" just relax and enjoy the game my step sista, not Only you, your lovely friend too Will be join that's game ". Xelovia memeluk tubuh cornelia yang dari tadi sudah bergetar. Setelah itu xelovia melepas pelukan dinginnya dari tubuh cornelia dan meninggalkan tubuh gadis itu. Tubuh cornelia jatuh lemas ke lantai dengan tetesan air hangat dari kelopak matanya.
"Itu kesalahan lo via, ngapain lo ngorbanin diri lo buat kesembuhan gue, kalau hal itu cuma sia - sia".
"Gue nggak pernah minta lo buat berkorban tapi lo ngelakuin hal tersebut sampai lo kehilangan sesuatu yang berharga dari diri lo". Air matanya kini sudah menetes lebih cepat dari sebelumnya
"Lo boleh buat diri gue sakit tapi jangan dengan mereka hikss...hikss.."
"Karena mereka nggak salah apa - apa". Cornelia menghapus air matanya dan berusaha menguatkan dirinya.
" gue akan terus bangun dari percobaan permainan lo yang telah lo rencanakan". Kata cornelia menyemangati dirinya sendiri.
Detingan jam terdengar waktu menunjukkan tengah malam, namun seseorang tetap membuka matanya untuk menggambar sketsa dan memikirkan kata - kata dari cornelia tadi
"Aib, emang xelovia punya aib, masa orang secantik dan sesempurna dia punya aib". Pikir Lyra sambil memainkan pensil nya.
"Tapi ada dari gerak tubuh dia yang mencurigakan".
"Ngapain gue ikut urusan hidup orang kalau hidup gue belum bener". Lyra melanjutkan menggoreskan pensil yang digenggamnya ke sketch book miliknya. Tangan itu menggores dan menari indah di atas kertas putih yang berbentuk buku itu. Jari - jari itu menari dan berhenti pada saat sebuah pesan tertera di handphone Lyra.
"Let's enjoy your life baby". Isi pesan teraebut.
"Ealah ternyata orang iseng". Kata Lyra dan melanjutkan pekerjaannya.
"Lo boleh nganggap pesen ini sepele namun terdapat kata - kata mematikan di dalamnya" isi pesan itu lagi.
"Lo siapa?" Lyra menjawab pesan itu
"Lo bakal tau nantinya".
"Ngapain gue urusin orang iseng kayak dia". Kata Lyra lagi agar dirinya tidak takut pada pesan tersebut.
"Akhirnya udah selesai gue besok mau nunjukin sketsa gue ke koko". Lyra senang karena menurut dia sketsanya jauh lebih baik dari miliknya kemarin.
Seperti biasa koridor sekolah vokasi rajawali dipenuhi oleh siswa - siswi beralu lalang di sana. Salah satunya lelaki tampan dan sangking tampannya dirinya terlihat cantik jika dipandang dan tinggi menjulang itu, siapa lagi kalau bukan yoga atau kim yong su itu. Yoga menenteng sebuah binder kecil yang berisikan sketsa - sketsa desain yang telah dibuatnya.
"Hai, mau nggak lo ikut gue". Kata seorang siswi yang menggandeng lengan kanannya.
"Maaf aku banyak kerjaan".
"Sombong amat sih loh, mentang - mentang punya wajah flower boy belagu banget". Kata siswi tersebut dengan nada amarah.
"Aku nggak belagu, tapi ini kenyataannya aku sedang sibuk". Jawab yoga singkat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sisi Lain
General FictionJika kehidupan indah tidak seindah dengan indahnya jiwa. Tubuh dan wajah proposional dan bisa di bilang goodlooking tidak sesuai dengan sifat alami. Sifat itu, ya sifat itulah yang tumbuh terus menerus secara alami dan didampingi oleh perasaan. Sebu...