Konser(1)-bts

717 45 7
                                    

"Bu, gorengan 10 ribu sama es teh nya 6 ya" kata Septi memesan makanan pada bu Inah di warung makan bu Inah.

Mereka duduk di bangku panjang untuk menunggu pesanan mereka.

Tak lama pesanan mereka datang.

"Eh. Lo pada mau liat konser gak?" tanya Aulia setelah mengambil satu gorengan tempe.

"Lo mau bayarin?" kata Mifta lalu meminum es tehnya.

"Ya gak lah. Gue cuma nanyak"

"Apalah nasib kita. Fangirls tak punya biaya. Cuma bisa liat lewat youtube" kata Fanesa dengan wajah di sedih sedih in. Tapi malah kaya orang nahan boker.

"Wajah lo gak usah kayak gitu ngapa? Ilfil gue" kata Eka.

"Iye. Terus, nasib kita gimana?" tanya Fanesa.

"Ya, gak gimana-gimana. Tapi, kalo ada orang bosen kaya terus ngasih duitnya ke kita. Berangkat lah" kata Septi santai.

Tiba-tiba banyak orang berteriak. Ada lima pesawat terbang yang melintas. Apa mungkin ada gempa, tsunami, atau topan?.

"Ada apa nih?!" tanya Widi panik.

"Lo nanyak kita, la kita tanyak sapa? Kita kan dari tadi di samping lo!" kata Aulia

Suara gerombolan itu semakin kencang. Dan sesuatu jatuh dari langit.

Kertas-kertas berterbangan kemana-mana.

"Woi!!! Duit woi!!!" teriak Septi lalu keluar warung makan itu ketika menyadari bahwa kertas yang berterbangan tadi adalah uang kertas 100 ribuan.

Tak mau kalah. Mereka berenam pun ikut berebut mengambil uang itu.

"Karung mana karung?!!!" teriak Septi ketika sudah mendapatkan cukup banyak uang di tangannya.

Widi berlari mencari karung dan tak lama ia kembali dengan membawa karung beras.

Mereka mengumpulkan uang mereka ke dalan karung itu. Tak terasa, karung itu sudah penuh. Tapi uang masih dimana-mana.

"Plastik woi!!! Plastik!!" teriak Aulia panik. Takut sisa uang itu habis diambil orang.

Kali ini Mifta yang berlari kesana- kemari mencari plastik yang Aulia minta. Tak lama, plastik merah besar sudah didapatkan Mifta.

Mereka kembali mengumpulkan uang itu sampai plastiknya penuh. Dan akhirnya, tak ada lagi uang yang tersisa di jalanan ini.

Mereka pergi membawa uang itu ke rumah Fanesa untuk menghitung hasilnya.

"Kyung, kayaknya emang ada orang yang bosen kaya terus nyebar duit deh" kata Eka sambil terus menghitung uang mereka.

"Iya. Kayaknya yang ini dari pesawat yang lewat tadi" kata Septi juga masih menghitung uang.

"Eh anjir!! Lo pada bisa diem gak! Gue lupa kan sampek mana!! Harus hitung ulang kan!" kata Aulia kesal karena Septi dan Eka membuat dia lupa sampai dimana hitungan nya.

"Maap" kata Eka dan Septi serempak lengkap dengan cengiran tanpa dosa mereka.

Tanpa ada percakapan lagi, mereka kembali menghitung uang mereka sampai uang di karung dan plastik habis terhitung.

"Yang karung 50 juta terus yang plastik 20 juta. Jadi, kita dapet 70 juta. Aghh!! Lumayan. Kita bisa liat konser BTS!!" teriak Fanesa gembira.

"Nanti kita beli tiket yang VVIP aja. Biar lebih puas" kata Mifta tak kalah senang.

"Oke. Kapan kita otw?" tanya Widi.

"Besok. Jadi kita disana lima hari. Lusa kita sampek ke Korea terus dua hari berikutnya kita liat konser terus ikut yang bisa ketemu bias itu -gue gak tau namanya- terus pulang" kata Septi menjelaskan.

"Kurang puas! Seminggu lah" protes Aulia.

"Hari senin try out nyet"kata Septi dengan wajah datar.

"Bangsat. Mati aja tu try out!" kata Aulia marah.

"Emang try out hidup?" tanya Mifta sok bego.

"Lama-lama gue makan lo" Kata Aulia gemas.

"Udah-udah. Jadi setuju nih berangkat besok?" tanya Fanesa menyudahi pertengkaran itu.

"Setuju!!" teriak Septi, Eka, Widi, Mifta, dan Aulia bersamaan.

"Oke. HP gue mana?" tanya Fanesa sambil mencari HPnya.

"Nih" Widi menyodorkan HP Fanesa yang sedari tadi ada di sampingnya.

Fanesa mengambil HP itu lalu mengutak-atik isinya.

"Lo ngapain?" tanya Eka penasaran.

"Pesen tiket di Tra*el*ka. Biar besok kita bisa langsung berangkat. Pesawatnya jam 9 pagi."

"Tumben otak lo muter" kata Aulia.

"Yee. Emang biasanya otak gue macet apa?!" tanya Fanesa kesal. Sebelum Aulia menjawabnya, Widi sudah memotong perkataannya.

"Jangan ribut lagi deh. Gue capek dengernya" kata Widi.

Mereka pun diam.

"Jadi dil ya. Besok jam 8 harus pada siap. Kita kumpul disini. Berangkat bareng. Jangan ngaret" kata Septi memperingatkan teman-temannya.

"Oke!!" teriak semuanya-selain Septi- semangat.

"BTS!!! WE COMEING!!" teriak mereka dengan semangat 69. Eh, salah. Dengan semangat 45 maksudnya.

Tbc....

Haloha!! Cerita gaje balik lagi. Part ini nanti ada terusannya. Soalnya kalo gue tulis semua disini, nanti kepanjangan.

Semoga kalian mau nunggu ya. Sorry kalo ada typo, gue khilaf lagi. Terus, gimana pendapat kalian tentang cerita ini?

Tolong vote dan comment.

Ditunggu apresiasi nya.

See you 😊😄

Fantasi ARMY and EXO-LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang