MAURA - 24

36.3K 2.6K 100
                                    

Seperti ucapan Rama sebelumnya, mereka berdua memulai semuanya dari awal. Semua perlakuan Rama juga berubah 180 derajat dari sebelumnya.

Berhari-hari Maura lewati dengan perasaan tenang karena tak ada lagi pemaksaan dari Rama. Lelaki itu benar-benar tak bertindak sekenanya. Ia benar-benar menghormati dan menghargai privasi Maura. Diberinya keleluasaan Maura untuk bepergian dengan teman-temannya. Diberikan kesempatan bagi Maura untuk melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang oleh Rama.

Dunia Maura seakan bebas. Ia bisa menghirup udara dunia sepuasnya.

Line!

Dentingan notifikasi berbunyi nyaring dari smartphone milik Maura. Dengan cepat, Maura menekan dan terhubunglah ia pada kolom percakapannya dengan seseorang yang ia namai kontaknya dengan nama Rama, tak lupa embel-embel kata jelek menghiasi kata dibelakangnya.

From : Rama Jelek
[12.03] Ohh lagi ngerjain tugas, yaudah gih kerjain. Gak usah chat an dulu. Aku tungguin smp selesai ya:)
[12.04] Ps. jgn bales sblm km selesai ngerjain tugas :p

Rentetan kalimat itu membuat Maura tersenyum. Ah..Ramanya sudah berubah. Ingatannya berputar kembali pada masa lalu. Disaat Ramanya cemburu akibat Maura lebih mementingkan mengerjakan tugas dibanding melakukan video call dengan Rama.

Yang lalu biarlah berlalu.

Maura sadar. Rama berniat berubah demi dirinya. Rama berjanji akan menjadi seseorang yang bisa diandalkan oleh Maura.

Tapi setitik perasaan dihatinya sedikit goyah karena Rama tak pernah memanggilnya dengan sebutan-sebutan manis seperti biasanya. Sekarang, Rama hanya mengucapkan "Ra" sebagai panggilan. Saat ditanya Maura kenapa alasannya, dengan santai Rama menjawab.

"Kan aku udah bilang, kita ulang semuanya dari awal, dari nol. Dari kita benar-benar gak kenal, Ra. Jadi ya gini. Masa belum kenal udah manggil sayang?"

Setelah mengucapkan kalimat itu pun, Rama masih melanjutkan ucapannya.

"Tapi kamu harus tau, betapa susahnya aku buat nahan biar gak manggil kamu dengan sebutan-sebutan yang biasanya aku ucapin"

Setelah mendengarkan jawaban Rama, Maura pun hanya mengangguk mengiyakan.

Bahkan hanya dengan mengingat itu, Maura bahagia. Pipinya berubah menjadi sedikit kemerahan.
Ditengah kebahagiannya itu, Maura lantas mengetikkan beberapa kata sebagai balasan pesan untuk Rama.

Udah selesai dari tadi kok :p

Send.

Gadis itu bergegas merapikan buku-bukunya. Ia berdiri dari kursi dan membawa semua barang-barangnya serta beberapa buku-buku yang akan ia kembalikan pada rak-rak perpustakaan.
Setelah mengembalikan buku, Maura bergegas berjalan kembali menuju kelasnya yang berada di lantai dua.

Baru saja ia akan meninggalkan perpustakaan, ponsel di saku roknya bergetar. Getaran pertama ia diamkan. Ia tetap berjalan menuju kelasnya. Namun ternyata ponselnya masih saja bergetar hingga kurang lebih selama 5 getaran. Ia pun berhenti di ujung tangga dan membuka pemberitahuan itu.

From : Rama Jelek
[12.15] Bohongg :p Bilang aja msh pgn chatan sama aku.
[12.15] Hayo ngakuu!
[12.16] Hrs ngaku pokoknya, kalo gak ngaku ntar aku ngambek.
[12.16] Gak mau chat lg sm kamu
[12.16] Eh canda
[12.17] Gak usah marah, gak bisa liat km marah:(

Dengan sekuat tenaga Maura menahan teriakan riangnya dengan menggigit pipi bagian dalamnya. Ia benar-benar bahagia karena Rama sudah berubah. Biasanya, Rama akan marah jika ucapan atau perilaku Maura tak sesuai dengan keinginannya. Tapi sekarang...lelaki itu sudah berubah.

RA(MA)URA [ Possesive Boyfriend ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang