BAB 16

310 9 5
                                    

      Shela dan Lintang terus mengusuri jalanan, dan mereka sampai ke tempat Saka. Cemas itu yang dirasakanya sekarang, merindukan Saka tentu saja ingin dia lekas sembuh.
      Sesampainya di depan pintu kamar Saka ada suasana yang berbeda. Ternyata kegelisahan Shela sudah dibayarkan dengan sedikit senyuman. Siapa yang bersama Saka? Tapi kenapa begitu mesra seperti sudah mengenal lama?
       Ternyata itu hanya kakak perempuan Saka, tampaknya Saka lumayan membaik tepatnya sudah terbangun dari koma. Shela melangkah pasti menuju kedalam ruangan itu, dilihatnya wajah Saka yang tidak sepucat saat masa kritisnya.

" permisi, maaf mengganggu "
Suara Shela mengalihkan pembicaraan Saka dan kakaknya.

" Shela.. sejak kapan kamu berdiri sisitu. Ayo kesini "
Ada kebahagiaan tersendiri yang dirasakan Saka saat ini.

Dengan memberikan senyum yang mengembang tentu saja juga menggemaskan Shela melangkah menuju tempat Saka berbaring.

" baru saja datang, kak Siska kapan sampai disini? "

" tadi pagi kok Shel, oh iya mana abang kamu? Gak ikut? "

" enggak kak biasalah dia sok sibuk gitu, aku sama Lintang kok tapi dia nunggu diluar "

" gak di ajak masuk sekalian? "

" ehm.. gak mau dianya "

" yaudah kamu temenin Saka, biar aku yang temenin Lintang diluar. Kakak tinggal dulu ya Saka "
Saka mengangguk penuh semangat, rasanya hatinya bersemi sekarang bisa melihat Shela.

" woy ngapain nyengir-nyengir sendiri, baru koma lo tambah aneh tau gak "

" yaelah Shel, bukannya tanya kabar gue? Gimana keadaan gue? Gue kangen apa enggak sama lo? Malah bilang gue aneh "

" hmm menurut gue kabar lo udah agak gimana ya .. agak mendinganlah. Gue tau nih lo pasti kangen banget sama gue "

" ya jelas gue kangen sama lo, gue  lama gak liat lo cemberut haha "

" oh jadi lo pengen liat gue marah? Gue pergi nih sekarang "
Shela bangkit dari tempat duduknya, tapi tangan Saka memegangi tangan Shela dan seakan tatapannya penuh rasa. Rasa suka teramat dalam lebih dari seorang sahabat.

" bercanda kali, tuh kan lucu muka lo "

" ih udah tau sakit masih bisa ya kayak gini. "

" kata nyokap Satria sama Angga jenguk gue "

" gue udah tau bro, Nadine juga kesini jenguk lo "

" Nadine siapa? Oh yang itu-- "

" yang mana coba? "

" gue lupa sih hehehe "

" gitu belaga sok tau dasar "

      Ingin rasanya memeluk untuk menyatukan semua rasa rindu. Tapi sayang fisik Saka tidak memungkinkan untuk duduk. Tatapan itu yang kembali dilihatnya, terasa selalu bersinar dan indah. Suara yang mengalun merdu, tawanya membuat siapa saja nyaman termasuk Saka.

      Namun itu hanya angan Saka, karna Shela hanya menganggap dia sahabat tak lebih dari itu. Ya Saka yakin akan perasaanya sekarang, dijauh menyayangi Shela lebih dari seorang sahabat. Lebih tepatnya orang yang dia kasihi, bahkan terkadang Saka memikirkan hal yang konyol. Yaitu berpacaran dengan Shela (dia sadar jika itu tidak akan ter jadi)

~~~

       Disisi yang lain Satria yang masih memikirkan Shela, sedang apa dia sekarang? Apakah dia masih kecewa? RINDU, itu perasaan yang dirasakannya sekarang. Satria terkejut, dia yang semula duduk di balkon kamarnya melihat Nadine datang kerumahnya. Mau apa lagi perempuan itu datang lagi.

       Satria tetap tenang dengan posisi duduknya yang pas saat ini, sebelum bibi Inah memanggilnya. Bi Inah menyuruh Satria untuk menemui Nadine sekarang, (malas) ya Satria sangat malas untuk menemuinya. Dilewatinya anak tangga, ternyata benar di ruang tamu sudah ada perempuan yang pernah menghancurkan cinta Satria terhadap Shela.

" hai Sat-- "

" mau apa lo kesini? "

" hmm.. cuma kangen kamu aja, habisnya dihubungin susah sih "

" lo udah liatkan gue baik, sekarang lo pergi dari rumah gue"  tak biasanya Satria marah seperti ini,

" sebenci itukah kamu sama aku Satria, maaf atas kejadian beberapa tahun lalu "

" muka lo emang cantik Nad, tapi lo kan tau gue sayang cuma sama Shela! Gue bisa bersikap lembut kalau ada dia. Gue liat muka lo aja udah males banget, pergi ..! "

" apa baiknya Shela, aku jauh lebih baik Sat. Kamu hargai perasaan aku "

" gue gak suka cewek yang terlalu paksain keinginanya sendiri. Lo tau Shela? Contoh dia dong Nad "

" apa yang perlu aku liat? Dia biasa aja Sat plis dengerin aku-- "

" Shela selalu tau apa yang dia mau, tapi dia gak maksa buat ngedapetin itu semua. Dia pernah bilang sama gue . Tugasku hanya mencintai kamu Sat, gimana kamu sama hatimu itu kamu yang tau. Dan aku gak berhak dapet balasan yang lebih "

" cuma kayak gitu kamu tertarik?"

" Shela jauh lebih tulus sayang sama gue ketimbang lo Nad. Lo pergi atau gue yang pergi dari sini "
Nadine hanya terdiam,

" kok diem? Oke kalau lo mau tetep dirumah gue. Gue yang pergi "
Satria lalu mengambil kunci motornya dan beranjak meninggalkan Nadine dirumahnya.

" sial gue gagal buat ngrayu Satria. Gue harus hancurin tuh si Shela, pokoknya gue harus cara. Ya harus berhasil "

~~~

Jangan lupa Votmens ya guys..
Thx 😘
Follo akun ku juga okey..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HOPE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang