Keesokan harinya, aku berangkat sekolah seperti biasa.
Bersama Maddie yang kutemui di halte, kamu berangkat ke sekolah bersama-sama.
●●●
"Hei Hazel!" Panggil seseorang.
Aku berbalik. Kulihat Carly, Ivy dan Jess, yaitu anak kelas 8C memanggilku.
Aku menghampiri mereka bersama Maddie.
"Yes? What's up?" Tanyaku.
"Well, kami hanya mau bertanya sesuatu," jawab Ivy.
"Tentang Johnny," timpal Jess.
"Kami dengar dia sakit bukan? Sebagai teman sebangkunya, apa yang kau lakukan? Apa kau melihatnya tidur saat di kelas? Bagaimana wajahnya?" Tanya Carly.
Ouh, aku benci pertanyaab semacam itu.
"Dia memang sakit, karena dia dan Haz ...." Maddie yang tadinya ingin menjelaskan malah kusenggol tangannya agar dia diam.
Aku tidak mau ada yang tahu bahwa aku dan Johnny pergi bersama waktu itu. Dimana waktu itu dia hujan-hujanan saat pulang dari toko kue bersamaku.
"Dia sakit karena dia hujan-hujanan, itu saja," jawabku.
Ivy, Carly dan Jess nyengir. Sepertinya mereka terhibur.
"Aku melihatnya saat dia hujan-hujanan. Rambutnya basah terkena hujan dan pakaiannya juga. Dia terlihat diam saja di bawah guyuran hujan sambil menatap ke arah sekelompok gadis dan di antaranya adalah kalian," kataku berbohong agar mereka senang karena aku tahu, mereka menyukai Johnny.
"Ooouhh, pasti sangat tampan. Iya kan?" Tanya Jess.
Aku diam saja, lalu seseorang datang dan menjawab.
"Bukan begitu ceritanya, dia bohong,"
Damn. Johnny?!
"Kami pergi ke mall lalu ke toko kue dan di bawah guyuran hujan bersama. Nah, itulah kenyataannya," kata Johnny seolah membanggakannya.
"Astaga, kalian? Berdua? Sejak kapan?" Tanya Ivy seolah tidak percaya.
Johnny hanya tersenyum lalu pergi. Anak ini sebenarnya kenapa sih??
"Astagaa kalian berdua? Pasti menyenangkan bukan?! Congrats Hazel! Kau gadis pertama yang berdiri bersamanya di bawah guyuran hujan!" Pekik Carly.
Aku? Yang pertama? Ouh.
"Berikan ini padanya, katakan ini dari kami," ujar Jess menyerahkan sebuah cokelat kacang kepadaku.
"Valentine sudah lewat guys," kataku.
"Tidak apa. Ayolah, Haz. Nanti berikan padanya ya," tukas Ivy.
"Untukku?" Tanya Maddie.
Mereka bertiga terdiam. "Well, aku punya satu, ini untuk kalian berdua," jawab Carly memberikan cokelat lain kepada Maddie.
"Terimakasih!" Seru Maddie girang.
Aku pun memilih ke kelas bersama Maddie setelah lama mengobrol dengan Ivy, Carly dan Jess.
●●●
Aku terbatuk pelan saat Johnny duduk di sebelahku. Ingat, kami sebangku 😆
"Ini dari Ivy, Jess dan Carly," kataku mengeluarkan cokelat pemberian ketiga sahabat itu.
Sontak Johnny menatapku bingung. "What the hell, Valentine sudah lewat Zel!" Serunya.
"Aku tahu, tapi terima sajalah!" Balasku.
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLEMAKER ✖ Johnny Orlando
Fiksi Penggemar"Troublemaker itu? Dia adalah sampah permen karet yang ingin sekali kuinjak-injak sampai tidak berbentuk!" ~ Hazelyn Tomlinson. "Dia? Siapa dia? Gadis amatir yang membuatku selalu frustasi itu, huh?" ~ Johnny Orlando Tak ada yang lebih menyebalkan...
