5. The Reason Why I Chose You

191 10 0
                                    

Holla guys!! Sorry yaa baru bisa ngepost lagi hehe. Mohon di maklumi aja guys, soalnya aku sempet terpuruk karena IPK menurun, hikshiks.. Ehh kok malah curhat!! Duhh maaf ya guys,, yaudah, sebagai permohonan maaf, aku bawain satu partai lagi deh dari cerita ini. Lets read ya guys!! Love yaa ❤❤

❤❤❤


Isna_Tazkiyah

Isna_Tazkiyah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

50 Likes

Isna_Tazkiyah makan mulu pak, Ndut ntar 😆

Mia_rm22 siapa inii? Kok kayak kenal yaa?? @Radittya

AdelSW Cowok yang pernah nganter ke kampus ini

RaniSukma Bang Radit, kenal nggak sama orang ini? @Radittya

Raditya biarin Ndut, yang penting cinta kan?? 😳😳 @Isna_Tazkiyah // siapa itu? Cogan kayaknya yaa @Mia_rm22 // duh, Ran, kamu nggak kenal? Nanti Abang kenalin deh yaa @RaniSukma

Aku menutup akun Instagramku yang mulai ramai dengan komentar dari teman-teman ku. Ku lirik jam di atas nakas yang kini menunjukkan pukul 17:00. Aku beranjak dari tempat tidur, menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku dan bersiap melaksanakan kewajiban ibadah ku.

Setelah melaksanakan kewajibanku, aku menuju ke ruang makan. Senyumku mengembang ketika kulihat ibu dan kakakku tengah mengobrol sambil melempar candaan satu sama lain. Aku berjalan perlahan menuju ke arah mereka dan duduk di sisi kanan kakakku.

"Dek, makan sayang. Ini ibu udah Masakin makanan kesukaan kamu" sahut ibuku.

Aku memberikan senyum tipis padanya, sebelum mengambil makanan yang sudah disediakan di atas meja. Aku hanya mendengar apa yang ibu dan kakakku katakan tanpa berniat ikut masuk ke dalam obrolan mereka. Hanya ku balas anggukan, gelengan atau senyum kecil ketika mereka melempar pertanyaan kepadaku. Entah mengapa aku merasa sangat malas malam ini.

Usai makan, aku membawa piring kotor ke tempat pencucian dan mulai mencucinya. Sesekali kudengar gelak tawa ibu ataupun kakakku yang kini berada di ruang tengah. Aku mencuci piring dalam keheningan. Tanpa banyak bicara, aku menyelesaikan pekerjaan itu dan segera kembali ke kamarku.

Tepat saat aku menutup pintu kamar, terdengar alunan lagu Mocca - Secret Admirer dari hapeku menandakan adanya panggilan masuk. Tertera nama Radit di sana, aku pun mengangkatnya sembari melangkahkan kakiku menuju tempat tidur.

"Assalamualaikum my future"

"Waalaikumsalam,"

"Yang kenapa kamu? Lemes amat keknya"

"Nggak tau, Dit. Males banget malem ini"

"Ya males kenapa atuh neng?"

"Nggak tau atuh Kang"

Dear KomandanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang