A Liar (b)

4.8K 502 10
                                    

~Soojin's Pov~

Aku segera melangkah menuju kelas, tanpa sadar air mataku telah jatuh membasahi pipiku.

Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku. Aku hanya merasa takut.

Aku takut jika apa yang dikatakan Taehyung benar. Aku takut jika Jimin benar telah berbohong padaku.

Tapi untuk apa?

Jika Taehyung membohongiku, apa keuntungan untuknya? Tidak ada kan?

Sampai didepan kelas kuedarkan pandanganku mencari sosok Park Jimin. Jika kalian pikir dia tidak berharga bagiku, jelas kalian salah. Bagiku Jimin sudah selayaknya saudaraku sendiri.

Aku melihatnya sedang bercanda dengan beberapa teman sekelasku, ada Minwoo dan Kwangmin bersamanya.

Saat matanya tertuju padaku yang sedang berdiri ditengah pintu kelas, sontak matanya melebar dan segera beranjak mendekatiku.

"Ada apa denganmu?!" jelas ada nada khawatir dari ucapannya, dia bahkan setengah berteriak saat berhasil menyentuhku.

Aku tidak mampu menjawab. Aku hanya diam sambil terus terisak. Namja manis dan baik ini tidak mungkin berbohong padaku kan?

Merasa aku tidak akan menjawab pertanyaannya, Jimin menarik tubuhku menuju tempat dudukku. Mendudukkan aku disana dan dengan cepat menarik kursi lain untuk dirinya agar bisa duduk disampingku.

"kau kenapa? Apa yang terjadi, hm?" tanyanya lagi kini dengan suara yang lebih tenang sambil memegang tanganku.

Aku menggeleng lemah.

"Taehyung? Apa yang dia lakukan sampai kau menangis seperti ini? Bukankah kau hanya menemui kiyo?" tanyanya lagi kini dengan nada menuntut.

"aniyo..." jawabku pelan.

"Jim... Kau tidak akan membohongiku kan?" aku bertanya pelan saat dia berhasil memelukku.

Jimin semakin mengeratkan pelukannya padaku saat aku melihat Taehyung menyusul masuk ke dalam kelas dengan nafas yang terdengar memburu.

###

Pagi ini aku merasa malas berangkat ke sekolah. Itu semua bukan tanpa alasan. Hey! Aku hanya tidur 2 jam.

Aku tidak bisa berhenti memikirkan perkataan Taehyung. Mungkin terdengar itu bukan hal yang perlu dibesar-besarkan, aku tahu. Tapi tetap saja aku tidak suka dibohongi.

Aku paling benci dibohongi apalagi jika yang membohongiku adalah orang yang kupercaya.

Dan sialnya, baik Jimin maupun Taehyung adalah orang yang aku percaya.

Jika sudah seperti ini, hanya satu tempat terbaik untuk menenangkan diri. Lagipula ini masih pagi, Taehyung pasti belum datang. Jadi kemungkinan bertemu dengannya sangatlah kecil.

Aku terus melangkah mendekati pohon besar yang biasa menjadi tempatku bersandar sambil memanjakan kiyo.

Namun hal yang aku lihat justru membuatku kaget.

"KIYOOOO!!!!" Aku berteriak kencang dengan air mata yang langsung jatuh ke pipiku.

Disana aku melihat kiyo terbaring kaku dengan darah kering keluar dari mulutnya. Yang jelas kucing itu sudah tak bernyawa lagi.

Tiba-tiba dalam keadaanku yang terguncang seseorang membalik tubuhku dan memberikan pelukan erat padaku.

"ada apa?" suara namja yang sangat aku kenal terdengar ditelingaku.

Aroma tubuhnya yang maskulin sangat aku kenal karena memang dia adalah namja terdekatku.

Aku terus menangis dalam pelukankannya sesekali bergumam menyebut nama kiyo.

Kiyo mati. Siapa yang tega membunuh kucing manis itu? Apa salah kiyo sampai ada yang tega membunuhnya?

"ayo kita kembali kekelas. Nanti aku akan kubur kiyo." Jimin berkata pelan lalu membawa tubuh bergetarku menjauh dari tempat itu. Mulai saat ini tempat itu adalah tempat terlarang bagiku.

###

Setelah kejadian kiyo beberapa minggu lalu, aku tak pernah lagi menginjakkan kakiku ke tempat itu. Taman belakang sekolah benar-benar menjadi tempat terlarang untukku.

Dulu tempat itu menjadi tempat favoritku karena hanya disana aku dan Taehyung bisa menjadi dekat dan berbagi ketenangan.

Hari inipun aku merasa tubuhku tidak bersemangat. Akhirnya saat jam pelajaran terakhir aku memutuskan untuk meminta izin ke UKS dengan  alasan sakit.

Aku tidak berbohong untuk hal itu. Aku memang sakit. Terlalu sakit malah.

"kau tahu? Kurasa Jimin dan Taehyung terlibat pertengkaran lagi!"
Aku mendengar suara seorang yeoja dari luar UKS.

"kali ini gara-gara apa? Jangan bilang wanita lagi." ucap yeoja lain.

Aku tidak tahu mereka siapa, tapi mendengar nama Taehyung dan Jimin disebut, rasa penasaranku membuncah.

Aku merapatkan diriku ke jendela UKS agar bisa mendengar pembicaraan mereka lebih jelas.

"kenapa mereka selalu terlibat dalam hal yang sama sih? Dulu Chaein, setelah dia pindah sekolah aku pikir Taehyung dan Jimin tidak akan terlibat perang dingin lagi. Nyatanya, sekarang yeoja yang lain...."

Aku tidak mendengar kelanjutan cerita mereka karena sepertinya mereka mulai menjauh dari UKS.

Chaein? Itu nama yeoja yang disebutkan Taehyung waktu itu kan?

Aku tersadar, mereka hanya menyebut Chaein pindah sekolah. Bukan pindah keluar negeri. Apa maksudnya ini?

Jika pacar yang Jimin sebut selama ini adalah benar Chaein, itu tandanya dia berbohong padaku kan?

Aku merasa kantuk mulai mendatangiku, pasti ini efek dari obat yang tadi aku minum. Dengan hati yang masih penasaran akhirnya aku terlelap.

Entah berapa lama aku tertidur di UKS, pasti sangat lama karena saat aku terbangun, sekolah sudah terlihat sepi.

Dengan tergesa aku menuju kelas untuk mengambil tasku.

Aku melihat tas Jimin masih tergeletak dimejanya dengan buku-buku yang berserakan.

17.47  Jim, kau dimana? Tasmu masih dikelas.

Kukirimkan pesan padanya. Aku sedikit merasa khawatir. Tidak biasanya Jimin pergi dari kelas.

Aku berjalan menuju mejanya dan Taehyung. Dalam keadaan begini, aku kembali teringat namja dingin yang membuat jantungku berdetak tidak normal itu.

Mejanya sudah kosong. Pasti dia sudah pulang. Ini sudah lebih 15 menit jam pulang sekolah.

Kumasukkan buku-buku milik Jimin kedalam tasnya. Saat sudah hampir selesai aku melihat sesuatu yang tak asing berada dalam tas tersebut.

Itu adalah sticky notes berbentuk burung. Persis seperti sticky notes yang aku temukan dibawah laci mejaku selama ini.

Aku membeku. Ini milik Jimin. Tidak mungkin kan jika dia?

Aku kembali teringat kata-kata Jimin tentang sticky note yang berhasil merubah pemikiranku. Aku ingat, aku tak pernah memberitahukannya tentang sticky note. Apa itu artinya...

"sudah ketahuan ya?"

Suara namja yang sangat familiar ditelingaku membuat tubuhku membeku seketika.

Dengan pelan aku memutar tubuhku kesamping untuk melihatnya yang berdiri didepan pintu kelas.

Tidak ada senyuman manis dengan eyesmile seperti biasa di bibirnya saat ini, hanya ada seringai disana. Seringai yang membuat tubuhku bergetar, ketakutan.

With Luv,
Jioskim 😘

Saying I Love You [Kim Taehyung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang