Arin tergesa gesa mengambil tas nya dan melesat menuju garasi untuk mengabil motor Ninja merahnya.kemudian ia melesat cepat ke sekolahnya.
Sesampainya disekolah,Arin memarkirkan motornya dan melesat ke kelasnya."aaah,sory telat!" Ucap Arin memasuki kelas.seluruh siswa menatap kearahnya tak terkecuali bu Resti yang pada saat itu sedang mengajar. Arin langsung menduduki kursinya. "Arin!?" Panggil bu Resti. Arin menoleh sambil ngos ngosan,masih merasa lelah karena ngebut dijalan. "Kamu tau sekarang jam berapa?" Tanya bu Resti gusar.
Arin membisu dan tampak berfikir. "Gatau bu,emang jam berapa?" Tanya Arin polos. Sontak beberapa siswa terkekeh menatap Arin. "sekarang sudah jam 10, bentar lagi jam pelajaran ibu selesai,dan kamu telat?!" Bentaknya tak sabar. Arin mengangguk pelan. "ooh,terus bu?ibu mau hukum saya?saya kan anak baru kali bu,masih dibebasin" ucap Arin kesal. "Kamu berani memb...." ucap bu Resti terpotong karena bel istirahat telah berbunyi.riuh para siswa berbondong bondong keluar dari kelas tanpa memperdulikan bu Resti yang menjerit jerit meminta tenang pada seluruh siswanya. "Udah bu,mending ibu istirahat aja ya" ucap Ryu menghampiri Arin dan bu Resti.Arin menatap ke arah Ryu,namun Ryu hanya membuang muka dan meninggalkan Arin di dalam kelas. Arin duduk di kursinya dan memasang headsetnya. Tak lama kemudian Nala datang menghampiri Arin dengan membawa kotak bekal dan duduk dihadapan Arin. "Arin!kita makan bareng yuuk!aku bawa sushi buatan mama aku!" Ucap Nala antusias. Arin melihat kedalam kotak bekal itu dan menutup matanya sambil menghembuskan nafas kasar. "kamu lagi ga enak badan ya?atau kamu ga suka,sama makanannya?" Tanya Nala. "Gue gasuka.buat lo aja,dan jangan ganggu gue" ucap Arin masih tetap menutup mata. Nala menghela nafasnya kecewa dan memakan sushinya sendiri.
Pelajaran kedua agak renggang karena diadakan rapat mendadak. Para siswa terlihat senang. Arin melihat ke arah Ryu,dan pandangan mereka saling bertemu. Tapi dengan cepat,Ryu membuang mukanya lagi. Arin mendesis kesal sekaligus merasa aneh dengan sikap Ryu hari ini. Beberapa saat kemudian,masuklah sosok yang tak dikenal dengan keringat yang ada di dahinya.seluruh siswa melihat kearah cowok berambut gelap itu. "Hah,huh..gue Nathan,murid baru disekolah ini.gue gatau kelas gue dimana,jadi gue numpang bentar di kelas ini buat hari ini aja" ucapnya dan duduk disebelah Arin. Arin masih menatap ke arah cowok itu.kalau dipikir pikir,cowok yang disampingnya ini lumayan ganteng. Berkulit putih,tinggi sekitar 180cm,dadanya bidang dan hidungnya yang mancung. "Apa liatin gue?gue ganteng ya?" Tanya Nathan disertai senyum yang menawan. Beberapa cewek datang menghampirinya. "Haai,Nathan!" Ucap cewek yang diketahui bernama Meli. "Berisik lu pada! Mau godain gue?! Gak mempan!gue udah punya pacar!" Bentak Nathan yang membuat para cewek tak terkecuali Arin tercengang dengan perkataannya.dengan perasaan gusar,para cewek itu pergi dari hadapan Nathan. Arin mengeluarkan headsetnya dan memakainya. Kemudian memejamkan mata,selang beberapa menit,Nathan mengambil sebelah headset yang dipakai Arin dan memakaikannya pada telinganya. Arin membulatkan mata menatap kesamping. "Apaan loe?!" Bentak Arin. "Gue juga capek,berbagi dikitkan gamasalah" ucap Nathan dan memejamkan matanya. Arin hanya mendecak sambil tersenyum kecil. Dibelakang yang tak jauh dari tempat Arin dan Nathan,Ryu mengepalkan tangannya kesal.
Ryu menggebrak meja dengan keras dan beranjak pergi keluar kelas.Arin dan Nathan hanya memandang kepergiannya dengan heran. "lo kenal ama tuh orang?" Tanya Nathan. "Gak" jawab Arin santai.
***
Sesampainya dirumah,Arin langsung menuju toilet untuk melkukan ritualnya seperti biasa. Setelas beres dengan ritualnya dan cukup berdandan,Arin turun untuk berpamitan pada halmeoninya. "Mau kemana Arin?" Tanya halmeoni memperhatikan Arin dari atas sampai bawah. Arin tampak rapih dan lebih menawan hari ini. Ia menggunakan jins biru donker dipadukan kemeja putih yang dibalut sweater coklat,membuatnya terlihat lebih rapih.tak lupa memakai lips pink miliknya dan sepatu sneakers putihnya terihat cocok untuk seorang Arin yang biasanya memakai pakaian seadanya asal nyaman. "Mau jalan jalan,besokan hari sabtu" ucapnya sambil senyum. "Sama siapa?besok aja kali jalan jalannya" ujar halmeoni. "Besokmah waktunya bobok kali halmeoniii,duluan yaa baay" ucapnya dan mencium pipi halmeoni lembut. Halmeoni tersenyum bahagia melihat perubahan Arin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Strongest Of The Most Powerful
Science FictionArin adalah anak beruasia 17 thn yang tidak diingikan keberadaannya.ekonomi dan hutang yang melilit membuat ayahnya membuang Arin.tapi semenjak kedatangan pria seumuran Arin dia kembali membuka hatinya,tak lama setelah itu sosok yang lain muncul sec...