Tigabelas

1.2K 143 5
                                    

"Noen gwenchana?" Kawatir Junhee. "Kau terus memanggil appa dan eomma..."

"Jeongmal?"

Junhee mengangguk. "Kau merindukan mereka?" Tanya Junhee pelan. Seakan menutupi rasa rindunya sendiri.

Donghae pun bangkit dari tidurnya dan menatap sepasang mata sendu milik Junhee. "Memangnya kau tidak merindukan mereka?"

Junhee memeluk Donghae erat. "Em. Kita merindukan mereka."

Donghae membalas pelukan Junhee. Mencium kening Junhee lembut. Appa eomma, apa maksud dari mimpi itu, eoh? Kenapa harus ada bocah itu, eoh? Bingungnya. Menyimpan semuanya rapat-rapat dalam hati.

***

Sebulan sudah berlalu. Donghae memang tidak mengusir Taemin tapi dirinya pun tak terlihat ramah dengannya. Mimpi itu terus datang kepada dirinya hampir setiap malam dan Junhee selalu membangunkannya setiap malam.

Sementara itu, Kyuhyun sibuk dengan comeback stage miliknya. Tampil di setiap acara seperti MuBank, M! Countdown, Inkigayo, dan acara lainnya.

Sementara Junhee sibuk dengan kegiatan sekolahnya, mempersiapkan semua soal ujian Level A yang hanya tinggal hitungan hari.

Ryeowook dan Hana pun sudah resmi menjadi sepasang kekasih, sama seperti Junhee dan Kyuhyun, hanya saja ke duanya terlihat begitu mesra berbeda dengn Kyuhyun dan Junhee yang jarang bertemu lantaran kesibukan masing-masing.

Ruangan guru siang itu terlihat begitu sepi. Ya, setiap makan siang semua akan keluar kecuali tiga guru sekawan dan Henry. Mereka tetap di kursinya. "Junhee-ahh..." Panggil Heechul.

"Ne." Saut Junhee masih fokus dengan laptopnya dengan soal-soalnya.

"Sore nanti bisa kah kau temani aku ke mall? Aku butuh sesuatu untuk ku beli..." Jelasnya.

Junhee mengigit bibirnya. Menimbang dalam pikirannya. "Mianhae, oppa... Aku tidak bisa." Saut Junhee. Hari ini, hari terakhir Kyuhyun oppa comeback dan aku selalu tidak bisa melihatnya, hanya hari ini aku bisa, batinnya.

"Aish." Kesal Heechul menerima penolakan. "Noen odiso? Tidak bisa kah kau temani diriku..."

Junhee mengukir aegyo miliknya. "Mianhae tidak bisa."

"Jelek sekali." Ceplos Heechul menatap kesal Junhee. "Ryeowook-ahh..." Kali ini dirinya menganggu orang yang ada di sebelahnya.

"Aku juga tidak bisa."

"Yah! Aku bahkan belum bilang..." Emosi Heechul.

Ryeowook tersenyum imut ke arah Heechul. "Mianhae hyung kendae aku dan Hana akan menonton film malam ini geuressoe aku tidak bisa." Aegyo khas miliknya sudah terpajang jelas.

"Aku benci pada mu." Maki Heechul begitu ketus.

"Em..." Henry pun yang sedari tadi mendengar percakapan yang ada mencoba membuat dirinya di lihat oleh sosok Heechul. "Aku pun akan ke mall nanti."

"Aku tidak tanya!" Ketus Heechul.

"Aish, kau ini." Protes Junhee akan sikap Heechul kepada Henry. "Kau ingin beli sesuatu, oppa?" Tanya Junhee kepada Henry.

Henry mengangguk. "Aku butuh pakaian dalam yang baru."

"Ah..." Ryeowook mengangguk. "Junhee-ahh sekarang tanggal berapa, eoh?"

Junhee melihat kalender miliknya. "Tanggal 29, oppa... Dan kau..." Menatap Heechul. "Kau selalu beli pakaian dalam dua bulan sekali setiap tgl 29..."

"Ah, pakaian dalam juga..." Antusias Henry menatap senang Heechul.

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang