Capter 2

1.6K 112 1
                                    

Enjoy reading..

Suasana sangat hening meyelimuti aku dan ohm. Tidak ada satupun kata yang keluar dari mulutku. Sebenarnya aku malu untuk berbicara duluan dengannya. Karena tak ada yang mau merapikan bangku, so tanganku juga yang harus merapikannya. Tapi akhirnya..

*brukkk,,*
Satu bangku terjatuh karena aku tak sengaja menyenggolnya. Nasibku menjadi ketua kelas. Aku harus mengumpulkan kesabaran jika menemukan kekacauan seperti ini. Tak habis pikir, jika semua teman kelasku begitu campah akan keadaan kelas.

"Sini aku bantu Toey, lagipula aku yang menyebabkan semua kekacauan ini."-Ohm
"Au, tak apa Ohm ini semua salah yg lain, kau tak perlu membantuku aku bisa sendiri Ohm, lagipula kau baru disini"-jawabku.

Padahal sudah jelas semua ini karenanya, kenapa aku malah membelanya? Ah tak apa, anggap saja itu sebuah permulaan biar aku terlihat ramah didepannya. Syukurlah dia masih mau membantuku walaupun aku menolak bantuannya.

"Sip,, sudah beres Toey" ucap Ohm tersenyum.
"Khob chai na Ohm"-sahutku
"Yin dee krab Toey, apa kau lelah?-Ohm
"Sedikit" jawabku ngos
"Apa kau mau menemaniku ke kantin Toey? Aku belum hafal denah sekolah kita, sekalian aku belikan minum"-Ohm
"Chai chai, ayo Ohm kau berjalan di blakangku saja."

"_Di perjalanan ke kantin_"
Semua orang menatap kami tajam. Mata mereka semua melirik Ohm dari atas kepala sampai ujung kaki. Suasana kembali ricuh, banyak siswa lain yg memanggilnya. Aku hanya bisa berjalan dan menghela nafas. "Sungguh sangat norak!" dengusku. Ohm hanya diam dan tersenyum saat ada orng yg memanggilnya. Sesungguhnya aku kasihan melihatnya tidak nyaman seperti itu. Baru beberapa jam dia disini sudah melihat kegaduhan seperti itu. Apa dia akan sanggup bertahan disini lebih lama?

"DIAM KALIAN SEMUA!!" teriakku lantang. "Kenapa kalian semua sangat norak? , apa kalian tidak kasihan melihatnya tidak nyaman seperti ini? Jika kalian ingin dia berada lebih lama disini, seharusnya kalian tidak bersikap seenak kalian seperti ini! Dia juga perlu kenyamanan disini! Apa kalian tidak lelah terus-terusan memanggilnya?!"lanjutku tegas.

Semuanya terdiam dan menunduk seketika. Badanku memang kecil, kulitku putih, dan aku terlihat lemah. Tapi sesungguhnya jika aku marah tidak akan ada yang brani membantahku. Aku terkenal sangat tegas dan disiplin dalam menjalankan kewajibanku menjadi ketos. Tapi satu sisi burukku yaitu, aku terkenal sebagai playboy di sekolah ku. Walaupun seperti itu, tak ada yang pernah bisa mengelak dari rayuan membunuhku. Biarpun mereka semua sudah tahu, aku hanya menganggap mereka sebagai pengisi waktu kosong.

"Hoee toey,, menurutku kau akan memakan orang sekarang,- suara Peak memecah keheningan.
"Diam kau! Jangan menggangguku sekarang! bentakku.
"Sudahlah sayang, jangan mengganggunya sekarang, mood nya lagi buruk" sambung Boom merangkul Peak.
Aku hanya memutar bola mataku dan melanjutkan perjalananku.

"Nah,ini kantin kita Ohm. Kau mau beli apa?"-kataku ramah.
"Aku mau beli minum saja Toey, aku masih kenyang, kau mau beli apa? Biar aku yang sekalian bayar"-Ohm
"hmm,, aku juga beli minum saja. Aku bawa uang Ohm kau tak perlu mentraktirku" jawabku.
"Tak apa Toey, anggap saja ini sebagai ucapan trimakasihku karena kau sudah menghentikan kegaduhan yang terjadi karena diriku"-Ohm
"Hmm chai chai"jawabku

Setelah itu kami keluar dari daerah kantin. Kami memilih taman sekolah untuk duduk santai sambil mengenal satu sama lain lebih dekat lagi. Pastinya dekat sebagai seorang teman. Selain itu di taman  sekolah juga lebih sepi pengunjung, jadinya aku gak perlu teriak teriak seperti tadi. Ohm juga kelihatan lebih nyaman disini. Setegas tegasnya atau segalak galaknya diriku, aku masih mempunyai perasaan. Aku bisa merasakan apa yang Ohm rasakan sekarang sebagai murid pindahan.

Angin sepoi sepoi, rumput bergoyang, daun berguguran, keheningan yang nikmat. Suasana ini yang sangat aku rindukan dalam satu hari ini.

"Hmm Toey, aku dengar kau sangat popular di sekolah ini?"-Ohm memulai percakapan.
"Kau terlalu berlebihan Ohm, aku hanya ketua osis di sekolah karena itu banyak yang mengenalku" jawabku malu.
"Err, aku juga dengar kalau kau menjadi siswa teladan di sekolah ini?, dan kau juga terkenal sebagai rajanya buaya? Benarkah Toey?" Tanya Ohm terkekeh.
"Uikk Ohm kau baru mengenalku beberapa jam, tapi kau sudah berani mengejekku. Tapi pertanyaan mu itu jawabannya benar semua, atau kau mantan seorang peramal?"-aku terkekeh kecil.

Entah kenapa kami cepat sekali akrab, padahal aku sangat membenci kedatangannya. Tapi baguslah. Ohm juga tidak terlalu membosankan.

"Hmm Ohm, apa kau membenci teman teman ku yang membuat kegaduhan tadi?" Tanyaku penasaran.
"Tidak, aku samasekali tidak membenci mereka, aku malah tergelitik melihat tingkah mereka yang seperti itu" jawab Ohm tersenyum

Syukurlah dia tidak membenci tindakan siswa disini yang terlalu berlebihan. Tapi aku masih sangat memikiran hari esok dan selanjutnya. Lebih tepatnya 2 hari lagi adalah titik jenuhku berada di sekolah. Selain aku ada tugas osis, penataan ruang kelas, dan juga persiapan untukku lomba sains tingkat kab. Dan sekarang ditambah lagi dengan masalah Ohm.

"Toeyy!!,, kau dipanggil ke ruang osis segera" suruh temanku Bone. Dia adalah salah satu anggota osis.
"Ereer,, aku segera kesana","Kau bisa ke kelas sendiri kan Ohm?"tanyaku
"Ya, aku bisa Toey"-Ohm tersenyum

Bersambung...

Sekian dulu buat cerita kali ini.
Masih awal cerita ya, belum ada klimaks.

Saya sangat memerlukan saran dari kalian semua.

Dont firget vote and vomen^-^

Open My Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang