part 1

3.1K 178 4
                                    

Let's begin the story....
"Agashi tadi tuan besar berpesan agar anda pulang cepat hari ini. Tuan ingin makan malam bersama dan katanya ada yang ingin dibicarakan." seorang ahjumma pengurus rumah tangga menghentikan langkah seorang gadis yang sedang menuruni tangga. Ia menuruni tangga bersiap untuk pergi sekolah.
" ne... " jawabnya singkat. Lalu melanjutkan langkahnya.
" so hyun agashi, apa tidak sarapan dulu? Saya sudah siapkan roti selai coklat kesukaan agashi."
" tidak, aku tidak lapar. Aku sarapan disekolah saja." jawaban So hyun begitu padat, singkat dan jelas. Ia melanjutkan jalannya menuju sekolah. Menghabiskan waktu kira-kira 5 menit baginya untuk sampai ke halte untuk naik bus. Tunggu.... Bus??? Bukankah dia anak orang kaya, kenapa harus naik kendaraan umum? Ya, inilah So hyun. Dia tak suka naik mobil dan diantar supir ke sekolah jika tidak sedang terdesak. Bahkan ia punya mobil sendiri tapi jarang ia gunakan ke sekolah. Ia hanya menggunakannya untuk keperluan di luar sekolah. Hanya ditemani sebuah buku atau kadang-kadang sebuah novel So hyun naik bus setiap harinya untuk kesekolah.

Sekarang mari beralih pada dua pria utama kita Luhan dan Sehun.....
"Yaaaaa Sehun-a apa kau mengambil dasiku lagi?" teriak pria tampan berwajah imut dari kamarnya. " Sehun-a....." panggilnya lagi karena tak ada jawaban dari adiknya itu. Ia pun keluar dari istananya eh maksudnya kamarnya menuju kamar adik tercintanya itu. Cklek..ia membuka pintu dengan wajah kesalnya yang masih terlihat imut itu. Nampaklah sosok seorang Oh Sehun yang sedang menyisir rambut didepan kaca sambil menari-nari. Ia sedang mendengarkan musik saat ini jadi pantas saja ia tak mendengar teriakan Luhan karna telinganya tersumpal benda yang disebut handsfree itu.
"Ada apa hyung? Kenapa kau berdiri di depan pintu dengan wajah kusutmu yang jelek itu?" tanya Sehun yang masih menari-nari, ntah apa lagu yang sedang didengarnya. Kemudian dia melepas handsfree-nya.
"Berikan padaku..."
"Apa?" bingung Sehun
"Dasiku....kau mengambil dasiku lagi kan?"
"A...ani" jawab Sehun ragu
"Berikan padaku! Kau pasti mengambilnya saat aku sedang mandi kan? Bukankah kemarin kau meninggalkan dasimu di mobil?" luhan sudah benar-benar kesal jadi langsung saja ia merebut paksa dasi itu dari leher sang adik. Dan Sehun? Yaa dia pasrah saja karena ketahuan kakaknya.
5 menit kemudian.....
"Dia selalu saja begitu, membuat ku kesal." luhan masih saja melampiaskan kekesalannya dengan berbicara sendiri saat menuruni tangga.
"Ada apalagi dengan kalian? Bertengkar lagi?" tanya Soon Ae ibu Luhan dimeja makan.
"Wae? Apa adikmu itu berulah lagi? Apalagi sekarang? Sepatu?" timbrung sang ayah yang merasa lucu melihat kedua putranya itu selali ribut tiap pagi
" bagaimana bisa ia mengambil milikku jika ia tak menemukan miliknya. Dia sangat sembarangan appa. Setiap pagi aku harus ke kamarnya untuk menemukan milikku." lalu bergabung dengan ayah dan ibunya dimeja makan untuk sarapan
" kalian membicarakanku lagikan?" sehun turun dari lantai dua dimana kamarnya berada dan bergabung dengan ayah, ibu dan kakaknya. Ayah dan ibunya hanya bisa geleng-geleng kepala dengan anak bungsunya itu.
"Kau selalu saja begitu...apa kau tak bosan melihat wajah kakakmu kesal setiap pagi karenamu?" kini ibunya yang bertanya
"Ani....lagipula punya siapa lagi yang akan kupakai? Kalau aku punya dua hyung mungkin aku bisa mempertimbangkan untuk tak memakai punya mu hyung." jawab sehun yang membuat luhan geram tapi tak ada yang bisa dilakukannya kecuali merasa kesal dan pasrah karena kejadian ini hampir terjadi setiap pagi

⭐⭐⭐
"Apa So hyun sudah pulang?" tanya seorang pria berumur empat puluhan dimeja makan yang luas dirumah mewahnya. Sepertinya dialah ayah so hyun, tuan Kim. Saat ini ia sedang menunggu putri semata wayangnya untuk makan malam. " ya tuan...nona sudah pulang sore tadi. Sebentar saya panggilkan tuan."
Tak lama setelah dipanggil akhirnya nona besar rumah ini, Kim So hyun turun juga dari lantai dua untuk makan bersama sang ayah. Jika dalam sebuah keluarga perbincangan saat makan malam adalah sesuatu yang ditunggu untuk berbagi cerita bagi setiap anggota keluarga, tampaknya tidak untuk ayah dan anak ini. Tak ada yang bicara saat makan malam ini berlangsung. baik So hyun maupun ayahnya hanya bungkan sampai acara makan malam selesai.
"Aku sudah selesai makan, aku akan kembali ke kamar" so hyun berdiri dari duduknya.
"Duduklah ada yang ingin aku bicarakan"
So hyun berbalik dan kembali duduk. Ekspresi kedua ayah dan anak ini sangat serius. Taka ada senyuman sedikitpun yang saling mereka lemparkan. Ada apa ini? Apa so hyun tak akur dengan ayahnya? Begitulah kebenarannya.... Ayah dan anak ini jarang bicara sejak ibu so hyun meninggal. So hyun sangat membenci ayahnya. Bagaimana tidak, tuan kim lebih mementingkan pekerjaannya dibanding kematian istrinya sendiri. Yang ada dalam pikirannya hanya perusahaannya. Saat itulah so hyun mulai menjauh dan membenci ayahnya.
"Yang ingin aku bicarakan adalah perihal jodohmu. Aku sudah menemukan seseorang yang tepat untukmu. Dia anak dari teman baikku. Aku tau kau masih 17 tahun tapi menurutku tidak masalah, kau bisa bertunangan dulu dan lebih mengenalnya, otte?"
"Arasseoyo" lagi-lagi hanya jawaban singkat yang keluar dari mulut gadis ini.
"Kau setuju?"
"Ne" jawaban singkat, ekspresi yang datar. Itulah yang terpancar dari wajah gadis berumur 17 tahun ini.
"Apa kau tak ingin tau orangnya siapa? Atau mempertimbangkannya?" sebenarnya cukup mengejutkan bagi tuan kim atas jawaban so hyun. Dia malah berpikir so hyun akan menentangnya tapi ternyata.....
"Apa jika aku mempertimbangkan dan menolaknya akan ada yang berubah? Apa kau akan membatalkannya?"
"Hmmm tidak juga...Baiklah kalau begitu sediakan waktumu besok malam, kita akan bertemu dengan keluarga calon jodohmu."

Wah wah wah so hyun dengan gampangnya setuju nih, gimana sama si monster imut Luhan yaaaa ??? Please give vommentnya yaaaaa guys 😊😉🙏

Cold FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang