Sorry

4.7K 507 8
                                    

~Soojin's Pov~

Aku telah menentukan pilihan. Apapun resiko yang akan aku terima, aku sudah siap.

09.01  Sunbae, kau ada waktu?

Aku segera mengirim pesan tersebut pada Hoseok sunbae. Perlu beberapa menit menunggu hingga ponselku berdering menandakan sebuah pesan balasan masuk.

호석 선배
Ya tentu saja! ada apa?  09.05

09.06  bisa kita bertemu? Malam ini?

호석 선배
Eodie?  09.07

09.07  Di caffe N. Eotthe?

호석 선배
Call!  09.08

09.09  baiklah kalau begitu. Sampai bertemu nanti malam sunbae

호석 선배
Sampai bertemu manis 😊  09.10

"kau sedang berkirim pesan dengan siapa?" tiba-tiba suara Jimin mengintrupsiku.

"Hoseok Sunbae. Aku mengajaknya bertemu malam ini" jawabku menatapnya setengah kesal karena mengejutkanku.

"ada apa? Eoh... Kau kencan dengan Hoseok sunbae ya?" tanyanya dengan tampang mengejek.

"sejak kapan aku pacaran dengannya? Aku sudah memutuskannya Jimin" aku kembali menatap namja imut bermata sipit itu dengan senyum bangga.

"memutuskan? Apa?" Jimin kembali.bertanya dengan wajah bingung.

"kau ini bodoh ya? Tentu saja memutuskan menerima atau menolaknya. Aku sudah menggantungkannya terlalu lama" jawabku sambil menerawang.

Ya, aku rasa aku sudah terlalu lama mengantung perasaannya. Dia pasti lelah menunggu.

"jadi apa keputusanmu?" wajah Jimin terlihat antusias menunggu jawabanku.

Aku tersenyum manis padanya lalu memukul keras kepala namja yang tingginya tidak lebih dari 173 cm itu.

"ya! Tidak perlu memukul kepalaku jika tak ingin memberitahukannya padaku!" teriaknya menyadari keberadaanku yang semakin jauh menghindarinya.

"tunggu saja besok! Oke?" aku tersenyum lagi. Kali ini hanya dibalas senyuman manis darinya.

###

"jadi apa keputusanmu?" Jimin tiba-tiba mengagetkanku saat aku baru tiba di sekolah.

Sebegitu antusiasnya kah dia? Aku bahkan belum melewati gerbang sekolah. Tapi dia sudah bertanya hal itu.

"ya! Aku menunggumu daritadi. Kau malah tidah menjawab pertanyaanku" kesalnya sambil menyamakan langkah kakiku.

"kau menungguku di gerbang sekolah hanya untuk menanyakan hal itu? OMG! Jimin-ah!" aku tidak kalah kesal mendengar penuturannya barusan.

"ah, mianhae. Tapi aku benar-benar penasaran dengan jawabanmu. Kau menerima atau menolak Hoseok Sunbae?" tanyanya lagi kini diikuti tangannya yang menarik narik tanganku. Persis seperti anak kecil yang minta dibelikan mainan pada ibunya.

Aku kembali teringat kejadian tadi malam saat bertemu dengan Hoseok Sunbae di cafe.

"Sunbae! Mian. Kau menunggu lama?" aku segera menghampiri sosok namja tinggi yang sedang duduk disalah satu meja di sudut cafe.

"gwaenchana. Aku juga baru sampai sekitar 5 menit. Apa mungkin lebih?!" jawabnya diiringi tawa manisnya itu.

"ah, mianhae Sunbae. Kau sudah pesan?" tanyaku lagi sambil sesekali melirik buku menu yang tersedia dimeja.

"ani... Aku menunggumu" ucapnya yang berhasil membuatku tertunduk semakin dalam.

Aku segera memesan segelas cappucinno hangat begitu pula dengan Hoseok sunbae.

Lama kami terdiam. Sesekali kulirik Hoseok sunbae yang duduk tepat didepanku. Bagaimana aku mengatakannya ya?

"apa yang ingin kau bicarakan Soojin?" Hoseok sunbae memulai pembicaraan memecah keheningan diantara kami berdua.

"em i itu mengenai perasaan Sunbae padaku" ucapku pelan sambil tertunduk.

Sungguh aku tak tahu harus bagaimana mengungkapkannya pada namja malaikat ini.

"wae? Kau sudah mendapatkan jawabannya?" tanyanya lagi.

Ku tegakkan posisi dudukku. Kuangkat kepalaku menatap padanya. Kuambil satu tarikan nafas dalam.

"mianhae Hoseok Sunbae."

Dari sekian banyaknya kata yang aku persiapkan saat dirumah, hanya kalimat itu yang dapat terucap dari bibirku.

"Waeyo?" tanyanya pelan. Sangat jelas ada nada kecewa dari pertanyannya.

"mianhae. Sunbae berhak mendapat gadis yang lebih baik dariku. Gadis yang bisa menerima perasaan sunbae,gadis yang membalas perasaan sunbae" aku kembali tertunduk. Sungguh aku tak ingin menyakiti perasaan sunbae baik ini.

"hahaha... Gwaenchana. Jangan meminta maaf seperti itu. Aku tidak apa-apa. Sedikit mengagetkan saja ternyata aku bisa ditolak juga ya?" namja itu berkata sambil tertawa.

Aku kaget mendengar dia tertawa. Bagaimana dia bisa tertawa disaat seperti ini?

"kau menyukai namja lain? jimin?" tanyanya lagi sambil tersenyum tulus padaku.

" a aniyo sunbae. Bukan Jimin" aku refleks menggeleng kuat.

"jadi bukan Jimin? Kupikir kau menyukai Jimin. Jadi siapa namja beruntung itu?" senyum dibibirnya masih belum sirna.

Aku yakin Hoseok sunbae pasti seorang malaikat yang menyamar menjadi manusia. Bagaimana bisa dia bersikap seperti ini setelah ditolak?

"apa sunbae tak marah?" tanyaku polos.

"hahaha... Ini sejujurnya menyakitkan. Padahal aku tulus padamu. Tapi yah, mau bagaimana lagi. Perasaan itu tidak dapat dipaksakan Soojin-ah" jawabnya sambil mengacak lembut kepalaku.

"mianhae sunbae" perasaan bersalah kembali menghampiriku menyadari betapa baiknya namja ini.

"aih... Jangan meminta maaf terus. Aku baik-baik saja. Tapi aku punya syarat" suara Hoseok sunbae tiba-tiba berubah serius.

"mwo?"

"jika namja itu menyakitimu, datanglah padaku. Aku bersedia menjadi sandaranmu..." ucapnya manis.

"... Ada lagi! Panggil aku Oppa! Arraseo?" lanjutnya dengan senyum yang sangat manis. Senyum malaikatnya.

Aku mengangguk setuju atas permintaannya.

Aku pikir hubungan kami akan benar-benar berakhir karena keputusanku. Tapi ternyata pikiranku salah. hoseok sunbae maksudku Hoseok Oppa benar-benar namja yang baik. Semoga saja dia juga mendapat yeoja yang baik.

"oh, jadi kau menolaknya?" Jimin kembali bertanya saat aku selesai bercerita.

"aku tak ingin menyakitinya Jim" jawabku sambil mengeluarkan beberapa buku dari dalam tasku.

"baguslah! Sticky notes itu ternyata bisa merubah pemikiranmu" ucapnya sambil tersenyum manis lalu mengacak rambutku sebelum melangkah menuju kursinya.

Aku hanya bisa membalas perlakuannya dengan tatapan kesal. Rambutkukan jadi berantakan!

Aku menatap kursi sebelah Jimin yang masih kosong. Kim Taehyung belum datang rupanya.

Jimin benar, benda kecil itu memang berhasil menggoyahkan hatiku dan merubah pilihanku.

Tunggu dulu, tapi kapan aku bercerita pada Jimin tentang sticky note?

With Luv,
Jioskim 😘

Saying I Love You [Kim Taehyung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang