Chapter 3

10.3K 278 21
                                    

Sekolah merupakan suatu tempat dengan sejuta kenangan di dalamnya

---------------
"kami pulang" aku membuka pintu rumah, tercium aroma masakan mama

"gimana MOS nya" mama sedang menyiapkan makan malam

"lancar ma, aku ke kamar dulu ya ma"

aku menaiki tangga untuk sampai di kamarku, sebenarnya aku ingin memberitahukan mama kesialanku hari ini karna motor ban ka vino bocor aku jadi mengalami hal buruk selama MOS, apalagi klo mama tau aku dihukum membersihkan kantor kepala sekolah. gak ke bayang hukuman apa yang mau diberikan mama sama ka vino.
untuk aja sih aku sama ka vino sudah damai damai dengan segelas es pisang ijo.

kuletakkan tasku digantungannya, ku buka jalinan rambutku dan menghilang ke kamar mandi.
segar sekali rasanya habis mandi.

aku turun kebawah untuk membantu mama menyiapkan makan malam, dengan kondisi rambut masih basah

"kamu ke kamar aja sana, kamu pasti capek seharian di sekolah"

"nggak kog ma, kami duduk aja di sekolah" aku mengambil sarung tangan dan mulai mencuci piring sedangkan mama masih sibuk dengan masakannya.

"tha, pastikan rambutmu gak rontok ya, jangan sampai menempel di piring, kamu tau kan kakakmu david paling anti liat yang jorok jorok"

"ia ma, ku jamin gak ada satu helai rambut menempel di piring ini"

kami berdua sibuk dengan kegiatan kami masing masing.

"kami pulang" ka david dan papa baru saja pulang dari kantor

aku segera bergegas masuk ke dalam kamar, karena jika ka david melihat rambutku berantakan saat menyiapkan makan malam, butuh waktu lama untuknya menyantap satu sendok nasi, karena dia akan memastikan tak ada rambut atau apapun menempel dimakanannya. susahnya tinggal sama orang pembersih ya gitu.
meskipun gaji ka david besar, dia jarang makan di luar, bukan karena alasan berhemat, tapi alasan kebersihan. jarang sekali dia percaya sama masakan dari luar

selesai mengeringkan rambutku dengan pengering rambut, aku mengikatnya agar terlihat rapi. karna saat makan ka david melihat rambutku digerai akan jadi masalah juga, sepanjang acara makan bisa bisa dia hanya akan fokus mengingatkanku agar rambutku tidak mengenai nasiku.
susah memang memiliki kakak seperti ka david.

oh ia aku mau cerita, jadi dulu ka david pernah suka sama salah satu cewek di kantornya, mereka sama sama bekerja di divisi yang sama. karna sama sama nyaman mereka memutuskan untuk pacaran, di bulan kesepuluh mereka pacaran masih adem adem, tapi semingggu kemudian putus. hanya karna pacar ka david tidak sengaja kentut saat mereka sedang ngobrol diteras rumah pacar ka david.

kalo orang biasanya putus karena diselingkuhi atau tidak cocok lagi, tapi ini putus gara gara kentut.

masalah sepele kan?

padahal setauku orang pacaran klo sudah sama sama nyaman tidak malu lagi untuk kentut di depan pasangannya. benar nggak?? apalagi sudah lama pacaran.

semoga aja kelak aku tidak memiliki pacar seperti ka david. udah pembersih, cepat ilfeel lagi sama cewek

"tha, ayo makan" suara mama mengetuk pintu kamarku

My Perpect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang