Last Letter [Taegi]

LAST LETTER #8

Aku hanya ingin membuatmu bahagia, aku ingin jadi yang terbaik dimatamu. Terima kasih telah mempercayaiku.

.

.

.

.

Happy reading

.

.

.

.

~last letter~

Yoongi jangan tinggalkan aku, kumohon

Yoongi, bangunlah

Yoongi, kau sudah berjanji tidak akan pernah meninggalkanku

Yoongi

Yoongi

Yoongi...

"Hah-hah" Yoongi terbangun dengan nafas yang tak beraturan.
ia bermimpi buruk. Sudah sebulan ini Mimpinya selalu sama, dimana taehyung selalu menangis dihadapan yoongi dan selalu mengucapkan kalimat yang sama. Yoongi bingung kenapa taehyung yang selalu muncul didalam mimpinya. Apa karena akhir akhir ini yoongi banyak tertidur? Ah tidak tidak. Atau tentang penyakitnya?.

Yoongi langsung menggeleng, tidak taehyung tidak boleh tau tentang penyakitnya. Ia mengusak rambutnya kasar. Matanya menelisik keseluruh ruangan. Tunggu? Kamar? Ia menepuk jidatnya pelan, ia tertidur saat pulang tadi. Huh rencana mandi ala saunanya gagal lagi.

Yoongo berjalan kebalkon rumahnya. Menghirup udara malam yang terasa sejuk, matanya tertuju pada benda merah yang biasa dipakai taehyung berangkat sekolah, ya itu mobil yang terparkir didepan rumahnya.

Taehyung ada disini?. Yoongi langsung keluar kamarnya dan menuju kebawah, dan benar saja ia melihat taehyung yang sedang tertidur bersandar pada sofa biru milik yoongi. Yoongi tersenyum jahil, ia berjalan pelan kearah taehyung.

Yoongi mulai dengan mencolek pipi, setelah itu memainkan bibir taehyung yang sedikit terbuka. Lucu? Memang taehyung memang lucu dan terlihat menggemaskan saat tidur, membuat yoongi jadi gemas sendiri ugh.

Taehyung yang merasa terganggu hanya tersenyum tipis tipis sekali. Tak tahukah yoongi, taehyung itu sudah terbangun saat mendengar suara langkah kaki yang menuruni tangga namun ia pura pura tertidur, ia tahu yoongi pasti akan menjahilinya, kan benar?. Sebenarnya taehyung senang dijahili yoongi alasannya karena setelah itu taehyung bisa menghukumnya, dan itu bagian yang ia suka.

Baru saja yoongi ingin menarik hidung taehyung. Namun Sesuatu ada yang menariknya ke pangkuan taehyung. Wajah yoongi memanas, hell sekarang dia benar benar duduk dipangkuan taehyung. Yoongi ingin beranjak dari pangkuan taehyung, sontak taehyung langsung mendekatkan pinggang yoongi agar mendekat. Lalu membetulkan sedikit posisi duduknya agar bisa melihat wajah yoongi. Taehyung membuka matanya melihat yoongi dengan wajah yang memerah membuatnya ingin menerkam yoongi. Sabar tae sabar batin taehyung menenangkan dirinya agar tidak khilaf *eh.

"T-tae, A-pa yang K-kau-

"Lakukan hm?"

Belum selesai yoongi berbicara, taehyung langsung memotong pembicaraannya. Membuat yoongi kesal. Yoongi mencoba beranjak dan melepas diri dari taehyung, namun bukannya dilepas malah semakin didekatkan ketubuh taehyung. Yoongi malu, posisi apa ini?.

"T-tae lepaskan aku, rasanya aneh sungguh"

"Tidak sebelum aku menghukummu, yoongie~"

"Tidak, kan tadi sudah tae~
Lepaskan aku, please" yoongi memohon pada taehyung dengan wajah memelasnya. Membuat taehyung malah semakin ingin menerkan yoongi.

Shit. Umpat taehyung ia benar benar tidak tahan.

Taehyung menempelkan bibirnya di bibir tipis yoongi. Melumatnya pelan, membuat yoongi sudah tidak bisa berkutik. Yoongi diam, ia bingung harus berbuat apa, ia lebih memilih menikmatinya, sungguh memang yoongi menikmati ciuman ini. Ia memejamkan matanya, mengalungkan tangannya keleher taehyung.

Taehyung menyeringai dalam ciumannya, merasa yoongi menikmati permainannya.

Lumatan itu berubah saat taehyung mencoba memasukkan lidahnya kemulut yoongi, yoongi mengizinkannya, membiarkan taehyung mengobrak abrik isi mulutnya.

"Mmph" yoongi mengerang saat taehyung berhasil memasukkan lidahnya.

CEKLEK

"Aku pula-

TBC

Annyeong

Pendek? Gpapa
Nyambung kg nyambung? G papa.

Maaf klo ada typo.
Voment jan lupa guys

See you
Bye

Thank you