"Kemarin kan tante udah janji mau masakin kamu makanan yang super enak buat kamu," ucap Naomi, sambil membawa beberapa masakannya ke meja makan.
"Repot repot banget sih tante," jawab Naufal ramah.
"Whoaa, kayaknya enak nih ma," sambung Rani antusias. Mama Naomi hanya terkekeh melihat tingkah anak gadisnya.
Kemudian hening, tidak ada lagi percakapan diantara mereka, semua sibuk memakan makanannya masing masing.
.
."Lanjut lagi gih sana belajarnya," ucap Naomi sudah berdiri, membereskan piring piring kotor di meja makan.
Semua beranjak pergi, begitupun juga Rani dan Naufal.
"Makasih ya, tante." ucap Naufal tersenyum ramah.
"Sama sama," jawab Naomi mengangguk seraya tersenyum.
**********
"Kerjain nih," ucap Naufal, sambil menyerahkan buku yang didalamnya terdapat beberapa soal aljabar.
"Iya iya," jawab Rani dengan wajah malas.
Ia masih fokus pada posisi duduk membungkuk dengan tangan kiri sebagai penopangnya, dan juga tetap fokus mengerjakan soal soal dari Naufal yang sedang ia tulis.
Rani merasa jari jarinya melemas, tak kuat lagi untuk menulis.
"Ah, udahan yuk belajarnya, pegel nih," keluh Rani memegangi pinggangnya yang kini terasa pegal.
"Ya udah, beresin buku buku lo," jawab Naufal datar, seraya menutup buku buku miliknya, kemudian dimasukkan kedalam tas.
Rani mengangguk, kemudian segera merapihkan buku bukunya, lalu diletakkan di rak buku miliknya.
"Yaudah, gue balik," ucap Naufal pamit, dan berlalu meninggalkan kamar Rani.
Rani hanya menatap kepergian Naufal, sambil menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur, Rani menghela napasnya panjang, berfikir betapa lelahnya ia hari ini, sambil membayangkan beberapa sikap Naufal yang sedikit agak lembut terhadapnya, tanpa ia sadari pipinya mulai memanas, dan tak lama ia pun tertidur.
🍁🍁🍁
"RANI, MANDI! BENTAR LAGI SARAPAN!" teriak Naomi dari luar kamar Rani.
Baru saja Rani berniat untuk tidur kembali, sang mama kembali masuk ke dalam kamar Rani. "Jangan tidur lagi, sayang! Jangan malas malasan ih, mama gak sukak deh,"
"Tapi kan ini hari minggu, ma."
"Mandi sana gih, dari pada kamu molor terus, mending olahraga sana,"
"Gak ah, capek."
"Yauda deh, terserah kamu, ntar abis mandi mama tunggu dibawah." ucap mama Rani, dan pergi menunggu dibawah untuk sarapan bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
My cold boy
Fiksi Remaja'Tampan, genius, dingin'. Tiga kata itulah yang menafsirkan seorang Naufal Ragelano. Begitu banyak julukan dari orang orang disekitarnya mulai dari, 'ice prince, multitalent, sampai si hantu genius', dan banyak lagi. Namun, akankah seorang Rani Mi...