Chapter 7

975 102 18
                                    

Happy reading..

Ohm kembali menyusul Toey ke depan pintu gerbang setelah menaruh tasnya terlebih dahulu di dalam kelas. Matanya dipicingkan ketika melihat Toey melambaikan tangan kearahnya. Terdengar sayup suara Toey yang memanggil namanya.

Ohm segera menuju ke arah Toey dengan mempercepat langkah kakinya.

"Iya Toey, ada apa?" Tanya Ohm sesampainya ia di tempat Toey. Matanya yang tadi hanya terfokuskan pada Toey, kini berubah melirik beberapa gadis yang sedang berdiri di hadapan Toey.

"Tunggu" ucap Toey seraya menaruh buku pelanggaran sekolah di dekat tasnya.

Ohm tertawa geli melihat para gadis yang saat ini mungkin menunjukan wajah cantiknya dengan senyum yang sangat mereka usahakan, tentunya itu jurus. "Ohh,iya"

"Eh, kau Ohm kan? Ohm Pawatt?" Tanya salah satu gadis. "Perkenalkan namaku Nam" ucap gadis tersebut mengancungkan tangannya. Iya dia Nam yang notabenanya adalah seorang mantan yang tak dianggap oleh mantan kekasihnya. Toey.

"Iya aku Ohm" jawab Ohm menundukkan kepalanya. Ia tidak membalas ancungan tangan dari Nam. Ok fine. Ohm tidak bisa menyembunyikan perasaannya ketika melihat para gadis dihadapannya ini. Menyeramkan.

Nam sempat malu ketika Ohm tidak membalas ancungan tangannya. Jatuhlah harga dirinya. "So hard" ringisnya dalam hati dan memilih untuk kembali bergabung dengan temannya yang lain.

"Seperti yang aku bilang tadi, aku akan memperkenalkan kalian satu per satu dengan Ohm" ujar Toey dengan suara sedikit keras.

FLASH BACK

"Kalian semua jongkok!" Ucap Toey berteriak dengan jarak beberapa langkah dari kumpulan beberapa gadis tersebut.

"What?! Enak saja kau! Kami ke sekolah buat belajar! Bukan buat kau hukum seenak hati!" Cetus Nam sebagai pembela teman2nya.

"Kalau mau belajar,kenapa dandan kayak bencong kesasar kayak gini?" Tanya Toey yang kini sudah berdiri di hadapan mereka semua dengan buku pelanggaran yang sudah ada di lipatan tangannya.

"Ch! Kau itu nggak pantas pura2 nggak tahu!" Jawab Nam sangat ketus. Ia berada di urutan paling depan. Jaraknya mungkin hanya satu meter dari Toey.

"Chai, aku mengerti! Sangat mengerti!" Ucap Toey menyeriangi. "Kalian dengar baik2 ucapannku.." sambung Toey "Ohm tidak akan tetarik dengan perempuan seperti kalian semua! Dia pria yang mempunyai selera tinggi! Perempuan seperti kalian ini, mungkin tidak termasuk di dalam list pendamping hidupnya!"

Nam tersenyum sinis medengar perkataan Toey, sedangkan temannya yang lain hanya menjadi pendengar yang baik. "Benarkah? Oh, itu tidak masalah" jawabnya enteng.

"Baiklah. Jika kalian tidak percaya, akan ku perkenalkan kalian semua satu per satu dengan Ohm. Kalian bisa melihat langsung bagaimana respon Ohm" ujar Toey semangat.

FLASH BACK END

Ohm mengernyitkan alisnya "maksudmu Toey?"

"Mendekatlah Ohm" ucap Toey mengarahkan tangannya kepada Ohm agar lebih dekat. Ohm dengan cepat mendekat.

"Sekarang aku memberimu tugas, cukup berat sih kalau objek tugasmu mereka semua" ucap Toey memandang tajam para siswi yang berdiri dihadapannya sekarang, terutama Nam.

"Sekarang kalian maju satu per satu dan perkenalkan diri kalian.." jelas Toey "berjabat tangan juga boleh, KALAU DIA MAU!" Lanjut Toey penuh penekanan.

Akhirnya semua siswi tersebut maju satu per satu dimulai dari Nam.

"Sawattde kha Ohm, perkenalkan aku Nam" ucap Nam tersenyum mengancungkan tangannya fan berharap mendapatkan balasan dari Ohm "kau sangat tampan, maukah kau menjadi pacarku?" Ucap Nam dengan suara yang sangat kecil.

"Aku sudah tahu namamu, kau cukup memperkenalkan nama, tidak lebih dari itu, dan aku sama sekali tidak tertarik dengannmu" ucap Ohm tersenyum licik tanpa membalas jabatan tangan dari Nam.

"Damn it!" Ketus Nam dalam hati, dan kemudian kembali ke tempatnya dengan tampang yang cukup menyeramkan.

Semua siswi tersebut bertingkah sama seperti Nam. Ada yang menanyakan hobi, warna kesukaan, makanan dan minuman favorit, tempat tinggal, status nya sekarang dan tentunya menanyakan apakah si Ohm mau menjadi kekasih salah satu dari mereka semua.

Dengan penuh kesabaran Ohm menjawab mereka satu per satu. Tapi yang ia jawab hanya "iya, namaku Ohm" hanya itu. Ia tidak memperdulikan pertanyaan yang lain.

♦♦♦

"Sudah selesai kan?" Tanya Toey memandang Ohm dan para siswi bergantian.

"Sudah! Tapi itu terlalu singkat!" Ketus Nam lagi. Sepertinya ia tidak pernah bosan menyahut.

"Oh, terlalu cepat? Baiklah berikan selingan sebentar" ucap Toey menatap tajam iris mata Nam dan diiringi dengan seringaian. "tapi berikan aku kesempatan biacara terlebih dahulu!"

"Oke!"

"Ohm? Kau sudah tahu mereka semua?" Ohm mengangguk.

"Dari mereka semua apakah ada yang menarik perhatianmu?" Tanya Toey kembali kepada Ohm dengan mata yang masih mengedarkan pandangan ke arah para siswi tersebut.

"Ada" Ucap Ohm tersenyum. Toey mengernyitkan alisnya ketika mendengar jawaban dari Ohm.

"Tuh kan! Dia nggak seperti yang kau ucapkan Toey!" Kali ini bukan Nam yang angkat bicara, melainkan temannya yang lain.

Ohm sempat terkekeh kecil melihat pembelaan dari salah seorang siswi tersebut. Aneh.

"Sebentar2, biarkan aku selesai bicara dulu" ucap Ohm menenangkan para siswi.

"Kalian semua menarik perhatiannku, bahkan sangat! Itu karena..haha" Ohm tak kuasa menahan tawanya. "Itu karena kalian sangat aneh, aku heran mengapa penampilan kalian seperti ini ketika datang ke sekolah, itu membuatku geli hahah" sambung Ohm kembali tertawa. "Oh, ayolah. Sesuaikan penampilan kalian, aku lebih suka melihat perempuan yang berhias natural" ucap Ohm sebagai akhir kata.

Semua anggota osis yang bertugas waktu itu, ikut tertawa mendengar penuturan Ohm. Termasuk Toey. Iya Toey.

Toey samapai menahan rasa sakit diperutnya karena terlalu keras menertawai para gadis malang tersebut.so hard.

Semua siswi itu, kini diam tertunduk malu. Tidak ada suara berisik dari mereka semua.

"Kalian sudah mendengarnya?" Tanya Toey berusaha berhenti dari tawanya. "Aku sudah bilang dari awal kan? Kalian tidak seharusnya bersikap seperti ini! Iya kan Ohm? Ucap Toey beralih memandang Ohm yang terlihat masih tertawa kecil.

"Chai, itu sangat benar" Jawab Ohm menganggukkan kepalanya.

"Dan untuk kalian semua. Aku tak bermaksud untuk mempermalukan kalian semua, karena itu sebuah kenyataan. Maaf sebelumnya, jika aku disuruh memilih, aku akan memilih Toey daripada kalian semua. Dia sangat natural" ucap Ohm lagas tanpa ragu.

Toey yang mendengar hal itu tersipu malu. "Apaan sih kau Ohm!" Ucap Toey memukul keci lengan Ohm. "Untuk kalian semua, barang yang tak sepantasnya kalian bawa, aku sita!"

Gimana part kali ini? Serukah? Bosankan? Ah nggak apa2 deh..

Stay tune di lapak ku ya..
Tms..

Open My Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang