20. Naru-kun? What do You Want?

8.8K 506 84
                                    


Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto

Naruto & Hinata
FANFICTION



...

Rengkuhan mendadak namun hangat itu terbalas oleh sang kekasih sesaat setelah keterkejutannya. Keduanya saling memeluk sarat akan kasih sayang yang melebih akibat permasalahan kecil yang sesaat lalu sempat membuat keduanya terluka terutama sang pria.

Meski sempat sakit hati dan juga sedikit marah, namun Naruto hanya mengekspresikannya melalui jalan pintas yang selalu membuatnya semakin rindu pada gadisnya, terbukti dengan apa yang dilakukan sekarang.

Sudut bibir peach itu terangkat naik. Air mata dengan sendirinya merembes keluar menyusuri pipi putih miliknya. Rasanya Hinata sangat terenyuh, apalagi ditambah penyesalannya yang kian dalam walau pada dasarnya ini hanya salah paham.

Pada awalnya memang Hinata yang salah meski tidak sepenuhnya. Namun tetap saja, dimana dirinya yang selalu mempercayai Naruto mendadak terbiaskan dengan kejadian beberapa saat tadi, hingga kebodohan serta kesimpulan sepihak darinya membuat sang kekasih sakit hati.

Namun bukan berarti Hinata tidak percaya atau menuduh sang kekasih mengambil paksa barang orang lain, hanya saja waktu itu entah kenapa sang pelaku sebenarnya terlihat meyakinkan dan juga unggul dalam segi pembelaan, hingga ia buta akan kebenaran yang ada.

"Naru-kun... Maafkan aku, aku berjanji akan selalu percaya padamu..." menyamankan kepalanya pada bahu sang pria dengan derai air mata yang tak luput dari wajah cantiknya. "Dan a-aku—" tiba-tiba Hinata berhenti dan tidak lagi melanjutkannya, hanya terdengar isakan halus yang mengalun dari bibirnya.

"Hm..." semakin mengeratkan, Naruto mengelus surai indigo sang kekasih sesekali menepuk punggungnya yang sedikit gemetar. "Hinata jangan menangis..."

Keduanya saling terhanyut, ditengah musim salju yang dingin ini rasanya menjadi hangat dengan dekapan masing-masing, hingga isakan pelan dan suara penenang terus keluar, menyisakan pemahaman tersendiri untuk mereka.

Naruto memejamkan mata yang terasa memanas. Meski bibirnya terus berucap menenangkan sang kekasih, tapi ia juga ingin menangis, hingga rasa sedih itu tergantikan dengan guratan menyentuh dalam hati, menyisakan hatinya yang menolak untuk meneteskan air mata, namun mencoba kuat ditengah rasa haru yang kini menyerubunginya

Hinata masih tetap mengisak, meski pelan, namun cukup untuk membuat Naruto mengerti akan kesediahan sang gadis yang berawal dari rasa penyesalan, hingga dengan lembut dan penuh perasaan Naruto melepas rengkuhan hangat tersebut dan dapat dilihat Hinata yang menangis tersedu sesegukan.

Senyum tulus terlukis pada wajah tan bergurat itu. Diusapnya lembut wajah wanita yang dicintainya dengan sayang, tanpa ragu dan mengenyampingkan apapun wajahnya mendekat hingga bibirnya mengecup bergantian kelopak mata seputih susu itu cukup lama.

"Jangan menangis..." Hinata tetap menangis, sedetik kemudian ia terkejut kala Naruto menggendongnya seperti pengantin pria yang membopong mempelai wanitanya. "Kita duduk dibawah pohon saja, pasti lebih nyaman..."

Tatapan penuh haru terlihat jelas pada bola mata Amethyst Hinata. Pandangannya terfokus penuh pada wajah tampan sang kekasih, hingga memunculkan semburat merah tipis menggantikan isak tangisnya.

My Little Guy Is Funny ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang