BAB 10

862 33 10
                                    

"Baik anak-anak 15 menit lagi kita akan mengadakan api unggun, kelompok yang tadi pagi ibu bagi supaya bersiap-siap, tampilkan yang terbaik mengerti"

"Ya bu..."

   Ketiga kelompok bersiap-siap menyiapkan pensi, Saka dan Shela belum ada di tempat api unggun. Apa mereka belum sampai juga?

"Bu Nela, Shela sama Saka belum kembali dari tadi"

"Kemana mereka?"

"Kami disini bu"

"Dari mana saja kalian! Cepat bergabung dengan kelompok dan mempersiapan pentas seni"

-skip

Shela POV

   Bu Nela emang kesayangan gue deh pokoknya, udah nglebihi mama gue dirumah. Beliau gak segan-segan kasih hukuman yang berat kalau gue salah. Maklum gue sedikit tomboy, pake rok kalau disekolah sama paksaan dari mama.

   Kelompok gue mau tampil apa coba, gue cuma bisa ikut doang palingan Saka nyanyi bosen nih gue. Gue ada ide Bimo sama Mamat aja gue suruh Stand Up Comedy kan lucu tuh, sama gendutnya lucu imut (tapi gak).

   Okey kayaknya kelompok Lintang mau drama deh, tapi cerita tentang apa? Mana ada lampir sama pamgeran gue disana. Kenapa terpisah sih.

"Mamat..Bimo sini"

"Iye ada apa? Gak usah pake teriak Shek kita denger kok".

"Kan kelompok kita gak tau mau pensi apa, gimana kalau--- kalian Stand Up Comedy?"

"Gue belum siap lahir bantin Shel"

"Mau ngapain lo .. pake siap lahir batin segala?"

"Gue cabut da.." gue belum selesai udah maen pergi aja tuh orang.

Terus siapa yang tampil dari kelompok gue?

-skip

Author POV

"Baik anak-anak silahkan berkumpul diarea api unggun, saya harap ketiga kelompok sudah siap menampilkan pensi terbaiknya, kelompok pertama silahkan tampil terlebih dahulu"

   Kelompok Rasti tampil dengan sangat meriah, mereka mengajak semua orang yang ada disana untuk bergoyang bersama dan bernyanyi dengan ria.

   Selanjutnya kelompok dua, kelompok Pinka dan Satria yang membuat Shela merasa tercekik melihat mereka berdua, bagaimana tidak drama yang dibuat sangat menjiwai sekali sampai-sampai Bu Nela dan guru lainnya meneteskan air mata.

   Kini penampilan kelompok terakhir yakni kelompok Shela, memang diantara lainnya kelompok ini sedikit aneh karena mereka hanya berdiam diri. Sampai akhirnya Saka dan Riza mengambil gitar mereka masing-masing dan mulai mengalunkan nada demi nada yang indah. Di tambah dengan suara seriosa khas milik Lintang dan puisi yang indah dari Shela membuat semua yang ada merinding.

Apa hikmah dari semua ini
Apa semua harus berakhir
Kamu tau betapa,
Semua terasa menyiksa
Setelah kepergianmu
Apa kamu tau setelah kamu kembali, semua akan berjalan seperti dulu?
Aku.. aku sudah cukup lelah menunggu.
Jawabanmu sekarang apa?
Membuangku sia-sia lagi?
Pergi..
Pergi..
Jika kamu sudah tidak menganggapku,
Aku bukan bayangan yang akan mengikutimu.

HOPE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang