"Nanti kita mau kerja kelompok di rumahnya siapa?", tanya Genta pada teman sekelompoknya yang salah satu anggotanya adalah Maura sendiri.
"Terserahlah, di rumah lo juga gakpapa Ta", jawab Sisil.
Maura mengangguk. "Iya dirumah lo aja"
"Iya bener rumah lo aja yang banyak makanannya". Kevin nyengir setelah berkata seperti itu.
"Itu mah mau lo Vin"
Maura : Aku mau ngerjain tgs drmh tmnku Ram. Km gk ush jmpt aku
Rama : Pulang jam berapa?
Maura : Gak tau. Liat nanti
Rama : Temen km cowo apa cewe?
Maura : Cowo cewe. Gak usah curigaan
Rama : Gak boleh.
Maura : Aku kan mau ngerjain tugas Ram, please
[read]
Sialan nih anak satu. Ya kali gue gak boleh ikut.
Batin Maura."Yuk berangkat sekarang aja"
Mereka berempat langsung pergi menuju rumah Genta. Mereka menaiki tiga motor. Hanya Maura yang tak bawa motor karena ia selalu diantar jemput oleh Rama. Sang ojek langganan. Dan untuk menghindari kecurigaan Rama, iapun memutuskan membonceng motor Sisil. Ia tak mau mendapat ocehan tak penting dari Rama.
Namun baru saja mereka sampai di gerbang sekolah, mereka di berhentikan oleh sebuah mobil sport berwarna putih. Maura berdecak. Ia tahu siapa pemilik mobil itu. Ia yakin, pasti orang dari dalam mobil itu akan melarang Maura pergi bersama teman-temannya.
"Kamu mau kemana?"
Maura mendesah. "Aku mau ke rumah Genta ngerjain tugas. Aku kan udah bilang sama kamu"
"Aku juga udah bilang kan kalau aku gak izinin kamu pergi".
Nah! Tepat sekali perkiraan Maura. Akurat. Rama benar-benar tak mengizinkan Maura pergi.
"Aku cuma mau ngerjain tugas Ram. Lagian juga ada cewenya kok. Aku gak cewe sendiri"
"Gak peduli. Kamu pokoknya gak boleh ikut"
"Ram.."
"Kecuali kamu ngerjain tugasnya di rumah aku". Rama tersenyum miring.
"Maksutnya?"
"Kalian gak keberatankan kalau ngerjain tugasnya di rumah gue? Ntar gue siapin makanan yang banyak. Wi-fi juga gue siapin buat kalian. Gimana?"
Mata Maura sukses terbuka lebar. Solusi macam apa itu. Yang ada jika mereka mengerjakan tugas di rumah Rama, Maura tak akan dibiarkan fokus mengerjakan tugas. Semakin dekat jaraknya dengan Rama, semakin intens pula sifat memata-matai gerakan Maura. Sifat possesivenya juga akan semakin ditonjolkan.
"Gimana ya?". Genta, Kevin, Sisil saling bertatapan. Mereka saling bertelepati. Disebelah mereka, Maura memberikan kode untuk menolak dengan cara menggelengkan kepalanya pelan dan berucap lirik, "Jangan, jangan"
"Oke kita mau"
Sialan. Mampus gue kalau gini caranya.
Dumel Maura dalam hati."Yaudah kalian ikutin gue dari belakang ya. Sayang, kamu sama aku aja". Setelah berucap seperti itu, Rama langsung menarik tangan Maura menuju mobilnya.
Perjalanan selama dua puluh menit begitu terasa seperti 3 jam perjalanan. Waktu seakan mendukung Rama untuk berlama-lama bersama Maura. Di dalam mobil juga tak ada suara selain suara radio yang membunyikan lagu-lagu EDM kesukaan Rama.
KAMU SEDANG MEMBACA
RA(MA)URA [ Possesive Boyfriend ]
Teen Fiction"Kamu pacar aku sekarang" "Jangan deket-deket sama cowo lain, nanti hati aku sakit" "Harus kabarin aku setiap saat" "Jangan bikin aku kecewa maupun marah" "Harus nurut gak boleh bantah" "Dan terakhir, ubah kosakatamu jadi aku-kamu" Itu perintah. Tak...