halte

83 8 1
                                    

Tuk.. tuk.. tuk..
Jimin mengetuk kaca pada halte. Sudah 1 jam jimin menunggu, dan jungkook belum datang juga.

'Anak ini.. menyebalkan sekali' jimin mendengus pelan. Mereka berencana akan pergi ke taman hiburan yang baru saya dibuka.

Drett.. handhone jimin bergetar.

Dari : kookie
Jimin, maafkan aku, eomma memaksaku untuk belajar. Kita lakukan besok saja ya.. aku janji.
Kumohon jangan marah.

'Ahh.. jinjja!.. kookie! Aku akan membunuhmu esok' emosi jimin kini meluap luap. Wajahnya bersungut sungut.

Hening.

"Ahhh" jimin mengeluarkan sedikit suara dari mulutnya. Kau tahu kan, orang bisu juga bisa mengeluarkan suara walaupun hanya "ng" "ah" dan "hm".

Jimin menghentak hentakkan kakinya dengan kesal ketika mengingat jungkook lagi. Ia tidak menyadari bahwa ada orang lain disana yang memandangnya dengan terheran heran.

'Baiklah.. aku akan pulang sa..'
Wushh.. angin kencang disertai hujan memotong kata katanya. Jimin tidak membawa payung.

'Aaa.. jungkook-aaah' jimin mengacak acak rambutnya karena kesal.

Tapi tunggu. Ia bisa naik bus!. Wajah jimin seketika berubah senang. Tapi.. bus yang kearah rumahnya sudah tidak ada.

'Aishh...' jimin hampir menangis. Ia tidak kuasa menghadapi cobaan ini (?).

Kini di halte itu hanya ada seseorang selain jimin. Ia memperhatikan jimin sedari tadi. Ia tertawa kecil saat jimin terlihat seperti orang aneh.

'Ahh.. yeoja ini. Lucunya' senyumnya terus mengembang ketika melihat jimin.


....



...

Maapkan bub, kali ini chapternya pendek banget T.T Chapter selanjutnya, bub usahain akan lebih panjang..
Happy reading😍😍



dandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang