BAB 8

852 30 4
                                    

   Seperti janji Saka semalam untuk menjemput Shela . Mereka berdua menuju sekolah, dijalan mereka banyak sekali bercerita tapi kenapa Shela tidak berani memberitahu Saka perihal dia keluar bersama Satria . Ya itu hanya Shela yang tau .

   Mereka akhirnya sampai kesekolah bukan hal baik yang menyapa mereka pagi ini, melainkan Pinka yang sekarang sudah berubah menjadi monster yang ganas . Raut wajahnya tampak begitu kesal melihat Shela datang .

"Wah wah hebat lo ... kemaren lo jalan sama Satria sekarang apa lo sama Saka. Mau lo apa sih Shel?" Bentak Pinka kepada Shela, situasi itu yang membuat Saka kebingungan . Sebenarnya ada apa ini ?

"Lo kalau gak tau urusanya diem deh nenek lampir"

"Ets stop..!! Kalian bukannya sahabat kok malah ribut sih . Ini masih pagi dan jangan buat keributan"

"Lo tau Saka dia bukan sahabat gue lagi, dia lebih mentingin keinginannya ketimbang gue, Rasti sama Lintang"

"Loh emangnya ada apa"

"Dia (sambil menunjuk Pinka) udah gabung sama Kak Nael .. geng orang hitz dan bilang kita anak cupu"

"Gila lo Ka? Lo korbanin persahabatan lo dari dulu demi bisa jadi orang hitz"

"Gue hitz itu wajar dong . Gue nglakuin ini semua biar deket sama Satria . Dan lo Shela jangan sok kecentilan sama Satria gue harap lo jauhin dia"

   Setelah puas berkata seperti itu Pinka meninggalkan mereka berdua . Saka tidak menyangka bahwa Pinka berubah sekarang menjadi lebih ganas . Kasihan juga Shela kehilangan salah satu sahabatnya . Semua masih akan memanas selagi Pinka masih menginginkan Satria .

"Apa yang dibilang sama tuh nenek lampir bener Shel? Soal kemarin lo jalan sama Satria?"

Shela hanya menunduk dan diam

"Jawab Shela"

"Iya gue jalan sama dia. Gue mau ngomong sama lo tapi nanti, eh tuh mulut lampir udah kayak toak aja. Maaf"

"Iye gue maafin, lo kok bisa tau Pinka gabung sama Nael?"

"Gue dikasih tau Rasti, gua gak habis pikir kenapa Pinka secepat itu berubah Saka"

"Gue ngerti perasaan lo, biar lo gak sedih dan kayaknya kita gak ada pelajaran, gimana kalau kita makan?"

"Makan? Ayo kantin buruan"

"Cantik-cantik makannya banyak ntar gendut lo"

"Eh .. biarin bodo amat"

  Mereka berjalan menuju kantin ternyata Rasti dan Lintang sudah ada disana . Mereka sempat membicarakan tentang perubahan Pinka . Memang itu terasa aneh tapi tidak ada yang tidak mungkin jika Pinka kembali bersama mereka .

  Dan untuk urusan menjauhi Satria apakah Shela sanggup ? Dia sudah pernah kehilangan Satria dan tidak untuk kedua kalinya .

  Sambil menikmati makanan mereka untung saja Lintang membawa gitarnya, supaya suasana tidak sepi karna ulah Pinka mereka berusaha tetap ceria .

"Guys kita nyanyi aja yuk gue bawa gitar nih"

"Ayo .. Shel kita udah lama gak duet . Nah kita duet sekarang"

HOPE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang