Sebelas

1.2K 135 4
                                    

Henry menganggukkan kepalanya seakan memberi salam.

"Kendae di mana Junhee eonni?" Bingung Hana.

"Apa hari ini dia melihat internet atau tv?" Mengebu-gebu Kyuhyun berharap Junhee mendengar ucapannya pagi tadi.

"Menurut mu..." Ketus Heechul. "Setelah kau dan fans mu, internet adalah hal yang ditakutinya!"

"Bahkan aku yang mengecek emailnya untuk mengambil semua hasil tugas muridnya." Cerita Ryeowook.

Kyuhyun terdiam mendengarnya.

Rasa kecewa berkecamuk dalam diri Hana. Eonni, wae? Imo bilang, kau pun terlihat menyukai Kyuhyun oppa... Bingung Hana dengan sikap Junhee.

Drep. Drep. Drep.

Heechul mengangkat teleponnya. "Wae?" Santainya. "Mwo?" Kagetnya membulatkan matanya. "Aish... Yah!!!" Pekiknya. "Kenapa kau juga sama merepotkannya dengan Hana, eoh?" Ketusnya.

"Yah!!! Apa aku merepotkan?" Manja nada suara Hana.

"Hyung..." Tak terima Hyukjae dengan ucapan Heechul.

"Sudahlah." Heechul mencoba mengabaikan aksi protes Hana juga Hyukjae. "Kau..." Menatap Hana. "Apa..." Dirinya terlihat enggan mengatakannya. "Apa kau menyimpannya?"

"Mwo?" Bingung Hana. "Menyimpan apa, eoh?"

"Aish..." Gusar Heechul.

"Waeyo?" Ryeowook pun penasaran dengan sikap Heechul.

"Aish. Jeongmalyo!" Heechul terkekeh. "Yah!" Melempar teriakannya ke wajah Kyuhyun. "Kenapa wanita mu benar-benar merepotkan, eoh? Kenapa harus aku yang di telpon? Kenapa bukan Henly!!!"

"Junhee?" Bingung Kyuhyun.

"Henry, hyung... Henly anyira...." Koreksi Ryeowook.

"Aish." Hampir memukul Ryeowook tapi berhasil di tahan Hana. "Dasar kau." Heechul terlihat kesal. Heechul menulis di ponselnya dan menunjukkanya ke arah Hana.

Hana membaca tulisan itu dan mengangguk-angguk.

"Kau menyimpannya?" Tanya Heechul.

"Ne." Hana membuka laci yang ada di samping tempat tidurnya. Mengambil tasnya yang dibantu oleh Hyukjae. Tangannya masuk ke dalam tas hitam itu. "Igo..." Menunjukan benda yang di minta Heechul atas permintaan Junhee.

"Aish." Heechul meraihnya cepat.

Semua tertawa melihat itu. Bahkan Kyuhyun pun tersenyum nakal. "Biar aku yang berikan." Ujarnya. "Dia di mana?"

"Kau yakin?" Tanya Heechul memastikan. "Kau tau kan, Junhee-ku bisa saja meledak saat melihat mu?" Ancamannya.

Kyuhyun tetap bersihkukuh. "Aku tidak perduli." Santainya.

"Kendae... Ini justru hanya akan memancing reaksi fansmu..." Henry membuka suaranya. "geuressoe biar aku saja.."

"Shirro!" Tegas Hana. "Harus Kyuhyun oppa..."

Ryeowook pun sependapat dengan Hana. "Mungkin ini caranya agar Kyuhyun-ssi dan Junhee-ssi bisa berbaikan..."

"Yah!" Tatapn mengerikan sudah terpajang di sepasang mata Heechul. "Noen nuguya?" Kesalnya. "Bahkan aku bingung kenapa kau mau ikut bersama kami, eoh?" Ketusnya.

Henry 'menciut' dalam hitungan detik dengan reaksi Heechul.

"Hyung... Kau membuatnya gemetar." Ceplos Hyukjae menahan tawanya melihat Henry. "Henry-ssi, tolong kau jauhi Junhee-ssi... Uri Kyuhyun sudah menandainya." Ceplosnya.

"Aku... Tidak ada maksdu apa-apa." Jujur Henry. Dirinya hanya menganggap Junhee seperti adik kecil yang harus di jaga.

"Arrasoe." Hana tersenyum penuh kemenangan. Kau di sini, eonni... Ternyata kau memang menyukai oppa ku, Junhee eonni. Ujarnya. "Oppa..." Memanggil Kyuhyun. "Bawa kemari kaka ipar ku..."

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang