"Lia bangun!! Udah jam berapa ini Li?"
Rendi mengguncang guncangkan tubuh Lia agar ia terbangun."Masih ngantuk Bang."
"Abang itung sampe tiga kalo kamu ga bangun abang tinggal. Satu.... dua..."
Lia bergegas bangun dan melihat jam beker yang ada di kamarnya.
"Hah ! Udah jam 7?! Jam bekernya pasti rusak nih."
"Pale lu yang rusak kali. Ini emang udah jam 7, satu jam lagi gue brangkat, kalo lo mau ikut lo harus dah siap jam 8."
"Iye iye ah sanah keluar." Lia mengusir abangnya dari kamarnya.
Rendi berjalan menuju kamarnya dan mulai bersiap siap.
Waktu sudah menunjukan pukul 8 pagi dan Rendi keluar dari kamarnya dengan menggunakan kaos coklat lengan panjang dan jeans hitam berpadu dengan sepatu putih.
Beberapa menit kemudian Lia keluar dari kamarnya dengan rambut di ikat dan kaos putih berpadu dengan jeans hitam dan sepatu biru dan tas kecil di bahu kanannya.
"Yok." Ajak Rendi.
"Ayok."
Rendi dan Lia keluar dari rumahnya dan tak lupa ia menguncinya sebelum ia pergi.
Rendi menghidupkan mesin mobilnya dan menuju rumah Natha.
*****
Lia POV
Gue duduk di kursi penumpang bagian belakang dan membiarkan kak Natha duduk di samping bang Rendi.
Beberapa hari ini gue emang lagi deket sama cowo yang namanya Nino. Dia kapten basket di sekolah gue, dan tiba tiba seminggu yang lalu dia ngechat gue dan berlanjut sampe sekarang.
Gue ga tau apa maksudnya dia ngechat gue selama ini dan hampir tanpa jeda. Itu artinya dia ga bisa ngechat orang lain, kalo dia selalu ngechat gue tiap saat. Beberapa hari ini gue baru tau yang namanya malu malu kucing tuh kaya gimana.
Tapi, gue bukan orang yang mudah buat nerima orang lain dikehidupan gue.
Setelah gue masuk mobil, gue langsung buka ponsel yang sedari tadi pagi belom gue buka.
1 pesan masuk 📩
Nino : Morning Li.
06.01 pm.Lia : Ya.
09.12 pm.Nino : kok baru bales si?
09.15 pm.Lia : Iya gue kesiangan.
09.25 pm.Nino : Oh. Hari ini kosong ga?
09.28 pm.Lia : Enggak. Emang kenapa?
09.35 pm.Nino : Emang mau kemana?Mau ngajak main lo tadinya.
09.40 pm."Li mau makan apa?" Tanya Rendi.
"Terserah abang aja deh." Jawab Lia.
"Kamu lagi pengen apa?"
"mmm bakso."
"Yaudah ntar makan bakso aja."
Lia kembali terfokus pada layar ponselnya.
Lia : Ga tau,kayanya mau main deh sama temenya abang gue. Yaudah, udahan dulu ya, gue mau makan dulu.
09.47 pm.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Power of Love
Ficção AdolescenteRendi yang hidup semata wayang dengan adiknya karena ayahnya telah meninggal dunia dan ibunya entah kemana,mengarungi lautan kehidupan dengan berbagai duri yang menusuk hingga ia bisa hidup bahagia. Semua itu awal dari perjuanganya sebelum ia...