-Silent Love- TS(2) SUDAH TERBIT

Silent Love- Five

"It hurt so much. Not to have you by my side. Not to be around you. Not to be with you."

---------------

Natasya Pov

Katanya cinta itu indah.

Katanya jatuh cinta membuatmu tersenyun tanpa sebab.

Katanya jatuh cinta membuat duniamu terasa lebih indah.

Tapi mengapa..

Aku justru merasakan sebaliknya?

Cinta membuatku sakit.

Jatuh cinta membuatku menangis.

Jatuh cinta membuatku merasakan bagaimana takutnya lehilangan orang yang ku cintai.

Aku tidak ingin kehilangan David.

Tapi aku tidak punya hak menahannya untuk tidak pergi dari sisiku.

Dia punya hak untuk jatuh cinta.

Dia punya hak untuk bersama orang yang di cintainya.

Aku bisa apa?

Aku hanyalah sahabat masa kecilnya.

Dia tidak akan pernah melihatku lebih dari itu.

Dia tidak akan pernah menganggapku sebagai seorang gadis.

Berulang kali aku berusaha membuang jauh perasaan ini.

Namun semakin ku ingkari, justru perasaan itu semakin kuat.

Dulu aku ingin memperjuangkan cinta ini..

Namun setelah melihat David tertarik pada Cindy..

Mungkin memang aku harus menyerah di sini..

"Nana!"

"Ya ma?"

"Ada David di depan!"

Ah, kenapa dia harus datang di saat perasaanku sedang kacau?

"Iya ma!"

Kulirik sekilas penampilanku di kaca. Kaus putih kedodoran dan celana training panjang. Rambut cepol asal-asalan.

Sial, gue jelek banget.

Biarlah, toh justru terlihat aneh jika aku dandan dulu hanya untuk menemui David.

Kutarik nafasku dalam kemudian menghembuskannya perlahan.
Menyiapkan diri untuk menghadapi cowok itu.

Tadi sepulang sekolah hubungan kami memang sedang tidak baik. Aku tau aku salah karena melanggar janji dengan berbohong padanya.
Tapi tidak mungkin juga aku cerita yang sesungguhnya kan? Toh dia juga tidak akan perduli aku dekat dengan siapa.

Kulangkahkan kakiku menuju ke teras di halaman depan. Di sana terlihat sosok David sedang duduk di salah satu kursi dan menatap kosong kearah jalan. David sibuk melamun sampai tidak sadar bahwa aku sudah berada di dekatnya sekarang.
Tatapannya tampak serius memikirkan sesuatu.