Ending~~~

1.3K 115 14
                                    

Okay here we go!!!
This is an ending guys....

Ini benaran end ji?
Yupp ini beneran end!

So, thanks for all the readers in this story 😘😘😘

Baik itu silent readers ataupun yang udah kasih vote jia bener-bener ngucapin terima kasih 😊

Sampai ketemu di work jia yang lain ya 😉

Okay happy reading guys 💋 
.
.
.
.
.
.

Tepat 5 hari sudah so hyun kembali ke rumah kecilnya bersama luhan dan sehun. Sampai saat ini belum ada kabar dari chen. Ya, sejak ia bertengkar dengan ayahnya. Saat sedang melamun ada yang mengetok pintunya. Ternyata orang itu adalah orang yang saat ini ia pikirkan, chen. Chen datang menemuinya dan ia menyambutnya dengan senyuman

"hyaaa lihatlah, so hyun sekarang tersenyum padaku. Aauuhhh aku bisa meleleh" ucap chen mendekat

"aaiisshhh kim jong dae" jengkel so hyun. Ia memukul kecil lengan kakaknya

"apa kau sudah baikan?" tanya chen yang sudah duduk di pinggiran tempat tidur so hyun. Ada sorot kesedihan dimatanya

"aku baik-baik saja, jadi jangan menatapku seperti itu!" ucap so hyun tak suka. Ia tak suka melihat rasa bersalah dimata chen. Ia sudah baik-baik saja sekarang. Sungguh ia baik-baik saja

"benarkah?" tanya chen dan so hyun pun mengangguk dengan pasti

" ba... Bagaimana keadaan di rumah?" tanya so hyun ragu. Chen jadi tersenyum kecil dibuatnya

"aigooo dasar gadis nakal. Kenapa tak bilang saja, bagaimana keadaan appa? Kau menghawatirkannya kan?" ucap chen. Ia menggoda so hyun yang pipinya sudah terlihat memerah

"tidak.... Untuk apa aku menanyakan hal itu" ucap so hyun menghindari tatapan mata chen yang menatapnya

"so hyun-ah.... Jangan terlalu membenci appa eoh?" chen menggenggam tangan adiknya. So hyun hanya diam tak menjawab

"jadi bagaimana keadaan di rumah?" so hyun kembali menanyakan hal yang sama. Percuma saja ia pura-pura tak ingin tau.

"hmmm appa sudah mulai berubah. Percaya atau tidak, sejak hari itu appa tidak lagi sibuk ke kantor. Ia memilih menghabiskan waktunya di rumah. Kadang ia mengajakku untuk bermain golf. Selain itu.....ia juga merindukanmu"

"mwo?" so hyun menatap chen tak percaya.

"dia sangat merindukanmu sampai setiap malam ia ke kamarmu sebelum ia tidur. Appa pasti merasa sangat merasa bersalah, karna itu jangan terlalu membencinya!"

"apa kau tak membencinya?" tanya so hyun

"awalnya iya. Kenapa ia harus memisahkanku darimu dan memintaku mempelajari bisnis padahal aku sangat menyukai musik. Tapi... Sekarang itu tak penting lagi. Bisnis sudah jadi makanan sehari-hari bagiku jadi aku cukup menikmatinya sekarang. Aku tau rasa sakitmu sangat besar, tapi belajarlah perlahan-lahan untuk memaafkannya, aracchi!" ucap chen mengakhiri perkataannya

"arasseo" jawab so hyun. Ia juga tau tak baik untuk membenci ayahnya sendiri walaupun selama ini ia melakukannya untuk mengobati luka dihatinya

"ngomong-ngomong apa kau tak sekolah?" tanya chen. Ia baru sadar jika ini masih jam sekolah tapi so hyun malah di rumah

Mendengar pertanyaan chen so hyun mendengus kasar. Ini semua karna lelaki cantik itu yang memaksanya untuk tetap di rumah. Padahal ia merasa sudah baikan tapi luhan tetap saja tidak membiarkannya pergi sekolah. Kadang luhan juga tidak ikut sekolah. Contohnya dua hari yang lalu, luhan memilih menempel pada so hyun di rumah seharian dari pada pergi sekolah. Alhasil mereka berdua menghabiskan waktu dengan pergi ke supermarket untuk berbelanja dan kemudian memasak

Cold FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang