6

2K 149 3
                                    

Maddie terdiam di tempatnya. "Oouh, hai kalian," sapanya. Dia terlihat kehabisan kata-kata dan terkejut.

"Well, tanganmu kenapa John?" Tanya Maddie.

"Hanya tertusuk ranting sialan. Pergilah Maddie, kau merusak moodku lagi," jawab Johnny.

What?! Dia menyuruh Maddie pergi?! Seolah dia mau sendiri saja di sini bersamaku? Astaga!

Maddie lalu pergi keluar. Sialan!

"Kenapa kau menyuruhnya pergi?" Tanyaku.

Johnny hanya diam, lalu kembali memungut ranting.

"Hati-hati," ujarku.

"Ya," kata Johnny singkat dan ketus.

Ada apa dengan dirinya, ya tuhan?

●●●

Usai membersihkan halaman belakang, aku pergi ke toilet dan mencuci tangan. Tanganku berwarna kecokelatan dan bau daun kering!

Kutemui Alice di toilet. By the way, dia sekelas denganku, namun dia kelas 8B, sedangkan aku 8A. Terlihat Alice sedang menepuk-nepuk pipinya dengan tangannya. Kelihatannya dia sedang memakai bedak ataupun pelembab wajah, atau apalah itu -_-

"Hi Haz," sapanya.

Aku hanya tersenyum. Kutekan tempat sabun cair lalu menggosok-gosokkannya.

"Kudengar kau dekat dengan Johnny," tanya Alice.

"Ya," jawabnya.

"Lucky, kudengar juga kau sebangku ya?" Tanyanya lagi.

Aku berdoa semoga dia tidak bertanya banyak.

"Ya, begitulah," jawabku.

"Astaga! Apa kau bisa beritahu aku apa warna kesukaannya?" Tanya Alice lagi.

Hah? Warna kesukaannya? Apa ya? Ada yang tahu?

"Well, biru atau putih mungkin, hehehe," jawabku ngaco.

Aku bukan siapa-siapanya Johnny, ingat?

"Kenapa tidak bertanya pada Lauren?" Usulku.

"Entahlah, aku jarang bertemu dengannya. Lagipula dia akan melapor pada kakaknya jika ada yang bertanya tentang dirinya," kata Alice, lalu dia pergi.

Ada-ada saja.

Aku keluar dari toilet lalu mendapati Maddie sedang melambaikan tangan ke arahku. Sepertinya dia sudah membawakanku se-nampan makan siang serta kursi kantin. Ah, she's really kind.

"Thanks," kataku saat mendapati se-nampan makan siang di depanku.

Maddie hanya tersenyum. Well, kami resmi bersahabat sejak pertama kali bertemu. Kami punya kalung persahabatan. Milikku kalung perak berliontin bentuk nama Maddie, sedangkan Maddie juga sama, tapi berliontin bentuk namaku. Sounds cute, right? Hehehe

Tiba-tiba, 'tamu tak diundang yang menyebalkan datang'. Siapa lagi kalau bukan ....

"Johnny? Kau di sini lagi?" Tanya Maddie.

"Ayolah, bangku kantin penuh!" Serunya, melahap burger isi daging asapnya itu.

Bangku kantin penuh? Kurasa tidak. Kulihat sekelilingku, dan mendapati satu bangku kantin yang kosong. Hmm ...

Malas berdebat, aku pun mem'bodo amat'kan bangku itu dan juga Johnny. Aku ikut melahap burgerku bersama Maddie.

Sambil mengunyah burgerku, aku memikirkan perkataan Lauren. Terdengar di benakku, bahwa Johnny akan selalu berusaha mendekati seorang gadis yang dia suka.

TROUBLEMAKER ✖ Johnny Orlando Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang