Epilogue

1.3K 132 53
                                    

Taehyung menatap sayu ke sebuah tempat penyimpanan abu seseorang yang berada di dalam lemari kaca. Disebelahnya terdapat sebuah foto orang tersebut yang sedang tersenyum sangat lebar. Bulir-bulir airmatanya terjatuh. Ia menangis dalam diam.

Sampai akhirnya ia merasakan seseorang memeluk kakinya erat.

"Appa!" ujar gadis kecil sekitar 8 tahunan, membuyarkan lamunan Taehyung pada saat itu. Taehyung tersenyum tipis memandang anak pertamanya yang terlihat sangat cantik.

Ia menunduk kan tubuhnya sejajar dengan gadis kecil itu.

"S-suyeong-ie.." wajah Taehyung memerah. Matanya terpejam saat tangan mungil gadis itu mengusap airmatanya. Kemudian ia memeluk gadis itu erat di dalam dekapannya.

"Appa terlihat jelek saat menangis!" Taehyung tersenyum mendengar ucapan anaknya. Tangannya mengusap lembut surai anaknya.

"Appa jangan menangis lagi!  Lihatlah harabeoji juga terlihat sedih saat melihat appa menangis!" Gadis itu menunjuk bayangan seseorang pada salah satu tempat yang tidak jauh darinya. Taehyung melihat ke arah yang ditunjuk oleh Suyeong. Walaupun tidak dapat melihat sosok itu, tetapi Taehyung yakin bahwa sosok itu adalah Tuan Oh yang sudah meninggal sebulan yang lalu.

"Ne.. Appa tidak akan menangis lagi.." Taehyung menatap anaknya teduh, mengusap sisa-sisa airmatanya. Kemudian menepuk puncak kepala gadis kecil itu.

"Kalau begitu, ayo kita pulang! Eomma pasti sudah menunggu dirumah.."

Taehyung tersenyum lebar kemudian menganggukan kepalanya. Gadis kecil itu tersenyum manis kepada ayahnya kemudian bergandengan tangan menuju mobil yang berada di parkiran.

.

.

.

Suara mobil menderu berhenti tepat di depan halaman sebuah rumah dengan design yang elegan. Seorang gadis kecil bernama Suyeong berlari kecil setelah keluar dari mobil. Membuat ayah nya hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah anaknya.

Rok sekolah yang dipakainya berkibar saat langkahnya begitu cepat menghampiri seorang wanita yang tengah sibuk membereskan ruang tengah.

"Eomma! Eommaa!"

Ia menubrukkan tubuhnya memeluk kaki ibunya. Wanita itu terlihat kaget kemudian menemukan seorang gadis kecil tengah mendongakkan kepalanya dengan tatapannya yang begitu polos.

"Aigoo.. Suyeong anak cantik eomma sudah pulang?"

Gadis itu mengangguk kecil. Perempuan yang disebut Eomma olehnya menundukkan tubuhnya sejajar dengan tinggi tubuh gadis kecil itu. Diciumnya kedua pipi tembam anaknya dengan gemas membuat gadis itu hanya cemberut.

"Eomma, aku ingin bermain dengan JungHye dan berkunjung ke rumah Appa Jeon!" seru anak tersebut dengan penuh semangat.

"Suyeong-ie, kau baru saja pulang.. Sebaiknya ganti bajumu dahulu. Setelah itu, kita ke rumah Appa Jeon.." sahut eomma dengan suaranya yang begitu lembut membuat kedua mata Suyeong berbinar-binar menatapnya.

"Benarkah Eomma?"

Eomma mengangguk pelan sambil mengusap puncak kepala anaknya dengan sayang.

"YEAY!" pekiknya dengan sangat girang kemudian berlari cepat ke lantai atas menuju kamarnya.

Wanita itu menggelengkan kepalanya. Sampai akhirnya ia terkejut saat merasakan tangan kekar yang melingkar di perutnya.

"Yeobo.." bisik lelaki itu tepat di telinga istrinya. Lelaki itu mengecup pipi wanita tersebut. Memeluk tubuh istrinya dari belakang.

I'm Your DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang