Capter 3

1.2K 96 1
                                    

I am alone
But
I not lonely

Dimata orang mungkin aku terlihat sangat menyedihkan. Sendiri, menyendiri itu yang sering mereka lihat dariku. Mereka semua salah, aku memang sendiri , tapi aku punya banyak masalah, tugas dan tentunya beberapa mantan yang membuatku menjadi tidak kesepian.

Seperti halnya, aku selalu menyibukan diri dalam organisasi sekolah. Itu aku lakukan bukan semata mata karena aku pintar dan aku menguasai, tapi salah satunya agar aku tidak kesepian.

SKIP TIME

Setelah pertemuanku dengan Pembina osis kemarin, aku akan disibukkan lagi sekarang. Berdiri di depan gerbang sekolah dari pukul 06.30 samapi 08.00. Untungnya aku tidak sendiri , aku ditemani okeh Bonne

Aku tak merasa keberatan sama sekali, bagiku ini sebuah tantangan. Ya, tantangan karena siswa pindahan itu.

"Sawattdee krab Toey,  kau sangat rajin ck" salam Peak menertawai.

"Sawattdee krab Peak, aku begini gara2 tugas, jika kau mau masuk, masuklah. Jangan menggangguku pagi2!" Jawabku.

"Calm Toey, ini masih pagi, berteriak tidak baik untuk kesehatan pita suaramu, ckk" - Peak mulai menggangguku.

"Enyah kau enyah!" Bentakku mendorong badan Peak masuk ke dalam sekolah.

Actually aku senang jika Peak mengganggu ku seperti itu. Karenanya kesepianku menjadi berkurang. Tapi apa daya, jika aku meladeninya, dia tidak akan pernah berhenti menggangguku.

"Stoppp.. kalian semua berhenti disini!" Perintahku kepada siswi sekolah.

"Kenapa Toey? Tumben2nan kau berjaga di depan gerbang? Kau mau gantikan tugas satpam? ck" tanya salah satu siswi meremehkan tugasku.

"Bonne cepat kau priksa isi tas mereka semua!" Perintahku kepada Bonne.

Bonne hanya mengangguk dan langsung melaksanakan perintahku. Ini yang aku senangi sari sikap Bonne, swift and decisive.

"Nihil Toeyy!! Mereka semua nggak bawa yang aneh2!" Bonne memberitahuku.

"Baiklah, kalian semua diperbolehkan masuk" perintahku mempersilahkan.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 07.15, waktuku sudah mulai habis untuk berjaga. Dan akhirnya orang yang aku tunggu datang juga.

"Stopp!!,, Sebelum kalian semua memasuki area sekolah, kalian harus ku periksa dulu! Taruh tas kalian di meja itu" perintahku tegas. "setelah itu kalian ke wc siswa untuk membersihkan wajah kalian!, make up yang kalian terlalu tebal, sangat menor!" Lanjutku.

Kalian tahu mereka siapa? Mereka adalah geng anak XI IPS 4. Ketenaran mereka berada di posisi no. 2 setelahku. Tapi, ketenaran mereka karena hal2 yang Negatif.

Salah satu dari mereka adalah mantan pacarku namanya Nam. Tapi aku tak sepenuhnya menganggap dia mantan pacarku. Itu karena hubungan kami hanya bertahan 1 minggu, itupun aku menerimanya karena kasihan tanpa dasar suka apalagi sayang.

"Kalian ngapain bawa make up segala kesekolahan? Mau buka salon? Mau ngadain kontes? Atau mau caper sama siswa pindahan itu?!" Tanyaku beruntun tanpa ampun.

"Iya! Kami mau cari perhatian murid pindahan itu! Memang kenapa? Ada masalah denganmu? Apa kau cemburu karena aku ikutan cari muka di depan siswa pindahan itu?" Tanya Nam mantanku.

"Cemburu? Apa aku tidak salah mendengarnya? Kata itu sama sekali tidak ada dalam kamus hidupku! Lagipula usaha yang kalian buat ini akan sia2! Ohm murid pindahan itu akan merasa jijik saat melihat wajah kalian, yang lebih buruk dari lukisan anak TK!" Jawabku tegas namun terkekeh kecil.

"Apa katamu?, kenapa kau dulu mau denganku? Ini semua pasti omong kosongmu karena kau sangat2 cemburu sekarang!" Jawab Nam penuh percaya diri.

"Aku sudah bilang, kalau aku tak punya rasa cemburu sedikitpun terhadapmu! Aku menerimamu dulu karena aku kasihan padamu! Manamungkin aku tega melihat seorang perempuan berlutu lutut dihapanku , karena hanya ingin aku menerimanya?!, ck" Jawabku merasa menang.

"Kauu!! Aku sangat membencimu!" Akhir kata yang diucapkan Nam sebelum mereka memasuki area sekolah.

Aku hanya menyeriangi bentakannya, kemudian kembali kepada tugasku.

Ini sudah jam 07.45, kenapa Ohm belum juga datang? Apakah dia sudah tidak mau bersekolah disini? Atau dia mau membolos?

Mataku memblalak seketika, melihat mobil mewah yang mungkin harganya bisa digunakan untuk membeli buku segudang.

Meskipun itu mobil mewah, itu tidak akan menjadi faktorku untuk tidak mengeceknya sebelum si pemilik mobil itu melesat ke dalam sekolah.

"Tokk,, tok"
"Sawattdee krab"
"Tolong segera keluar," ucapku seraya membaca buku pelanggaran.

Untuk kedua kalinya mataku diluar kontrol. Maksudku apa dia benar...

Hi readers..
Maaf ya baru sempet up..
Maaf juga ceritanya boring..
Abisnya kurang feel sihh.  Hehehh

Kira2 apa yang dilihat Toey? Eh salah bukan apa, maksud author siapa??

Open My Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang