Author POV
Hari ini adalah hari kedua Icha bersekolah di sekolahan barunya. Ia sangat senang karena di sana ia bisa dengan cepat beradaptasi dan langsung mempunyai banyak teman yang asyik, seru dan gokil.
Saat ini ia masih belum menunjukkan sifat aslinya, karena menurutnya ini masih awalan jadi dia masih belum menunjukkannya pada teman-temannya.
Mungkin setelah seminggu di sekolah ini, sifat aslinya akan keluar.Sekarang ia sedang siap-siap untuk pergi ke sekolah. Tetapi sebelum berangkat, ia sarapan terlebih dahulu bersama keluarganya.
"Pagi Ma, Pa, Bang," sapa Icha kepada keluarganya sambil mencium pipi mereka satu persatu.
"Pagi dek.." jawab mereka bersamaan.
"Semuanya udah kumpul, sekarang kita sarapan yuk," ajak Putri dan diangguki semuanya.
Setelah selesai makan, mereka berbincang-bincang terlebih dahulu.
"Eh Bang, ntar adik-adik kamu berangkatnya sama kamu ya.. Mobil papah lagi di bengkel soalnya, jadi papah ke kantornya pake mobil kamu dulu. Terus kamu nganterin adik-adik kamu dulu sabelum ke kantor, pake mobil Angga ya," ucap Putra kepada Gino yang menganggukkan kepala menyetujui permintaaan papahnya.
"Yeee dianterin Bang Gino nih. Asikk.. Gak semobil sama si kampret ini doang dong," ujar Icha semangat.
"Ooo.. Jadi selama ini lo gak suka semobil sama gue doang? Kurang asem ya lo. Boro-boro lo, gue anter jemput, coba kalau gak ada gue, yang ada lo naik angkot tau gak," jawab Angga emosi.
"Yee.. Gue mah fine fine aja kalo naik angkot, lagian enak tau bisa cuci mata di sana, siapa tau ada cogan naik angkot. Tapi karena papah ngelarang gue buat naik angkot, yah gue mah bisa apa atuh?" kata Icha meledek Angga.
"Alahh ngeles aja, kek bajai lu," kata Angga dan Icha hanya nyengir kuda.
"Udah.. Berangkat sekarang yuk! Abang ada meeting pagi soalnya," kata Gino mengajak Angga dan Icha. Lalu diangguki keduanya.
"Mah, Pah. Angga sama Icha berangkat sekolah dulu ya," pamit Angga dan Icha sambil mencium tangan dan pipi kedua orang tuanya bergantian.
"Ya. Belajar yang bener ya," balas Putra.
"Pah, Mah, kami berangkat dulu. Assalamualaikum," pamit Gino yang juga melakukan hal yang sama seperti kedua adiknya.
"Iya, wa'alaikum salam. Jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya Bang!" peringat Putri kepada Gino yang hanya dibalas dengan acungan jempol saja.
Mereka langsung memasuki mobil.
Drtttt... Drttt... 📲
Ponsel Angga bergetar, menandakan ada panggilan masuk, ia segera mengangkatnya.
"Ya haloo,"
"Ngga, gue nebeng lo ya ke sekolahnya,"
"Lah kok tumben. Emangnya Azof kemana?"
"Dia itu udah berangkat pagi-pagi banget, katanya PR nya belum dikerjain, makanya ia berangkat pagi mau nyontek temennya,"
"Ooo.. Terus kenapa mesti gue yang lo mintain tebengan?"
"Ya karena rumah lo yang paling deket sama gue. Yaya..? Jemput gue sekarang. Gue tunggu di depan gang rumah gue. Titik!!"
Tut.. Tut... Tut..
"Eee dasar nih bocah. Belum juga gue jawab, udah ditutup aja." gerutu Angga.
"Eh Bang, di gang depan sana berhenti bentar ya. Ada temen gue yang mau nebeng," kata Angga kepada Gino sambil menunjuk gang depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Teacher
FanfictionSeorang guru yang mencintai anak didik nakalnya. Apakah cinta guru itu akan terbalaskan? Apakah mereka akan menjalin suatu hubungan secara diam diam? . . . . . . Penasaran? Baca langsung aja ya...😊 15+ NON BAKU!!