LAST LETTER #2

529 59 2
                                    


NORMAL POV

.

.

.

BRUGH

"Aww" Yoongi mengerang sakit pada bagian bokongnya akinat terjatuh, dan celakanya ia menabrak seseorang yang sedang berdiri ditengah koridor sekolah, ya itu park jimin.

"Ugh yak kau! Kalau lari lihat lihat, kau sengaja hah?!"

DEG

'jimin sunbae'

"Maaf s-sunbae" Jimin mendelik kesal pada dongsaengnya itu dan langsung meninggalkan yoongi yang masih terduduk dilantai.

"Yoongi kau tak apa?" Tanya taehyung sambil berlari kecil mengahampiri yoongi.

"Tak apa tae, aku baik baik saja"

"Ada yang sakit?" Yoongi menggeleng pelan-bohong jika ia tidak sakit, Yoongi hanya tidak ingin taehyung khawatir.

"Baiklah ayo pulang!" Taehyung mengajak yoongi sambil mengulurkan tangannya untuk membantu yoongi berdiri. Yoongi menerimanya dengan senang hati, lalu berdiri dan membersihkan roknya yang sedikit kotor.

"Ayo tae!" Ajak yoongi sambil tersenyum menunjukkan gummy smilenya yang lucu, dan langsung menggenggam tangan taehyung erat. Taehyung yang diperlakukan seperti itu hanya mengangguk dan tersenyum geli.
Setelah itu hanya ada canda tawa yang mengiringi perjalanan pulang mereka.

.

.

.

.

"Tae terima kasih, sudah mengantarkan ku"

"Ya, sampai bertemu besok"

Yoongi yang melihat taehyung yang sudah berjalan menjauh hanya tersenyum tipis dan berjalan masuk kerumahnya.

"Aku pulang!" Ujar yoongi sambil melepaskan sepatunya. Matanya menelisik ruang tamu yang terlihat sunyi. 'Sepi sekali kemana jihoon?'monolognya dalam hati. Mata yoongi tertuju pada arah jarum jam 'sudah jam lima sore, kenapa jihoon belum pulang?'. Biasanya setiap yoongi pulang adiknya selalu menunggunya diruang tamu sambil menonton film pororo kesukaannya. Yoongi hanya tinggal berdua dengan adiknya setelah kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan mobil yang terjadi 3 tahun yang lalu. Sejak kedua orang tuanya meninggal yoongi diasuh oleh bibi dan pamannya yang berada didaegu, sebulan sekali mereka berkunjung kerumah yoongi untuk menjenguknya memastikan kalau ia baik baik saja. Beruntung kedua orang tuanya masih meninggalkan rumah untuk yoongi setidaknya ada tempat untuk tidur nyaman bersama adiknya yang amat disayanginya. Soal biaya sekolah, pamannya yang menanggung semuanya. Yoongi juga bersyukur mempunyai bibi dan paman yang baik yang mau menolongnya. Sedangkan kebutuhan yang lain harus dipenuhi nya dengan bekerja paruh waktu, awalnya jihoon melarang yoongi untuk bekerja tapi karna karna yoongi itu keras kepala, jihoon lebih memilih menyerah dari eonninya. Alasannya? Meskipun dilarang yoongi pasti akan melakukannya dan ia tidak peduli jika jihoon melarang, yoongi akan tetap melakukannya.

.

.

Yoongi terduduk disofa, baju seragam beserta tasnya masih melekat ditubuhnya. Manik hitamnya menatap langit langit rumah, mencoba mengingat masa lalunya bersama kedua orang tuanya, ia masih ingat waktu ayahnya pulang membawa banyak mainan untuknya, waktu ibunya memarahinya karena berkelahi dengan temannya, ia masih ingat itu.

Perlahan ia memejamkan matanya, ia benar benar kelelahan hari ini. Beruntung ia sedang libur kerja hari ini, toh ia juga butuh istirahat yang cukup.

Akhir akhir ini yoongi sering merasa kelelahan dan sakit pada bagian kepalanya. Tak jarang ia sering izin saat jam pelajaran hanya untuk pergi ke uks untuk meminum obat pereda sakit kepala. 'Ugh kepalaku sakit' gumam yoongi. Tangannya menarik surai hitamnya untuk melampiaskan sakit dikepalanya. Obat? Ah iya butuh obat sekarang. Tangannya beralih mencari obat didalam tasnya 'ketemu' ia segera meminum obatnya dengan air putih.

GLUK(?)

"Hah" desah yoongi lega setidaknya bisa sedikit meredakan sakit dikepalanya.

CEKLEK!

"Aku pulang" Yoongi terkaget itu suara adiknya, buru buru ia memasukkan obatnya ke dalam tas dan merapikan surainya yang terlihat berantakan.

"Jihoonie dari mana saja kau?" Tanya yoongi curiga. Tidak biasanya jihoon pulang jan segini.

"Eh i-itu, E-eonni A-aku ...-

"Aku apa hm?" Yoongi menatap jihoon tajam. Melihat itu jihoon menundukkan kepalanya ia takut kalau eonninya marah.

H-habis berjalan jalan dengan... T-teman, ya teman"

"Kenapa mesti pulang jam segini?" Nada bicara yoongi berubah lembut.

"M-maaf eonni" yoongi tersenyum lalu berjalan menghampiri adiknya.

"Hei berhenti menunduk, lain kali jangan diulangi lagi ne?! Kau tahu eonni mengkhawatirkanmu"
Jihoon mendongak menatap eonninya lalu mengangguk pelan. Yoongi mengusak surai adiknya gemas lalu sebelum pergi kekamarnya.

"Ganti bajumu dan mandi, malam ini kita memasak bibimbap untuk makan malam."

"Siap eonni" Ucap Jihoon semangat sambil mengacungkan jempolnya. Lalu berjalan kearah kamarnya.

.

.

.

.

.

"Noona kita putus"





TBC OR END?

Ada yang masih inget sama ff ini?
Mian lama banget updatenya! Hehe
Nyambung g sih ceritanya?

Kritik dan saran diterima
Jangan lupa vote & COMMENT






THANK YOU

Saranghae

Last Letter [Taegi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang