Chapter 16

756 75 26
                                    

Happy reading..

"Biarkan begitu. Seperti air mengalir."

Toey dan Tern berjalan serempak memasuki sebuah tempat makan, yang letaknya tidak terlalu jauh dari apartemen milik Toey.

Mereka berdua memutuskan untuk membeli makan diluar, dengan alasan, malas membuat masakan sendiri.

"Aku pesan nasi  omelet sama air putih ya P" ucap Tern kepada salah satu waiters. "Kau pesan apa Toey?" Lanjutnya melempar pandangan ke arah Toey.

"Sama dengan P' saja" jawab Toey setengah tersenyum.

"Jadi, nasi omelet 2 dan air putih 2 juga?" Tanya waiters tersebut, dan mendapat anggukan dari Toey dan Tern.

Sempat terjadi suasana hening diantara mereka berdua, setelah kepergian waiters tersebut. Sialnya, Tern memcah keheningan tersebut. *nggak tahu kenapa, author gedeg bgt sama Tern*.

"Toey?"

"Iya P'?" Jawab Toey mendongakkan kepalanya, yang tadi tertunduk.

"Kau menyagangiku?"

"Hmm, se--" ucapan Toey terpotong, oleh waiters yang datang membawakan pesanan mereka berdua.

'Sesungguhnya tidak P', aku hanya mengagumimu. Jika saja aku sayang padamu, itu sudah pasti sayang sebagai kakakku' lanjut Toey bergeming di dalam hati.

Di dalam hati, Toey sangat bersyukur, karena waiters itu datang disaat waktu yang tepat.

"Toey, kau jangan makan malam banyak. Aku tidak suka, jika nantinya kau menjadi gemuk. Kau juga harus memakai sunblock ketika kau keluar siang. Aku tidak suka jika kulitmu menjadi hitam"

♦♦♦

Di malam cerah yang buruk ini, Ohm mengembalikan dirinya ke masa lalu. Ia tidak bisa menahan emosinya. Club malam, yang biasanya ia hindari, kini ia cari-cari.

"Aku perlu hiburan. Aku kesepian"

Sampailah Ohm disini. Di sebuah club malam, yang dulu adalah rumah malamnya.

Ohm sesekali memicingkan matanya karena silau. Mungkin, ia sudah tidak terbiasa dengan cahaya lampu club, yang cerah remang-remang.

Setelah berkeliling untuk mencari tempat, akhirnya Ohm mendapat tempat yang sesuai. Di satu meja yang sepi pengunjung dan cahaya yang cukup bersahabat.

Sepuluh menit waktu berjalan, Ohm sudah menghabiskan lima botol minuman. Mungkin sekarang, kesadarannya sudah di bawah nalar.

Banyak wanita malam yang dengan senang hati menggelayutu tubuh Ohm. Tapi Ohm tidak menghiraukannya. Ia masih khusuk dengan minumnya.

Akhirnya Ohm berhenti, ketika minuman di botol terakhirnya habis. Ia dengan segera keluar dari dalam club malam tersebut. Langkah kakinya sempoyongan. Untung saja, ia masih kuat untuk berjalan dan mengendarai mobilnya. Hingga akhirnya ia sampai di rumah dengan selamat.

♦♦♦

Setelah melakukan kegiatan santap malam, Tern mengantar Toey untuk kembali ke apartemennya. Tidak hanya sampai di depan apartemen, Tern juga ikut masuk ke kamar Toey.

Open My Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang