Saat bel istirahat berbunyi,seluruh siswa yang berada didalam kelas langsung berbondong bondong keluar kelas menyisakan Arin,Nala dan Ryu. Arin menyalakan handphone dan memakai headset nya.kemudian ia mengeluarkan buku dan mulai membaca. Nala perlahan mendekati Arin. Ryu yang masih diam ditempatnya hanya menatap mereka. "Arin...ke kantin yuuk!" Ajak Nala antusias. Arin tak menghiraukan ajakan Nala dan tetap fokus pada apa yang ia baca. "Arin?" Panggil Nala. Arin tetap diam seolah olah tak ada orang yang berbicara.merasa tidak dipedulikan,Nala cemberut dan pergi meninggalkan kelas dengan lesu. Setelah merasa cukup sepi,Ryu menghampiri Arin dan duduk di hadapannya. "Hai cantik!" Sapanya. Arin hanya diam.Ryu sangat gemas melihat perempuan cantik satu ini, cepat tapi pasti, Ryu mendekati wajah Arin dan mencium pipinya,kemudian berlari keluar kelas. Arin terkejut dan merasakan hatinya berdesir.apa yang telah dilakukan cowok itu benar benar membuat Arin murka.dengan emosinya yang menggebu gebu,Arin melangkah mengejar Ryu keluar kelas. Arin mencari Ryu disegala tempat,tapi tak menemukannya. Sampailah ia di sebuah taman belakang sekolah.Arin celingak celinguk mencari sosok yang dicarinya tak kunjung terlihat batang hidungnya. "nyariin ya?" Tanya seseorang di belakang Arin. Arin memutar tubuhnya dan menatap tajam kearah pria itu. "brengs*k!apaan lo tadi hah?!lo kira itu lucu?!lo kira gue cewek murahan gitu!!" Bentak Arin kasar meninggikan suaranya.untunglah tidak ada seorang pun yang berada di taman belakang sekolah. Ryu menatap Arin,ia mulai merasa bersalah dengan apa yang telah dilakukannya. Sangat terlihat bagaimana sangarnya wajah Arin saat ini. Ryu menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal dan menghampiri Arin. "Sorii,,gue..maksud gue" ucapnya terpotong. Setelah jarak mereka cukup dekat,Arin melayangkan tamparan keras pada Ryu. Wajah Ryu terbanting kesamping. Dengan cepat Ryu kembali menatap Arin. "Kalo lo pikir gue luluh sama lo?catet! Itu gabakal pernah terjadi!" bentak Arin kasar dan menunjuk wajah Ryu kemudian melangkah pergi. Ryu menatap kepergian Arin dambil memegangi pipinya yang memerah. "Waw,aasshh.." desisnya.
***
"Lo ngapai lagi sih Ry?" Tanya Rizki dengan wajah khawatirnya. Ryu tak menjawab pertanyaan sobatnya itu dan tetap mengusap pipinya dengan es batu. "Gini nih,kalo gatau ilmu jitu dapetin cewek!"ucap Rio. "Gue ganyangka,ternyata dia sekolah di SMA Pelita ini." sambungnya. Kedua temannya menatap Rio. "Kalo lo mau deketin cewek itu,lo harus bersikap dingin sama dia.lo kudu cuek deh!dijamin tar dia bingung kenapa lo tiba tiba cuek gitu ke dia,,nah abis itu,dia pasti bakal nyamperin lo dan nanyain soal tamparan dia!" Ujar Rio membulatkan matanya. Ryu tersenyum dan mengangguk."patut dicobaaa!!" Ucapnya dan meninggalkan kedua temannya.Rio dan Rizki hanya menatap hampa kepergian sobatnya yang sedang terkena asmara.
KRIIIIIING!!! Bel tanda berakhirnya aktivitas sekolah sudah berbunyi.Arin dengan senangnya langsung menyambar tasnya dan pergi begitu saja tanpa memperdulikan seluruh siswa beserta bu Ajeng. "Mau kemana Arin?kita belum baca doa" ucap bu Ajeng. Arin hanya menghela nafas dan melanjutkan langkahnya. "Hey!Arin!!" Panggil bu Ajeng. bu Ajeng menggelengkan kepalanya tak percaya,sosok murid baru itu rupanya bukanlah seseorang yang cukup baik untuk di arahkan. Tak lama kemudian setelah seluruh siswa keluar kelas,Nala berlari memecah keramaian untuk mencari sosok yang ingin ditemuinya.
Saat sampai di gerbang depan,rupanya Nala tetap tidak menemukan orang yang di carinya.dengan berat hati,Nala pulang kerumahnya.***
Arin menyimpan tasnya disembarang tempat dan langsung merebahkan diri di tempat tidurnya.ia menghembuskan nafas kasar. Kemudian ia mengambil handuk dan menjalankan ritualnya seperti biasa,setelah itu ia segera turun untuk mencari makanan. Keadaan rumah saat itu sangat sepi,Hanya ada bi Inem yang menemani Arin. Halmeoni dan mr.uzang tidak tampak batang hidungnya. Arin mengeluarkan toples yang berisi keripik dan memakannya di depan televisi.
Tiba tiba handphonenya berdering menandakan sms masuk.Arin dengan cepat mengambil handphonenya yang terletak diatas meja.Private Number
Arin,ini Ryu.maaf soal tadi..
Arin hanya melihat pesan singkat dari private number itu dan meletakkannya di meja.selang beberapa menit kemudian,terdengar lagi deringan handphonenya. Arin melihat panggilan dari private number itu. Arin dengan ragu mengangkat telpon dan menempelkannya di telinga sambil asyik memakan keripik. "Halo?" Ucap diseberang telepon.
"Hmm" jawab Arin
"Maaf soal tadi" ucapnya dengan nada memelas.
"Hmm" jawab Arin.
"Cuma hmm?" Tanya Ryu.
"Hmm" jawab Arin lagi.
"Gimana kalo gue traktir makan?" Tanya Ryu.
"Hmm" jawabnya lagi.
"Nonton?" Tanya Ryu
Arin tak menjawab pertanyaan Ryu.
"Arin?" Panggilnya.
"Hmm" jawab Arin.
"Lo awet pulsa atau awet ngomong sih?" Tanya Ryu mulai gemas.
"Hmm" jawab Arin dan langsung mematikan sambungan. Ryu menatap layar hp nya. "Yaah dimatiin" ucapnya.
Merasa panggilan di matikan sebelah pihak,Arin langsung melihat layar handphonenya.'Maaf pulsa anda Rp.0 silahkan isi ulang pulsa anda untuk melakukan panggilan'
Arin menepuk jidatnya kesal.
Kemudian pintu rumah terbuka.Arin segera melihat kearah pintu. "Arin,udah pulang rupanya" ucap halmeoni. "O iya" jawabnya santai. "Habis dari mana?" Tanya Arin penasaran. "Cuma urusan kecil," jawab halmeoni dan pergi ke kamarnya. Arin hanya menatap kepergian halmeoni dan keluar rumah menuju kolam renang. Ia memasukkan kakinya kedalam air sambil mengayunkannya. kemudian ia teringat saat saat dimana ia benar benar bahagia,saat dimana keluarganya masih utuh.mereka bermain bersama dalam kolam ini.saling melemparkan tawa dan canda.perlahan,Arin tersenyum membayangkannya. Ia menengadahkan wajahnya melihat langit.ia tersentak saat melihat langit yang gelap alias mendung.ia segera berlari kedalam rumah.dan tepat pada saat itu,hujan turun membawa kembali jutaan kenangan yang terbuang.Holaaa😀..gimana sama ceritanya?suka ga?
Silahkan comment dan sarannya...bantu vote juga yaa😁 terimakasih,dan happy reading 😄
-ulpah
KAMU SEDANG MEMBACA
The Strongest Of The Most Powerful
Science FictionArin adalah anak beruasia 17 thn yang tidak diingikan keberadaannya.ekonomi dan hutang yang melilit membuat ayahnya membuang Arin.tapi semenjak kedatangan pria seumuran Arin dia kembali membuka hatinya,tak lama setelah itu sosok yang lain muncul sec...