatnya , "oh iya."
"Goblok memang."
"Cin lo kasar banget sih jadi cewek. Kayaknya Fans lo buta semua ya?"
Cindy menjambak jambul David dengan ganas, " Fans lo yang buta nyuk!"
KAMU SEDANG MEMBACA
-Silent Love- TS(2) SUDAH TERBIT
Jugendliteratur[[ TELAH TERSEDIA DISELURUH GRAMEDIA INDONESIA]] Highest Rank: #1 in Teenfiction [13 Mei 2017] OPEN PO 26 September 2017 ⛔Beberapa part di privat, follow akun aku untuk melanjutkan membaca. #2 in Teenfiction [01-05-2017] #3 in Teenfiction [22-04...