Awal

67 8 0
                                    

Embun pagi yang menyegarkan.burung berkicau kegirangan ditemani bunga bunga yang mulai bermekaran.sudah pukul 8.12 WIB tapi alam masih malu malu menampakan sinarnya.rumah mewah itu belum juga menampakkan sosok dibaliknya. "Ariiiin" panggil halmeoni dari lantai bawah. Arin masih belum menjawabnya. Kemudian halmeoni menaiki tangga dan mengetuk pintu kamar cucu tunggalnya itu. Tok..tok.. belum ada sahutan.halmeoni menambah ketukannya Tok..tok..tok belum juga ada sahutan. Sekali lagi halmeoni mengetuk pintu.
  TOKTOKTOKTOK!!! Dan ternyata masih belum ada sahutan. Halmeoni gusar dan kesal dengan tingkah cucu nya yang kekanakan itu. Ia membuka kenop pintu dan mendorongnya. Dan Terlihatlah sosok yang ia cari sedari tadi. Tersungkur dalam kasur king sizenya dan tampak terlelap meski gorden yang sudah terbuka lebar menampakkan cahayanya. "ARIIIIN!BANGUUN!!" Teriak halmeoni sambil menarik selimut Arin. Arin menguap kemudian kembali terlelap. "ARIN!kamu ga sekolah? Halmeoni sudah daftarkan kamu ke sekolah!ayo bangun!" Ucap halmeoni gusar. Arin belum juga menjawab panggilan neneknya itu. Karena kesal halmeoni pergi kedalam toilet dan kembali dengan membawa gayung yang berisi air. Byuuuur... tepat mengenai wajah Arin. Arin terkejut dan bangun dari tidurnya. "Aaaa!halmeoni!basah niii" ucap Arin sambil mengeringkan wajahnya dengan selimut. "Ya!cepat mandi! Kamu bisa telat sekolah!" Ucap halmeoni sambil menjitak kepala cucu kesayangannya. "Aww! Aku kan gabakal sekolaah" jawab Arin cuek dan bangun dari tempatnya tidur. Halmeoni sudah tampak akan menyiramnya lagi akan tetapi Arin dengan gesit meluncur ke toilet dan saat itulah terdengar suara gebrakan. Braak! "Arin?" Panggil halmeoni khawatir. "Aku baik baik aja!akhhh pantatku" ucap Arin.halmeoni terkekeh mendengarnya.
Setelah sarapan pagi bersama neneknya,Arin masuk ke ruang keluarga dan mengambil beberapa majalah dan mulai membacanya. Rumah halmeoni,satu satunya nenek Arin yang kaya raya.selain memiliki perusahaan besar di daerah seoul'korea selatan,halmeoni juga memiliki  2 cabang perusahaan yang bernama Brain company.Halmeoni merupakan satu satunya keluarga dari sang ibu yang dimiliki Arin saat ini.tentunya setelah ayahnya itu membuangnya..Dirga,ayahnya Arin dulunya merupakan pendiri salah satu cabang perusahaan milik halmeoni di jakarta'indonesia. Akan tetapi setelah kecelakaan sang istri atau ibunya Arin itu,Dirga berubah menjadi sosok yang pemalas.pekerjaannya hanya minum minum dan bermain wanita.sampai pada saat perusahaan cabang itu terkena tipu dan bangkrut,halmeoni sangat murka dan tidak lagi menganggapnya sebagai menantu. Kemewahan yang melimpah ruah itu seketika runtuh bak di terpa angin puyuh. Kesulitan ekonomi yang menjerat di tambah sang anak yang sangat nakal sejak lahir itu membuat Dirga tidak dapat berbuat banyak.sampai akhirnya ia memutuskan untuk memberikan Arin pada halmeoni dan pergi ke kampung tempatnya berasal yaitu di Bandung'jawa barat. Arin sendiri memiliki sifat yang sama dengan ibunya,yaitu sering berulah. Arin merupakan ketua gengster di SMA Pancasila pada saat itu.ia ditakuti dan disegani oleh rakyat sekolah kecuali para guru tentunya, karena keahliannya bela diri dan memiliki tubuh ideal juga cantik. Tapi keseringannya berbuat ulah membuat pemilik sekolah itupun gusar dan murka hingga akhirnya ia di tarik paksa keluar dari sekolah elit itu.
"Ariin" panggil halmeoni yang dibalas dengan gumaman. "belum beli seragam yah?pergilah beli seragam" titah halmeoni. Arin menutup majalah dan bangkit dari tempatnya. "Minta uaangnya.." sodor Arin manja. "Ini,jangan beli yang lain ya" ucap halmeoni yang dibalas anggukan kecil. Arin segera mengganti pakaian dengan kaos hitam dipadukan jaket levis dan celana jins warna biru donker miliknya.tak lupa ia mengikat rambutnya dengan kunciran kuda. Iapun keluar rumah dan pergi.
Ia berjalan jalan disamping berbagai butik.sebetulnya bukan mencari pakaian seragam melainkan pakaian pesta.karena malam ini Arin memutuskan mencoba bagaimana rasanya hidup liar. Setelah menemukan butik yang ia cari ,ia membeli kemeja berlengan panjang hitam transparan dan celana ketat hitam juga membeli sepatu hak hitam dengan uang yang diberikan oleh halmeoni.setelah puas dengan belanjaannya iapun memasuki sebuah lestoran dan memesan beberapa makanan. Sambil menunggu makanan,ia pun menuju toilet.
"Heh!siniin tas lo!!" Bentak seseorang dari dalam toliet. Arin memasuki toilet dan melihat beberapa anak perempuan berpakaian minim terlihat sedang membuly. "Jangan ambil itu,ayahku nanti marah kalau sampai hilang" ucap seorang gadis yang terbuly. Arin yang melihat itu tidak tinggal diam dan menghampiri mereka. "Hey!dia bilangkan kembalikan..masih jaman buly buly an?ayolaaah ini bukan tempatnya" ucap Arin.sontak seluruh pembuly menatap tajam ke arah Arin "ga usah ikut campur lo!" Ucap cewek berambut pendek yang memakai pakaian minim merah cerah. "Lah?emangnya es campur?sini maju kalo berani" ucap Arin santai dan menyodorkan jarinya menantang. "Sialan lo" ucap teman si rambut pendek yang memakai dress pendek biru tua. si rambut pendek maju dan hendak memukul wajah Arin dengan tinjunya,tapi dengan sigap Arin mencekal pergelangan tangannya dan menelintirkannya sehingga cewek berambut itu menjerit kesakitan,mendengar jeritannya Arinpun melepaskan cengkramannya. 2 cewek yang terlihat seperti dayangnya si rambut pendek itu maju dan hendak memukul Arin,tapi lagi lagi meleset dan membuat mereka sempoyongan.pada saat itulah Arin meng-adu kan kepala mereka berdua sampai keduanya menjerit kesakitan."sudahi aja.lo semua bisa masuk RS kalo tetep mau lanjut." Ucap Arin dan hendak pergi dari toilet. "Heii!" Panggil berambut pendek dan menarik Arin. Arin dengan sigap melepaskan diri dan menghindar kemudian mendorong cewek berambut itu sampai menabrak pintu di depannya. Si korban bully yang melihat semua kejadian itu mengikuti Arin keluar toilet. "Tunggu!" panggil si korban. Arin membalikan tubuhnya. "Makasih" ucapnya. "Kalo bilang trimakasih tu yang bener dong, TERIMAKASIH,INI UNTUK BALASANNYA..gitu kek"ucap Arin menekan setiap katanya. Si korban terlihat mencerna perkataan Arin dan tersenyum lebar. "Aah itu ya..terimakasih,kalo lo gaada entah gimana jadinya,ini buat lo semoga cukup.gue Nala" ucapnya dan memberikan 3 lembar uang dari dalam dompetnya. Arin mengambil uang itu dan mengabaikan uluran tangan si korban alias Nala itu. Nala diam dan kembali memgikuti Arin. "Gausah ikutin gue" ucap Arin acuh. "Tapi gue pengen tau nama lo" jawabnya. Arin menghentikan langkahnya dan menatap Nala yang lebih pendek 10 cm darinya. "Kalo lo ikutin gue,gue bisa bunuh lo" ancamnya dan kembali melanjutkan perjalanannya menuju club malam.

Ok guys😁holaaaa...
😃 lets ready guys...jangan lupa vote yaaa...selamat membaca..😊

The Strongest Of The Most PowerfulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang