Takdir

24 7 0
                                    

"Huh..huh" keringat mengaliri dahinya. Arin menengok ke belakang takut takut orang itu mengejarnya.tapi tak ada sosok siapapun di belakangnya. Arin mengusap keringat dari dahinya lagi. Arin tak menduga bahwa hal itu dapat terjadi. Ia pikir apa yang ia lakukan pada cowok itu hanya semata mata melindungi diri.dan baginya hal itu tidaklah kencang,tapi rupanya apa yang dilihatnya berbeda dari yang dibayangkannya. Setelah merasa aman,Arin menghampiri kedai di pinggir jalan dan membeli minuman segar pelepas dahaga yang tak lain adalah es kelapa muda. "Aahh.." desah Arin setelah merasa dahaganya lepas.kemudian ia berjalan pulang.

***

RYU
"wow,pacar lo hebat juga Ry" ucap Rizki. Ryu hanya tersenyum menanggapinya. "Apanya yang hebat?!tu cewek langsung ngibrit gitu waktu abis mukulin gue!sialan emang!" Hadrik Rio. Rizki menggelengkan kepalanya pelan. Sedangkan Ryu tampak berfikir keras sambil terus mengobati luka di bibir Rio. "Eh tapi gue belom jadian sama dia" ucap Ryu dan menatap kedua sobatnya. Rizki menghentikan aktivitas pengobatan Rio. "Trus?yang tadi itu siapa?" Tanya Rizki penasaran. Ryu mulai berfikir lagi.tak berapa lama kemudian dia bergumam pelan."gue juga gatau siapa namanya..hmm..tapi dia tipe gue!sikapnya yang cuek,arogan juga mandiri.gue kudu dapetin tuh cewek!" Ujar Ryu semangat. Saking semangatnya ia menekan tangannya ke luka Rio sehingga Rio meringis kesakitan. "Tapi,emang lo yakin bisa ketemu lagi sama tuh cewek?" Tanya Rio. "Hmmm,iya juga sih,,pasti hari ini cuma kebetulan aja...tapii...kalo yang namanya takdirmah gabakal kemana sih..ya ga?" Ucap Ryu membulatkan matanya. "Bego!yang bener,jodoh gabakal kemana!dasar Ryu emang" ucap Rizki dan mereka pun tertawa bersama-sama.

Sesampainya Arin di rumah,Arin langsung pergi menuju kamarnya untuk menjalani ritual kamar mandinya.rumah tampak sepi pada saat itu,hanya ada bi inem dan satpam rumah halmeoni yang setia. Arin turun ke lantai bawah dengan menggunakan sweater coklat dipadukan celana levis pendek,rambutnya ia biarkan terurai. "Halmeoniiii" panggilnya. Tapi tak ada jawaban. Arin pergi ke ruang tamu dan melihat halmeoni sedang bersama seorang pria paruh baya sedang tertawa bersama. Arin tampak kebingungan. "Ehh,cucu ku sudah pulang rupanya" ucap halmeoni menampilkan senyum senangnya.Arin tampak kebingungan. "Nah,Arin perkenalkan dirimu pada Ahjussi ini" ucap halmeoni. Arin menatap pria paruh baya itu.dilihat dari penampilannya,pastilah pria ini adalah orang yang sangat kaya raya,ia memakai jam horzex keluaran terbaru yang ber-emas.pakaiannyapun rapih dengan menggunakan jas coklat sehingga menampilkan kepribadian yang rapih.rambut pria itu juga rapih dengan potongan khas seorang usahawan.pastinya pria paruh baya ini adalah seorang pekerja keras. Arin membungkuk sopan dan mengenalkan dirinya."perkenalkan,saya Arin"ucap Arin dan duduk disamping halmeoni. Arin masih bertanya tanya tentang kehadiran ahjussi ini."sebenarnya kalian membicarakan apa?" Tanya Arin tak tahan karena penasaran. Ahjussi itu dan halmeoni tertawa pelan. "Duh kamu ini gimana sih,kita lagi membicarakan pernikahan kamu" ucap halmeoni dengan santainya. Arin membelalakan matanya tak percaya dengan apa yang di bicarakan oleh halmeoni. "Ma-maksud halmeoni?" Tanya Arin gagap.antara mengerti dan tidak mengerti. "Ahjussi ini adalah calon suamimu Arin" ucap halmeoni dengan sangat sangat santai dan memasang wajah super bahagianya. Arin terkejut bukan main. Entah dia salah dengar atau bagaimana,barusan halmeoni bilang nikah?! "H-h..hah?!"kejutnya. Arin menggenggam lengan halmeoni dan mengajaknya keluar dari ruang tamu. "Ada apa sayang?" Tanya halmeoni. "Halmeoni!apa sih yang halmeoni bilang?nikah apanya?aku masih 17 tahun kali" ucap Arin pelan. Halmeoni hanya tersenyum. "Lantas,kamu mau ngapain di usia kamu ini?kamu sekolah juga nggak kan?lebih baik kamu menikah,lagian halmeoni pengen cepet punya cicit." Ucapnya antusias. Arin ngeri membayangkan dirinya punya anak di usia 18 tahun yang terbilang masih muda itu.apalagi dengan ahjussi yang kemungkinan sudah kepala 3 itu?iihhkk Arin bahkan tak dapat membayangkannya. "siapa yang bilang Arin ga sekolah?Arin bakal sekolah kok!besok Arin mau sekolah kok halmeoni" ucap Arin meyakinkan. "Beneran nih?kamu gabakal bohongkan?padahal gapapa kok kalo kamu gamau sekolah"ucap halmeoni.Arin menggeleng tegas. "Hah?nggak!Arin bakal sekolah...jadi,halmeoni...batalin yaah.."ucap Arin memohon. Halmeoni tampak kecewa tapi ia mengangguk. "yasudah,pergilah ke kamar kamu"ucap halmeoni.Arin dengan sigap mengangguk dan pergi ke lantai atas. Halmeoni kembali ke ruang tamu sambil tersenyum. "Bagaimana?" Tanya Ahjussi. Halmeoni mengacungkan kedua jempolny sambil tersenyum senang.

***

Keesokan harinya,pagi hari itu tidak tampak cerah.sepertinya matahari malu menampakan sinarnya.dengan bantuan awan matahari itu tertolong dan dapat menampakkan sinarnya meskipun tidak terlalu cerah. Jam weker yang dibeli halmeoni kemarin agar Arin bangun dipagi haripun berhasil membuat Arin bangun jam 7 pagi. Arin langsung ke toilet untuk melakukan ritualnya seperti biasa.dengan masih terkantuk kantuk,Arin turun dengan memakai seragam sekolahnya. Halmeoni yang melihat kembali tersenyum. "Ayo makan " ucap halmeoni antusias. Arin duduk diikuti dengan halmeoni. "Halmeoni,dibatalin kan pernikannya?" Tanya Arin. "Hah? Iya" ucap halmeoni.
Setelah menghabiskan sarapan,Arin pun berpamitan pada halmeoni dan pergi ke sekolahnya dengan supir kepercayaan halmeoni,yakni mr.uzang.
Sesampainya disekolah,Arin langsung bergegas mencari ruang guru. Tiba tiba saja.. "heey!!" Panggil seseorang. Arin membalikan tubuhnya dan agak terkejut melihat seseorang yang berada di hadapannya ini. "Kita bertemu lagi!masih ingat kan?aku Nala!aaah senangnyaa" ucap Nala senang. Arin hanya menatap Nala dan kembali berbalik memasuki ruang guru. Nala hanya terdiam sesaat dan ikut memasuki ruang guru. "Arin angelio" ucap seorang guru yang tengah menatap tajam ke arahnya. "Ya"balas Arin singkat padat dan jelas. "harusnya kamu masuk dua hari yang lalu.betul?" Tanya guru itu yang dibalas dengan anggukan pelan oleh Arin. "Saya bu Ajeng,wali kelas kamu" sambut bu Ajeng.Arin membalas jabatannya malas. "Ooo,jadi namamu Ariin" ucap Nala. "ARIN hanya ada satu huruf i" ucap Arin. Nala hanya tersenyum gembira. "Kenapa senyum?" Tanya Arin. "Soalnya,kita dikelas yang samaaa,,senangnyaaa" ucap Nala hampir meledak karena gembira. Arin hanya menggeleng pelan.

"kita kedatangan tamu" ucap bu Ajeng dan mempersilahkan masuk. "Silahkan perkenalkan dirimu" ujar bu Ajeng. "Nama gue Arin" ucap Arin padat. Semua siswa hanya terdiam dan kelas menjadi hening.sesaat kemudian... "ARIN!JADI NAMANYA ARIN!" Teriak seseorang yang berada dibarisan paling belakang. Seluruh siswa menatap ke sumber suara tak terkecuali Arin. Arin tampak terkejut dengan pemandangan yang dilihatnya. "Lo kenal Ry?" Tanya seorang siswa perempuan. "Haha...calon pacar gue! Cantik kan?"ucap Ryu mengangkat kedua halisnya.seluruh siswa tampak berkoar menggoda. Arin mengerutkan wajahnya tanda kesal. "Silahkan duduk di belakang barisan pinggir Ryu." Ucap bu Ajeng.Arin hanya mengangguk pasrah.
"Tuh kan,apa gue bilang,kita ketemu lagi cantik!" Ucap Ryu yang tak digubris oleh Arin.






Nah,gimana??silahkan comment dan sarannya,,jangan lupa vote juga ya..😄 maaf kalo banyak typo ya😁 senang bisa berbagi inspirasi...😊 lets ready to read..😁
-Ulpahwidiawati2

The Strongest Of The Most PowerfulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang