15

27 5 1
                                    

Haiii, jangan lupa vommentnya ya ;)

HAPPY READING!


Kring...Kring...Kring

Bel masuk pun berbunyi, dan untungnya aku tiba di sekolah tepat waktu. Masih terngiang di pikiranku tentang dhanu yang menjauhi lysta dan tentang papa yang mau mindahin aku ke tempat oma di jogja. Aku nggak habis pikir, kenapa ini bisa terjadi sama aku? Kenapa orang yang aku sayang tega ngelakuin ini?

"Li", Shintia membuyarkan lamunanku.

"Lo kenapa sih? Daritadi ngelamun terus. Lo lagi ada masalah?" Tanya shintia. Aku cuma bisa menganggukan kepala menandakan kalau aku sedang ada masalah.

"Mau cerita?" tanya shintia lagi. Memang, diantara kami berempat, shintia lah yang sering menjadi tempat curhat kami. Lagi-lagi, aku hanya diam menanggapi pertanyaan shintia. Aku merasa belum siap untuk menceritakan apa yang terjadi kemaren.

"Li, kalo mau ce-" omongan Shintia terhenti karena guru sudah masuk ke dalam kelas.

"Pagi anak-anak." Sapa Bu Siska, guru sejarah yang terkenal kalem tapi paling tidak suka jika ada yang mengobrol di jam pelajarannya.

"Pagi, Buuuuuu." disambut dengan sahutan satu kelas.

"Kalo lo mau cerita, gue siap dengerin kok." Ucap Shintia lagi dengan suara berbisik karena takut ketahuan Bu Siska sambil tersenyum. Dan, aku pun hanya membalasnya dengan senyuman. Tapi, setelah itu mataku bertemu denganm matanya Dhanu yang sedang memperhatikanku.

****

"LIAA." Aku terus jalan kedepan tanpa liat ke belakang. Karena aku tahu, yang manggil barusan itu adalah si dhanu. Aku masih belum bisa memaafkan dhanu.

"Li, gue mohon jangan hindari gue." Ucap dhanu ketika dia sudah menyamakan langkahnya dengan langkahku. Aku tetap menghiraukan dhanu. Aku kembali menjadi "lia" yang dulu, "lia" yang cuek sama cowok, "lia" yang nggak pernah mau berbicara dengan cowok.

"Lia, please." Ucap dhanu sekali lagi sambil memegang pundakku. Aku pun nggak bisa apa apa lagi sekarang, karena dhanu sudah memblock jalanku. Akupun langsung mengangkat wajahku dan menatap mata dhanu, aku nggak bisa menahan tangisanku lagi. Aku menangis saat itu juga, menangis di hadapan dhanu. Dhanu langsung memelukku saat itu, dan aku bisa merasakan adanya kehangatan dan kenyamanan saat dipeluk dhanu seperti ini. Aku tidak peduli kalau gosip tentang aku dan dhanu akan tersebar besok, yang aku butuhkan sekarang hanya dhanu. Entah kenapa.

"Li, maafin gue ya." Ucap dhanu sambil masih memelukku, aku hanya bisa mengangguk.

"Gue bakal pergi, lo jaga diri baik-baik. Temui dan perbaiki hubungan lo dengan lysta." ucapku sambil melepaskan pelukan dhanu dan langsung pergi meninggalkan laki-laki itu.

"Lo mau kemana li? Gue akan tetap cari lo kemanapun lo pergi. Gue sayang sama lo, Lia." ucapan dhanu barusan membuat aku berhenti sejenak. Aku nggak nyangka kalau dhanu bisa berkata seperti itu. Aku tidak menghiraukan dhanu, aku pergi meninggalkan dia. Aku nggak mau egois, ini semua aku lakuin hanya untuk lysta.



Dahh, sekian dulu ya. Lagi mandek, masih mikirin buat kelanjutannya hehe. Dibantu vomment ya :)

Makasih buat yang udah baca, dan kasih vommentnya. Ditunggu vomment buat chapter ini ya :*

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 06, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LONELYWhere stories live. Discover now