"Karena bagiku sedikit perhatianmu menjadi harapan besar bagiku"
**
Alessia Gussel, Ale sapaannya. Seorang pelajar berusia 18 tahun di salah satu sekolah ternama di kota California dan merangkap sebagai seorang pramusaji di sebuah restoran setelah dirinya pulang sekolah hingga nanti pukul 9 malam.
Dirinya tinggal bersama kedua orang tuanya. Orang tua Ale sangat berkecukupan, sering orang tua Ale menasehati Ale untuk berhenti bekerja. Namun Ale tidak mau, karena dirinya ingin mendapatkan hasil sendiri dan tidak mau merepotkan orang tuanya. Bagi Ale kekurangan pada dirinya sudah menjadikan orang tua Ale sedih.
Kekurangan Ale adalah dirinya tidak dapat berbicara dan itu sangat membuat dirinya harus menangis setiap malam untuk meminta keajaiban agar suatu hari dirinya dapat berbicara seperti yang lainnya.
Ale mempunyai kembaran laki – laki dan hanya selisih 10 menit saat dilahirkan dan dia juga mempunyai adik laki – laki yang umurnya hanya selisih 1 tahun dengan umur Ale. Mereka adalah Nash Gussel, kembaran Ale dan Hayes Gussel, adik laki - laki Ale.
Malam ini dirinya harus berjalan pulang ke rumahnya setelah dirinya bekerja karena jarak restoran dengan rumahnya tidak terlalu jauh. Ale masuk ke rumahnya dan sudah disambut oleh keluarganya. Mama Ale segera membantu anaknya itu untuk membawakan barang bawaannya yaitu tas sekolah dan jaketnya.
"Mama sudah siapkan makan malam dan baju ganti. Kamu langsung mandi dan setelah itu makan ya," kata Mama Ale memberi arahan kepada anak perempuannya itu.
Ale mengangguk sebagai tanda jawaban atas perintah orang tua perempuannya itu dan Ale segera melaksanakan arahan mamanya itu. Setelah selesai membereskan dirinya segera Ale turun ke ruang makan sudah ditunggu dirinya oleh papa, mama, Nash dan Hayes.
"Ale, besok kamu, Nash sama Hayes ke rumah nenek ya untuk sementara. Papa dan mama mau ke luar kota untuk menemui rekan kerja Papa. Hanya untuk beberapa hari," kata Mama Ale.
"Kenapa mama harus menitipkan kita ke nenek? Kak Ale, Kak Nash dan Hayes sudah bukan anak kecil lagi," eluh Hayes, Hayes tidak suka jika harus tidur di rumah neneknya karena dirinya tidak bisa sebebas dirumah dengan aktivitas yang setiap hari dia jalani seperti tidur tengah malam, bermain ps untuk berjam - jam, membunyikan musik dengan keras dan lainnya.
"Hayes, papa dan mama tidak mau ada hal – hal negatif yang terjadi pada kalian. Jadi papa harap kalian mau, toh juga papa dan mama tidak akan berbulan bulan perginya," kata Papa Ale.
Lalu Ale mengambil secarik kertas dan menuliskan sesuatu di atas kertas 'Kapan Papa dan Mama akan berangkat?' kalimat yang ditulis Ale pada secarik kertas itu.
"Mungkin besok pagi setelah kalian berangkat sekolah, jadi setelah ini kalian kemasi barang - barang kalian agar besok pagi papa dan mama bisa membawanya ke rumah nenek." Mama Ale mengarahkan anaknya untuk segera mengemasi barang barang Ale, Nash dan Hayes.
"Oh ayolah, bisakah papa dan mama sehari saja tidak memikirkan tentang pekerjaan?" celetuk Nash yang mulai muak dengan aktifitas orang tuanya itu.
"Nash, jangan berbicara seperti itu di depan makanan. Kita bisa bicarakan setelah ini, sekarang habiskan makananmu dulu lalu ikuti kata mama," ucap sang ibu yang membuat Nash harus mengalah.
Ibu Ale, Maria Gussel. Memang sudah terbiasa menghadapi sifat ketiga anaknya itu yang berbeda – beda. Mulai dari Ale suka tersenyum, sopan namun cuek. Nash yang terkenal badboy tapi tidak pernah membangkang orang tuanya, perhatian dan jahil. Sedangkan Hayes yang periang, humoris namun kekanak - anakan.
*~*
"Ale, Nash, Hayes cepetan nak berangkat sekolah dan jangan lupa bawa barang barang kalian ke bawah ya," teriak mama dari meja makan seraya menata sarapan pagi untuk ketiga anaknya.
Lalu tak menunggu berapa lama Ale sudah turun dengan disusul kedua adiknya yang berebut tempat duduk meja makan.
"Sudah - sudah, cepat makan dan beragkat, ingat Nash jangan bawa mobilnya terlalu cepat dan jangan lupa pakai sabuk pengaman. Uang saku selama papa dan mama pergi udah mama transfer, jangan boros. Selama papa sama mama pergi jangan buat nenek marah," nasehat mama.
"Mama!" protes Nash dan Hayes sedangkan Ale hanya tersenyum melihat tingkah kedua adiknya itu.
"Iya iya, mama cuman bercanda kalian pasti juga sudah tau," kata mama seraya terkekeh.
**
Gimana part ini? Berikan kritik dan saran ya.
Maaf kalau masih ada typo(s) yang bertebaran. Menerima koreksi dan saran ya.
10 Maret 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent (Matthew Espinosa)
RandomAlessia Gussel seorang gadis 19 tahun yang harus hidup dalam diam selama hidupnya, banyak yang menjauhinya karena malu berteman dengan seorang yang tak mampu bicara. Namun, seorang Matthew Espinosa, primadona baru di sekolah Ale justru penasaran ter...