"Mulai tadi malem dia belum makan, tante saja sampe bingung ini mau ngerayu kayak gimana, tolong ya nak Jisoo," kata mama Jennie saat Jisoo dan Bobby datang kerumah Jennie pagi ini. Beruntungnya, hari ini mereka sedang tidak ada jadwal kuliah, jadi ke mereka bisa datang kerumah Jennie.
Jisoo pun mengetuk pintu kamar Jennie, sedangkan Bobby menunggu diruang tamu.
"Jen, bukain ini Jisoo," kata Jisoo. Tak lama terbukalah pintu kamar Jennie dan menampilkan keadaan Jennie yang memprihatinkan. Mata sembab dan rambutnya yang acak acakan.
"Gue boleh masuk, Jen?" tanya Jisoo.
Jennie tidak menjawab tapi hanya jalan mendahului Jisoo memasuki kamarnya lagi. Jisoo menyusul dibelakangnya, menunggu Jennie bercerita apa yang terjadi. Karena saat Jennie menelfon Jisoo tadi malam, yang Jisoo dengar hanya isakan serta perkataan Jennie yang tidak jelas. Jisoo yang saat itu masih diluar kota karena acara keluarga jadi tidak bisa untuk langsung datang kerumah Jennie.
"Hanbin Jis.....dia kecelakaan. Ldr bangsat!" kata Jennie.
"Sebentar, lo ceritain gue dulu awalnya gimana, soalnya kemaren lo ceitanya gajelas," kata Jisoo hati hati sambil menenangkan Jennie.
"Jadi gue kemaren itu ngevidcall Hanbin, udah 2 hari kita ga kontak kontakan soalnya Hanbin lagi sibuk. Terus tadi waktu gue telfon, yang angkat bukan Hanbin malah orang lain terus bilang kalo pemilik hpnya kecelakaan. Gue bisa apa Jis sekarang huhu," kata Jennie sambil menangis dipelukan Jisoo.
Jisoo merasa iba melihat keadaan sahabatnya ini, belum lagi perihal jarak jauh yang membuat keadaan semakin runyam.
"Lo yang sabar ya Jen, gue doain Hanbin bisa cepet ditangani. Lo udah hubungin mamanya Hanbin?" tanya Jisoo.
"Nggak....gue gamau bikin mama Hanbin jadi kepikiran, cukup gue aja," kata Jennie.
"Yaudah kalo itu pilihan lo, jadi sekarang lo makan ya, kita cari solusinya sama sama," kata Jisoo sambil menyodorkan menu sarapan yang dititipkan mama Jennie tadi.
Jennie menatap makanan didepannya dengan malas. "Gue ga nafsu, Jis," kata Jennie.
"Kalo lo gini ini ga akan ngerubah apapun, Jen. Malah bisa bikin lo sakit. Udah makan aja. Buat Hanbin kita cari solusinya ya," paksa Jisoo.
Akhirnya Jennie pun mulai makan, Jisoo yang melihat keadaan Jennie menjadi lebih tenang.
***
"Apakah benar ini dengan ayah dari saudara Hanbin?" tanya seorang suster sekeluarnya dari ruang UGD.
Pria berumur kira kira 40 tahunan itu mengangguk yakin. "Bagaimana keadaan anak saya, sus?" tanya pria itu.
"Maafkan sebelumnya, anak bapak untuk saat ini mengalami gejala gegar otak ringan. Karena benturan dikepalanya yang cukup keras. Mungkin memerlukan beberapa waktu untuk bisa mengingat semua memorinya kembali," kata suster itu hati hati.
Pria itu melemas, ia tidak menyangka suatu hal buruk terjadi pada anak sulungnya.
"Tapi dia bisa sembuh total kan, dok?" tanya pria itu.
"Semoga saja, Pak. Apabila progress kesehatannya cukup baik, maka ia akan lebih cepat pulih," jawab suster tersebut.
Pria itu hanya bisa berdoa berharap kesembuhan yang terbaik untuk anaknya. Tiba tiba hp Hanbin yang dibawanya berbunyi, menampilkan nama "Jendeukkie🐘" yang mencoba untuk menelfonnya. Ia akhirnya memutuskan untuk mengangkatnya, mengingat ia pernah tau bahwa Hanbin memiliki pacar.
"Hal—"
"Hanbin lo sudah sadar?!" tanya suara diseberang sana.
"Maaf, saya ayah Hanbin. Ada perlu apa?"
"Oh maafkan saya. Saya pac—eh teman dekat Hanbin. Saya khawatir setelah mendengar kabar dia kecelakaan," katanya.
"Iya memang dia masih belum sadar. Ini saya berbicara dengan siapa ya?" tanya ayah Hanbin.
"Nama saya Jennie om,"
"Oh begitu. Nak Jennie bisa datang ke sini? Om akan bantu untuk biayanya," kata ayah Jennie. Ia berharap keberadaan Jennie bisa membantu untuk pemulihan anaknya lebih baik lagi.
Setelah beberapa detik, suara diseberang sana tidak menjawab. Hingga akhirnya ayah Hanbin memberikan penawaran, "Bagaimana? Apakah anda bisa?"
"I—iya saya mau kesana, om," jawabnya terbata bata.
***
Banyak jalan menuju Roma, Jen. Semangat nemuin Hanbinnya!
Vomments please.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth Is You [Jennie x Hanbin]
FanficKim Hanbin, kenapa nggak dari dulu aja lo bilang kalo lo suka gue? -moodmxker, 2016.