35

1.4K 87 3
                                    

calum sudah menepi di rumah Sophia. di selimuti gelapnya malam, ia dengan gigihnya mencari taxi agar bisa sampai. Bahkan ia tidak peduli jika teman-temannya akan meninggalkannya ke tempat konser selanjutnya, yang terpenting adalah memastikan adik tirinya itu benar-benar ada atau hanya hoax.  ia juga sudah trauma kehilangan saudara perempuannya, sehingga ia benar-benar protektif pada sophia.

"Calum?!?" Sophia terkejut ketika membuka pintu rumahnya karena ada yang mengetuk. matanya hampir saja akan terlelap saat itu. Tanpa lama lagi, Calum memeluk Sophia. "I Miss you," Gumam Calum tepat di telinga gadis itu. Pipi Sophia terasa memanas dan membalas pelukan kakak tirinya itu serta menangis.

Sophia POV

saat gue baru saja mau memasuki alam mimpi, melupakan kejadian buruk yang membuat gue makin benci sama dia. Gak seharusnya gue terlalu berharap sama bajingan kaya Luke, dia malah gak pantes di sebut cowok ideal gue. Ada suara ketukan pintu rumah, dan yang bikin gue kaget adalah ternyata itu adalah Calum. ngapain dia kesini? apa tori?....

"Calum?!?" pekik gue kaget, tapi lebih kaget lagi waktu dia langsung meluk dan bilang kangen ke gue. kalian yang baca ini jangan baper, kalau baper entar abang calum cium atu-atu

Gue suruh dia masuk dulu, kebetulan aja Darrel langsung ke kostan temennya, entah mau ngapain jadi gue dirumah sendiri. Gue bikinin dia teh anget, kasian abis konser. Tadinya gue mau bahas soal dia, tapi.

"Tori bilang, kau di lecehkan sama luke, benar?"

gue diem, beberapa detik gue nangis dan ngangguk pelan. "I--Iya" dan gue liat, tangan Calum mengepal gitu, duh jangan sampe gara-gara gue 5SoS bubar.

"Tapi jangan marahi dia, cal. Aku takut, kalian berseteru hebat nantinya" Kata gue takut-takut.

"Tidak akan, sophia. Aku hanya akan memperingatinya jangan sampai ia mendekati mu lagi"

Gue gatau mesti apa, tapi gue kayanya super duper lucky banget punya abang kaya dia. Jujur aja gue malah takut kalau dia malah diemin Luke, ya sebagai temen paling deket dan orang terpercaya nya malah berkurang ntar. Gue cuma senyum doang, entahlah yang pasti gue bakalan move on dari dia.

seminggu berlalu dan sekarang gue udah kembali ke Australia dan mendapati Sarah yang terlihat lebih sumringah daripada biasanya.

"Kau kenapa?" Tanya gue, Sarah bukan tipikal cewek centil yang sering mengumbar senyum kepada lelaki, dia nya aja pemalu gitu mana mau ada cowok. "Ah, Aku sepertinya sedang jatuh cinta deh, sop.." Sontak aja gue kaget, eh tapi wajar aja sih, sarah itu cantik, baik, pinter dan semuanya kebalikan dari gue.

"Dengan?"

"Cameron, teman nya Axel..."

ngomong-ngomong soal Axel, dia ngajak gue nge-date lagi malam ini dan Calum juga udah tau. waktu dia ke rumah, gue ceritain aja soal Axel dan hari-hari gue di kampus yang lumayan padet banget. Calum ngerespon hubungan gue sama Axel, ya dia sih it's okay aja asal kejadian sama luke gak keulang lagi.

"Bagaimana dengan Axel, sop?" Tiba-tiba Sarah ngagetin gue lagi enak ngelamun juga. Gue cuma senyum-senyum kucing gitu. "Yeah, dia mengajakku date lagi malam ini, sarah" dan saat itu juga gue pengen nutup kuping gue karena suara Sarah yang menggelegar ngalahin lady gaga dan whitney houtson.

"REALLY? You so lucky, huh. dia tidak pernah se-serius ini dengan perempuan yang dekat dengannya"

Alis gue bertaut,maksud gue dia sering mainin perempuan? kok gue gak tahu?

"Sudah lupakan, siap-siap minta pajak jadian nih"

Akhirnya, setelah mendengar ceramah dari dosen yang gak tahu ngomong apa, gue bergegas menuju parkiran soalnya doi, cielah doi, Axel udah nunggu gue disana.  setelah pamit ke Sarah gue dengan cepat, secepat flash akhirnya bisa sampe parkiran.

Author POV

sementara itu di tempat yang lain, seusai soundcheck untuk konser, Calum hanya berdiam diri di kamarnya sementara teman-temannya pergi untuk refreshing sesaat. bukan, bukan karena hubungan ia dan Luke meregang hanya saja, ia perlu menyendiri untuk beberapa saat. Kali ini ia sedang memandang langit-langit kamar hotelnya, teringat adik tirinya bercerita mengenai seorang lelaki yang membuatnya kembali jatuh hati.

tuk..tuk..tuk

"Calum, kau di dalam kah?" Terdengar suara yang tak asing lagi bagi nya, ya Michael. 

"Masuk saja, sayang. tidak di kunci" Suruh Calum yang kemudian merubah posisi tidurnya menjadi duduk. Sebuah ukiran senyum terpancar dari wajah imut michael. 

"Are you okay? Aku lihat daritadi raut wajahmu masih tetap kusut, masih marah pada Luke?" Tanya Michael menepuk bahu Calum. Calum menggeleng. "Tidak, aku hanya ingin menyendiri saja. Setidaknya meluapkan emosi dengan cara seperti ini tidak akan membahayakannya" Jelas Calum.

"Aku turut perihatin atas kejadian itu, cal..."

"Sudah, tidak  perlu di bahas lagi"

dan sedetik kemudian.......


tik tok tik tok.... ya sedetik kemudian bersambung. yeay makasih lo udah baca cerita gak jelas yang otaknya setengah-setengah ini. thanks guyss :)) 

ABANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang