Childhoold

56 13 2
                                    

KU teringat suatu momen dimana mama, mengajakku ke salah satu butik di Paris, pada saat itu aku masih duduk di bangku taman kanak-kanak, di situ terlihat banyak bluss anggun yang dikenakan oleh manekin, aku melihat satu persatu manekin yang berjajar, tapi aku hanya fokus dan melihat bluss berwarna merah bata

KU teringat suatu momen dimana mama, mengajakku ke salah satu butik di Paris, pada saat itu aku masih duduk di bangku taman kanak-kanak, di situ terlihat banyak bluss anggun yang dikenakan oleh manekin, aku melihat satu persatu manekin yang berjaj...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berfikir seandainya aku manekin dan mengenakan blus merah itu, terbayang betapa anggunnya aku, lalu aku menoleh ke mama dan ingin sekali kukatakan

"Ma, aku ingin blus itu, tolong belikan ya ma".

Ada rasa takut untuk mengutarakannya pada saat itu, namun aku tetap saja mengatakannya. Tanpa berfikir panjang pada saat itu, aku menarik kain blus mama.

"Ma, mama" aku memanggilnya.

Mama yang pada saat itu, berbicara pada SPG, dan langsung memberhentikan pembicaraan di antara keduanya

"Iya, youlmi?"

"Ma, aku ingin blus itu, tolong belikan ya ma". Aku memelas ke Mama karena aku ingin sekali membeli blus itu

Dengan sabarnya ia menjawab

"Youlmi, kan tau kalau kamu pakai blus itu, nanti dikatain orang kayak apa?".

"Tolong belikan ya Ma".

"Udah youlmi jangan aneh - aneh deh, permintaan kamu". Dia berbicara dengan nada tinggi.

"Mama kenapa marah, memang aku salah apa, aku hanya menginginkan blus itu saja ma, apa salahnya sih?". Aku bergumam kesal dalam hati.

Pada saat itu aku tidak mengerti perkartaan dan maksud pembicaraan beliau. Setelah berbicara dengan mama, aku hanya melihat dirinya kembali berbicara pada SPG tadi, dan sepertinya mama membicarakan gaun dengan model mermaid. Aku melihat dengan seksama, betapa indahnya gaun itu. Terlintas bayangan dalam pikiran betapa anggunnya mama mengenakannya.

"Seandainya aku terlahir seperti mama, saat besar nanti, aku ingin membuat dan memakai gaun seperti mama". Ucapkan dalam hati lagi

Mungkin orang - orang akan berpikir, bahwa ucapanku itu konyol, mana mungkin diriku terlahir dengan kedaan seperti ini mengenakan gaun itu. Semua orang di sekitarku akan bergumam

"gila, ya dia, pakai pakaian seperti itu".

Pada saat itu aku tidak memikirkan, perkataan orang kalau suatu hari aku mengenakan gaun dan berjalan di tempat umum. Dan hal itulah yang menjadikannya sebagai cita - citaku suatu hari nanti yaitu.

"Mengenakan sebuah gaun anggun dewasa nanti".


☄☄☄☄

Sisi LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang