Jika bisa aku untuk memilih
Kuingin apa yang ada
Begini tuk selamanya
CJR - Jika Bisa Memilih❤❤❤
Waktu bergulir. Pagi, siang, sore, dan malam bergilir menampakkan wujudnya. Jam menunjukkan pukul tiga sore, dan aku masih setia duduk di bangku kelasku, mendengarkan materi dengan seksama.
"Hust..Na. Isna". Mia yang duduk di sebalahku berbisik memanggilku.
"Hem?"
"Entar malem jalan yok, ada cafe baru kan di deket dermaga,"
"Males, Mi. Lagian mau kerumah sakit".
"Yaelah. Emang Kak Radit belum sadar juga?"
"Belum,"
"Baiklah, saya rasa pertemuan hari ini sudah cukup. Persiapkan diri kalian untuk ujian tengah semester minggu depan. Saya harap hasil kalian memuaskan. Selamat siang." Ucap dosen yang mengajar sore ini.
"Siang, Pak" sahut teman-temanku.
Satu persatu temanku keluar, meninggalkan kelas. Aku memasukkan alat tulisku kedalam tas, dan mulai beranjak meninggalkan kursi, menuju ke arah Mia yang menungguku di depan kelas.
"Na, serius Kak Radit belum sadar?" Mia kembali bertanya kepadaku.
"Iya, belum. Maaf ya, Mi, aku nggak bisa nemenin jalan malem ini," lirihku.
"Iya gapapa. Aku temenin kerumah sakit, mau?"
"Beneran mau nemenin? Ntar bosen loh,"
"Iya dong, mana tega aku liat sahabatku sendirian disana"
"Aku nggak sendiri kok, kan ada Rani, sama bundanya"
"Yaudah, tapi aku tetep mau nemenin"
"Makasih ya, Mi. Yaudah aku balik dulu ya. Mau langsung kerumah sakit. Kamu ntar nyusul aja."
"Oke"
Aku beranjak meninggalkan Mia setelah mendapat kabar bahwa Kakakku telah tiba. Aku segera memasuki mobil yang akan membawaku bertemu Raditku. Sepanjang perjalanan aku hanya diam. Melempar pandanganku ke jalan, menari bersama memori dan angan. Sesekali ku dengar Kakakku menghela nafas berat. Sesekali juga aku merasa di lihat dan di perhatikan olehnya.
"Dek," panggil kakakku
"Iya kak? Kenapa?" Aku menolehkan kepala menatapnya.
"Kamu mikirin apa sih? Diem mulu dari tadi."
"Nggak mikirin apa-apa kok"
"Kamu nggak pinter bohong dek, apa susahnya ngomong jujur ke kakak? Hem?"
"Radit."
"Kenapa? Kita akan jengukin dia"
"Aku takut. Aku takut dia belum bangun"
"Posthink aja sih. Serahin semua ke Allah. Dia punya solusi terbaik untuk selanjutnya"
Hening. Aku tak mampu menjawabnya. Kembali ku lemparkan pandanganku ke jalan. Hingg tak berapa lama, kami tiba Rumah sakit ini.
Aku meninggalkan kakakku di parkiran. Berjalan mendahuluinya dengan langkah-langkah kecil. Menuju ruang dimana sosok itu berada. Aku berdiri menatap pintu ruangan itu sebelum menggerakkan tangan untuk membukanya. Tapi ternyata aku kalah cepat. Pintu itu di buka dari dalam.
"Isna,"
"Assalamualaikum, Tante"
Aku mengucap salam, lalu meraih dan mencium tangan wanita paruh baya yang kinu berdiri di hadapanku. Siap lagi wanita itu jika bukan Mamanya Radit.
"Waalaikumussalam. Baru sampe?"
"Iya,Tante"
"Yaudah, kamu masuk aja. Tante mau keluar sebentar. Titip Radit ya,"
Aku mengangguk. Lalu segera memasuki ruangan itu. Mataku terpana akan sosok yang kini tengah duduk di atas rajangnya sembari tersenyum kepadaku.
"Hai Ibu Negaraku" lirihnya
"Radit,"
"Iya, ini aku. Kemarilah"
"Radit,"
"Iya sayang. Ini aku, Radit. Komandan Radit"
Aku berjalan perlahan mendekatinya. Ku angkat tanganku, mengelus pipi pucatnya. Ia genggam tanganku, memejamkan mata, dan tersenyum.
Senyum itu. Senyum yang selalu ku lihat setiap ia datang menemuiku.
Aku menarik tanganku cepat. Ia membuka matanya, dan menatapku bingung. Secepat mungkin aku gerakkan tubuhku menabrak dada bidangnya. Memeluknya erat.
"Kamu kembali, Dit. Kamu kembali"
"Iya sayang, ini berkat kamu, berkat Mama. Terimakasih udah jagan aku ya,"
"Aku takut banget, Dit. Aku takut banget kamu ninggalin aku. Aku takut banget kamu pergi dari aku."
"Nggak akan Isna. Nggak akan"
"Janji nggak akan pernah ninggalin aku?"
"Sayang, aku nggak bisa janji. Tapi sebisa mungkin aku akan selalu ada disisi kamu. Kalaupun aku pergi, aku akan tetap ada di hati kamu. Aku pastiin itu."
"Dit, aku mohon, jangan pergi lagi. Aku mohon"
"Aku usahakan selalu disisi kamu ya"
"Aku sayang kamu, Dit"
"Iya. Aku juga sayang kamu,Isna"❤❤❤
Yeay! Akhirnya bisa Update juga. Maafin ya guys, lama banget nggak hadir disini. Maklum, lagi nyesuain diri sama jadwal kuliah dan tugas kuliah yang baru. Mohon do'anya aja ya guys, biar kedepannya bisa sering update!
HAPPY READING! LOVEYOUGUYS!❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Komandan
RandomKita tidak pernah tahu, kapan cinta akan datang, dan kapan dia akan pergi. Kita pun tak dapat mencegah kedatangan dan kepergiannya. Namun kita dapat melakukan yang terbaik untuknya saat dia masih bersama kita