"Gwenchana?" Seorang namja berjas hitam menawan menangkap tubuh Junhee yang hampir terjatuh.
Junhee membulat sempurna. Jantungnya berdegup cepat. Nafasnya memburu dalam sekejap. Omo, terpesona, itu yang dirasakannya saat ini.
"Junhee-ssi."
"Ah, ne." Junhee bangun dari lamunannya. "Eomma mu sudah menunggu mu, oppa..."
"Ne dan kau mau ke mana, eoh?" Penasarannya. Masih mengenggam lengan Junhee.
"Murid ku membutuhkan ku." Jawab Junhee.
"Aku pun membutuhkan mu di sini menemani ku." Cepat bagai kilat kata itu keluar dari sela bibir Kyuhyun membuat Junhee tidak yakin apa yang didengarnya. Ayolah, Lee Junhee, pertemuan pertama kita bahkan tidak lebih dari lima menit, ingatannya. Apa harus terulang lagi? Aku sudah lama menunggu mu.
"Mwoya? Tadi kau bilang apa, eoh?" Bingung Junhee, begitu penasaran.
"Oepso." Kyuhyun enggan mengulang kata-katanya. "Apa memang kau harus pergi?"
Junhee mengangguk. "Ne, murid ku saat ini berada di rumah sakit." Jelasnya.
Kyuhyun membuang nafasnya. Mianhae eomma. "Kajja..." Kyuhyun menarik lengan Junhee berjalan keluar hotel.
"Kau..."
Kaki Kyuhyun terus melangkah dan tangannya terus memegang Junhee. "Apa menurut mu, aku akan membiarkan kau pergi begitu saja." Ceplosnya. "Naiklah..."
Junhee tidak bergerak dari tempatnya berdiri. "Kendae ahjumma menunggu mu, oppa..."
"Aku bisa bertemu dengan eomma ku setiap hari di rumah tapi tidak dengan mu." Kyuhyun langsung masuk ke dalam mobilnya dan menatap Junhee yang masih berdiri. Kyuhyun membuka kaca mobilnya. "Bukah kah kau bilang murid mu membutuhkan mu?"
Junhee masuk ke dalam mobil itu, duduk di samping Kyuhyun. "Setelah ini ahjumma pasti akan membenci ku." Ceplosnya melirik Kyuhyun.
Kyuhyun hanya mengukir senyuman kecil.
*SKIP*
Rumah sakit Seoul terlihat begitu ramai. Di lobi utama Junhee mencari-cari arah UGD dan matanya pun menemukan ruangan itu. Begitu tergesa-gesa, hingga membuatnya kesulitan berjalan akibat sepatu tinggi yang ada di bawah telapak kakinya.
Aigoo, kau memang benar-benar keras kepala, benar apa yang dibilang Heechul hyung, Kyuhyun yang berjalan di belakang Junhee. Dan baju mu, aigoo apa benar kau nyaman memakai baju dengan punggung yang terbuka seperti itu, protes Kyuhyun.
Kaki Junhee sudah berada di ruang UGD. Lagi, matanya menyapu ke seluruh ruangan dan berhenti di sosok yang dikenalnya. Kakinya mendekat dan menatap kesal orang itu. "Yah!!!" Pekiknya.
Arrasoe, akhirnya aku melihat sisi galak mu, Kyuhyun tersenyum. Sifat galak yang selalu diceritakan Heechul hyung, antusias Kyuhyun.
"Kau bertengkar? Atau kau kebut-kebutan di jalan, eoh? Aigoo..." Kesal Junhee melihat Taemin yang terbaring di atas tempat tidur dengan luka juga kaki yang di perban.
"Kocongma, saem." Santai Taemin. Gomawo karena kau sudah mau datang. Lirih suaranya.
"Aigoo... Aigoo..." Seorang nyonya mendekat dan terlihat begitu kesal. "Aku tidak akan membayar sepeser pun biaya pengobatan mu, kau sudah membuat ku rugi bahkan motor ku pun sudah tidak berbentuk karena mu!! Aku pun akan memotong gaji mu." Cerocos nyonya itu.
"Yah, noen nuguya?" Rasa hormat sudah tidak ada pada Junhee. Emosinya semakin menyentuh puncak akibat nyonya tersebut.
"Aigoo, kau pikir kita seumuran? Di mana sopan santun mu, eoh?" Nyonya itu terlihat begitu angkuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You
FanfictionBear on me. Love me. Don't leave me. I love you . -Cho Kyuhyun I will fight for you Love you. Never leave you. -Lee Junhee