Putih Abu - Abu lima

7 4 0
                                    

Normal Pov

Harus ku apakan kertas - kertas yang menumpuk di atas mejaku, tumpukkan kertas itu harus ku selesaikan malam ini, tumpukkan kertas bergambar gaun, dress, coat dan teman - temannya terpampang di jarak kurang dari setengah meter itu, kira - kira ada puluhan kertas, ya setiap anak di kelasku ku beri tugas membuat tiga desain untuk ku seleksi sementara teman sekelasku berjumlah tiga puluh orang, walaupun sudah melakukan seleksi sebelumnya tapi desain sketsa yang terpilih hanya sedikit jadi kami sekelas sepakat untuk melakukan seleksi ronde kedua, lembar demi lembar design sketch ku ambil dan kuamati, dari beberapa yang kuamati terdapat desain yang menampakkan sisi edgy dan boys seperti yang sudah direncakan di seleksi ronde pertama, jujur aku lebih suka jika gambar desain mereka dibumbui sisi feminim atau girly dan sedikit glamour . Tetapi tanganku berhenti ketika aku memandang sebuah desain yang bisa dikatakan festival costume, dengan judul

"the great mystical queen".

nampak seorang wanita memakai kostum hijau sederhana namun elegan dengan memakai mahkota, di sisi kanan dan kirinya terdapat dua wajah naga air yang tak lain adalah sebagai simbol hewan yang konon sebagai kendaraannya.

"What a such great sketch".

Ku akui desain tersebut adalah salah satu desain favoritku. Aku memandangnya terpesona, melihat gambar tersebut dari atas sampai bawah dan ku cermati setiap sisinya.

"Sangat perpekstif".

Kedua sisinya seimbang atau desainnya tidak berat sebelah. Aku melihat ke bawah dan ternyata terdapat tulisan

"Ada pesan di balik kertas, mohon dibaca".

Aku terkekeh dibuatnya, segera ku balik kertas yang ku genggam, aku menarik nafas berat sebelum membaca pesan yang tertulis disana.

"From : Alexis Maudy Sibuhea

Dear Yoga atau yonghwa dalam bahasa korea".

Ternyata yang membuat desain ini adalah Sia gadis yang menduduki peringkat kelima di kelas mid semester lalu, dan benar bahwa yonghwa adalah nama koreaku.

Aku melanjutkan membaca tulisan itu.

"Pertama - Tama. Aku berjanji dalam menulis surat ini tidak menggunakan kata "lo" dan "gue". Meski aku jarang bicara padamu di sekolah, tapi aku boleh curhat kan?".

"Tentu saja". Jawabku.

"Oke aku akan curhat, aku mulai menggambar desain ini dua hari sebelum deathline, ya pada saat itulah ribuan ide muncul, melayang dan berputar - putar di otakku, pada saat itu aku memiliki berbagai imajinasi tapi untuk menggambar ya sangat bingung dan harus dari mana, aku menggambar desain ini dari asal mencoret namun tidak asal, aku mencoret demi mencoret garis bedasarkan imajinasi ku, dan akhirnya tergambarlah seorang wanita polos tanpa baju wkwkkwkwk, terlintas di otak terdapat sumber inspirasi, lalu aku menambahkan sumber inspirasi ku dengan menggambar baju wanita yang akhirnya menjadi sebuah kostum itu".

Sama sepertiku, terkadang aku memiliki banyak inspirasi dan imajinasi yang melayang - layang bagaikan burung kenari berputar di atas kepala, tapi untuk menggambarnya bingung dan harus mulai dari mana".

"Sebuah kostum kerajaan berwarna hijau dengan sebuah selendang kuning keemasan ".

Ralat, seorang wanita memakai kostum hijau namun elegan dengan memakai mahkota dan selendang kuning keemasan.

Sisi LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang