LAST LETTER #9

326 49 2
                                    

Ketika tuhan memberikan satu kebahagiaan untukku, maka aku memilih memberikan kebahagiaan itu untukmu.

.

.

.

.

HAPPY READING

.

.

.

.

"Aku pula-

.

.

  -huwa! Eonni apa yang kau lakukan. Omo mata suciku!"

Deg

Yoongi melepaskan ciumannya lalu mendorong taehyung setelah mendengar suara adiknya. Mengetuk kening taehyung keras, membuat sang empu meringis sambil memegangi keningnya. Yoongi berdiri, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia malu, tentu saja ketahuan sedang melakukan 'ciuman' oleh adiknya. Pabbo yoongi pabbo, salahkan dirinya sendiri yang menikmati permainan taehyung.

"J-jihoon kau sudah pulang? K-kau mau makan? Akan eonni ambilkan."

"Tidak perlu eooni, lagipula aku sudah kenyang. Hehe, oh ya lain kali jika ingin melekukan hal seperti tadi lihat lihat dulu ok. aku mencintaimu" ujar jihoon, lalu berjalan kekamarnya. Menutup pintunya pelan, jihoon senang. Akhirnya ia bisa melihat taehyung mencium eonninya, ya jihoon tau taehyung pasti yang memulai tidak mungkin eonninya. Karna yoongi itu pemalu.

Wajah yoongi memerah setelah mendengar jihoon berbicara tadi, ini sudah kelewat batas. Yoongi sudah dikatakan benar benar malu. Jika saja itu bukan adiknya huh sudah pasti tidak akan selamat nanti.

Taehyung terkekeh melihat yoongi yang sedang gugup. Tangannya menyentuh permukaan bibirnya, masih sama rasanya benar benar manis. Taehyung jadi ingin lagi dan lagi.

"Yak, kenapa kau senyum senyum sendiri. Aish ini semua gara gara kau seharusnya kau tidak menciumku tadi. Mata adikku jadi ternodai kan! Huwaa eottokae"

"Salahmu sendiri suruh siapa menggangguku"

"Ish kau menyebalkan, rasakan ini"

Bug

Bug

Yoongi melempar bantal sofa kearah taehyung, bertubi tubi. Kesal? Memang, bukannya menenangkan yoongi taehyung malah mengejeknya. Sialan.

"Yoongi hentikan, ini sakit sungguh" Taehyung melindungi serangan bertubi tubi dari yoongi menggunakan kedua tangannya.

"Tidak mau"

Bug

Satu bantal, tiga bantal mengenai taehyung. Bukannya menghentikan yoongi taehyung malah melemparnya lagi kearah yoongi yang membuatnya tertawa.

Bug

Satu bantal sukses mengenai kepala yoongi yang membuatnya linglung.

Bruk

Yoongi terjatuh kebelakang, kepala bagian belakangnya terbentur meja. Taehyung membulatkan matanya, ia tak bermaksud membuat yoongi terjatuh sungguh. Taehyung mendekati yoongi yang terdiam.

Yoongi memegangi kepalanya yang tiba tiba berdenyut sakit. Ini sangat sakit. Tangannya menarik narik apapun yang ada didekatnya, termasuk taehyung.

"Argh sakit"

"Yoongi kau tak apa? Maafkan aku, aku tak bermaksud membuatmu terjatuh sungguh."

"Ini sakit ugh. Arrgh"

Yoongi menjambak surainya kasar, ini lebih sakit dari yang biasa ia rasakan.

"Hiks sakit, argh"

"Yoongi kau kenapa, hidungmu astaga hidungmu berdarah, bagaimana ini. Yoongi jawab aku"

Taehyung khawatir, ia takut yoonginya kenapa napa. Ia mengusak surainya kasar lalu memegang kedua bahu yoongi menggoyangkan pelan.

Ceklek

Jihoon keluar dari kamarnya setelah mendengar eonninya berteriak kesakitan. Ia takut terjadi apa apa pada eonninya.

"Eonni kau kenapa? Astaga taehyung katakan apa yang terjadi?" Jihoon berlari mendekati eonninya yang masih mengerang kesakitan. Air matanya mengalir, tidak ini tidak boleh terjadi.

"Oppa katakan padaku hiks apa yang terjadi?" Taehyung terdiam, ia shok. Taehyung tidak pernah melihat yoongi seperti ini.

"D-dia terjatuh. Maafkan aku, hiks, aku tidak tau akan terjadi seperti ini." ucap  Taehyung dengan suara lirih.

Tes

Satu tetes air mata jatuh dari manik hitamnya menuruni pipi mulusnya. Ia merutuki dirinya sendiri. Maafkan aku yoongi.

"Tae~ oppa. Tolong bawa eonni ku kerumah sakit, hiks aku takut"

Taehyung mengangguk setuju. Menggendong yoongi ala bridal style ke mobilnya yang terparkir didepan rumah yoongi.

.

.

.

.

TBC

Hai hai,
yoongi kenapa lagi tuh.
Maaf klo chapter ini g nyambung. Mian ...

Typo abaikan.

Jan lupa VOMENT
Voment kalian tuh, semangatku untuk melanjutkan ff ini.

Jan lupa VOMENTVoment kalian tuh, semangatku untuk melanjutkan ff ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eksis dikit cekrek -jimin.

Pai pai.... Ketemu lagi nanti hari rabu....

Thanks yah










Last Letter [Taegi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang