Part 4

3.1K 254 26
                                    

Ji Ahn pun segera beranjak dari tidurnya. Ia menatap pria di ranjangnya itu masih dengan tatapan terkejutnya. "Apa yang kau lakukan di sini?" Dan pertanyaan itu pun terlontar untuk pria di sana.

"Ak-aku..." Kyuhyun menghela nafasnya sejenak. Sesungguhnya ia juga tersentak karena Ji Ahn yang tiba-tiba beranjak dari tidurnya. Lalu ia pun mengikuti gadis itu, beranjak dari tidurnya dan duduk menghadap kekasihnya. "Kau pasti terkejut melihatku di sini."

"Kurasa itu bukan jawaban yang tepat untuk pertanyaanku." Ujar Ji Ahn dengan nada dinginnya. Kentara sekali jika gadis itu mulai merasa kesal. Ya, rasa kecewa, kesal, bahkan marah yang seharian ini ia tahan dengan susah payah pun mendadak menyeruak begitu saja ketika melihat Kyuhyun berada di ranjangnya. Harapannya untuk dapat terlelap tanpa terbebani oleh segala pemikiran yang menjeratnya pun pupus sudah.

Kyuhyun pun memejamkan matanya sejenak. Seperti prediksinya tadi, kekasihnya itu marah padanya. "Aku kesini untuk menemui kekasihku yang mengabaikanku seharian ini."

Ji Ahn masih terdiam. Belum ada satu kata pun yang meluncur dari bibir manisnya. Ia masih enggan menanggapi perkataan Kyuhyun. Pria itu masih ingat untuk menemuinya juga ternyata. Oh, apakah kali ini dia juga akan membuat kebohongan lain?

"Kenapa kau tidak memberiku kabar? Kau tidak menerima panggilanku, tidak membalas pesanku juga. Aku menunggumu. Aku-"

"Haruskah aku memberimu kabar?" Ji Ahn memotong kalimat Kyuhyun dengan pertanyaannya yang datar namun sanggup menohok relung hati Kyuhyun.

"Apa? Tentu saja. Aku mengkhawatirkanmu. Aku-"

"Aku juga menunggumu kemarin malam." Dan Ji Ahn kembali memotong kalimat kekasihnya itu. Kali ini bahkan diriingi dengan pancaran matanya yang memancarkan kekecewaan mendalam. "Aku juga mengkhawatirkanmu. Bahkan aku tidak makan karena kupikir kekasihku akan pulang dan kami akan makan malam bersama. Apa waktu itu kau juga memberiku kabar?"

Tubuh Kyuhyun pun menegang seketika. Demi tuhan serentetan kalimat yang dilontarkan Ji Ahn baru saja seakan memberinya tamparan keras. Sejenak ia merasa malu pada dirinya sendiri. Astaga, apa-apaan dia? Dia menuntut sesuatu dari Ji Ahn sementara dirinya sendiri juga tidak lebih baik. "Itu berbeda, Ji~ya. Situasinya-"

"Berbeda dari segi apa?" Sentak Ji Ahn. Mata sendunya pun mulai berkaca-kaca, menandakan jika cairan bening tengah menggenang di pelupuk mata itu. "Kau sangat tahu kenapa hari ini aku mengabaikanmu. Sedangkan kau, apa alasanmu mengabaikanku?"

"Ji~ya..." Erang Kyuhyun. Kedua tangannya pun mengepal. Ia tahu jika kekasihnya itu tidak hanya kecewa, namun juga terluka karena kebohongannya. Dan tentu hal itu membuat hatinya nyeri pula. "Bisakah kau mendengarkanku? Aku akan menjelaskannya."

"Kenapa kau berbohong? Kau tahu jika aku sangat tidak menyukai kebohongan. Tapi kenapa kau justru melakukannya?" Dan kini air mata yang sedari tadi Ji Ahn tahan pun meluncur begitu saja. "Kau bahkan tahu jika aku mempercayaimu lebih dari siapapun. Tapi sepertinya itu tidak membuatmu cukup percaya padaku."

Kyuhyun pun mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Ia tidak menyangka jika kebohongan yang menurutnya adalah kebohongan kecil itu akan membuat Ji Ahn sampai sedemikian rupa. Dan otomatis itu membuatnya merasakan sakit pula. Karena melihat Ji Ahn menangis, apalagi jika penyebabnya adalah dirinya, itu adalah sebuah kegagalan besar bagi Kyuhyun. Namun apa yang dikatakan Ji Ahn, itu tidaklah benar. Ia memiliki alasan kenapa harus berbohong.

Kepala Ji Ahn pun menunduk dalam. Tangannya mulai meremas baju tidurnya. Hatinya semakin sakit ketika saat ini melihat reaksi pria di depannya. Lihatlah, bahkan pria itu hanya diam. Tentu hal itu membuat Ji Ahn semakin membenarkan spekulasinya.

"Aku tidak pernah berharap jika kekasihku akan berbohong. Tapi tidak, kekasihku memang bukan pembohong, bukan? Bisakah aku berharap seperti itu? Dia tidak-" Tenggorokan Ji Ahn pun tercekat, membuat kalimatnya berhenti seketika. Ia merasakan sesak di dadanya.

Behind the Professionalism (DIBUKUKAN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang