6. First Time We Lost Him (1)

148 10 0
                                    

Yuhuuuu aku balik lagi guyss!! Gimana sama part sebelumnya?? Semoga part ini lebih oke ya guys. Let's read!! Love ya! 😘😘

❤❤❤

Aku menatap karpet merah muda yang membentang menutupi separuh dari lantai kamarku. Sesekali ku tolehkan kepalaku menatap hape yang tergeletak manis di sisiku. Kuhembuskan nafas perlahan saat ku tahu tak ada satu pun notifikasi darinya. Aku berdiri, menggerakkan kakiku menuju balkon, ku lempar pandanganku sejauh mungkin, mencoba menghilangkan pikiran negatif yang mulai bermunculan di benakku.

15 menit berlalu, kakiku mulai lelah sedari tadi hanya berdiri menatap jalanan didepan rumahku. Aku membalikkan badanku kembali memasuki kamar dan kembali duduk di sisi tempat tidur. Ku tolehkan kepalaku menatap kembali layar hapeku, tertera satu notifikasi Line disana.

RS_Rani
Kak Isna??

Nifisna
ya sayang?

RS_Rani
Temenin Rani dirumah dong kak. Please

Nifisna
Mama kemana Ran?

RS_Rani
Pergi Kak, si Abang juga nggak ada

Nifisna
Yaudah, tunggu ya, kakak ganti baju bentar.

RS_Rani
Siap kak.. Buruan ya kakk.
Sayang kak isna deh, mwh 😘

Aku segera mengganti baju ku, lalu bergegas menuju ke rumah Radit yang hanya berjarak beberapa rumah dari rumahku. Sesampainya disana, ku lihat Rani yang sedan duduk di teras rumahnya dengan wajah tertekuk.

"Assalamualaikum," sahutku saat membuka pagar rumahnya.

"Waalaikumsalam, eh Kak Isna. Masuk kak,"

"Rani? Kenapa diluar?"

"Nungguin kakak ini"

"Bisa nunggu di dalem kan?"

"Rani nggak mau di dalem kak. Rani mau disini aja."

"Rani kenapa? Ada masalah disekolah?"

Dia menatapku sejenak, ku lihat air mata telah menumpuk di matanya. Dalam hitungan detik, ia sudah menabrakku, menangis dalam pelukanku. Aku yang tak tahu apa-apa hanya membalas pelukannya.

"Kak Isna," lirihnya

"Rani kenapa? Ada yang gangguin kamu disekolah?"

"Kak Isna, hiks..hiks.."

Tangisnya makin menjadi. Aku mengelus punggungnya, mencoba memberinya ketenangan.

"Kenapa sayang? Cerita sama kakak"

"Rani sayang Abang, Kak.. Hikss..hikss"

'Abang?' bukankah cuma Radit yang dia panggil Abang?

"Abang? Bang Radit?"

"Iya kak.. Ra..Rani..sayang Abang"

"Iya, namanya adik pasti sayang kakaknya"

Dear KomandanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang