Melia mencari perhatian Agra dengan cara menjatuhkan pulpennya ke lantai.
"Pulpenku jatuh Gra,tolong ambilin dong"kata Melia dengan nada manja.
"Ambil sendiri kan ada tangan kan?" jawab Agra tanpa menoleh sedikitpun.
Melia kesal dengan sikap agra kemudian ia mengambil pulpennya sendiri.
"Ini anak sombong banget sih,rese!" Melia mendengus dengan kesal.
Agra yang mendengar perkataan Melia dengan segera menghadap belakang. Agra mengetyit sambil menaikkan sebelah alisnya. "Lu ngatain gua?" tanyanya dengan nada tinggi.
Melia hanya terdiam dan tak berani menjawab pertanyaan Agra. Akhirnya Agra menolehkan pandangannya ke arah semula.
"Ihh, ngeselin," ujar Melia lirih.
Sewaktu istirahat Agra dan Sita pergi ke kantin.
Setiba nya disana mereka memesan makanan ,sambil menunggu pesanan mereka, mereka berdua duduk tak jauh dari tempat memesan makanan.Tiba-tiba Melia datang dan langsung menghampiri meja Agra dan Sita.
"Aku boleh gabung sini?"tanya Melia dengan nada manjanya.
"Nggak boleh,kaya ngga ada tempat lain aja" Agra menolak Melia untuk duduk di tempatnya.
Sita merasa kasihan dengan Melia dan ia memperbolehkan Melia duduk bersama mereka berdua.
"Agra apaan sih,boleh kok..silahkan, Mel" sambil mempersilahkan Melia duduk di hadapan Agra.
Agra mendengus kesal. "Lu tuh kemana-mana ngikut kaya ekor tau enggak," ucap Agra sambil menunjuk ke arah Melia.
Melia hanya diam membisu tak menjawab perkataan Agra. Baginya berhadapan dengan Agra sudah membuatnya senang.
Beberapa menit kemudian pesanan mereka datang dan dengan segera Agra menyirgap mie ayam pesanannya.
"Lapar, Gra?" tanya Sita yang heran melihat temannya itu makan dengan sirgap seperti orang yang kelaparan.
"Iya, Sit," jawab Agra sambil menelan mie yang ada di dalam mulutnya.
Sita menggelengkan kepalanya karena lucu melihat sikap sahabatnya itu.
"Eh, aku ke kelas duluan ya,"pamit Melia beranjak dari kursinya.
"Iya, sana. Gua seneng banget enggak ada lu disini. Ganggu aja! Benalu tau enggak!" usir Agra seraya mengusir Melia supaya cepat pergi dari hadapannya.
Melia tak mengubris perkataan Agra yang menurutnya kasar. Dalam hatinya ia sudah berencana untuk mendapatkan Agra dengan cara apapun itu termasuk dengan cara yang licik.
Beberapa menit kemudian Agra dan Sita sudah selesai menyantap makan siang mereka. Setelah itu mereka menuju ke kelas.
Sesampainya di kelas dengan segera mereka duduk di tempat mereka karena beberapa menit lagi perkuliahan dimulai.
Beberapa lama kemudian dosen datang dan memberikan tugas kelompok.
"Ada 5 soal dianalisis,sebelum jam 3 dikirim email saya"ujar Pak Gino.
"Sit,aku satu klompok sama kamu kan?" tanya Agra.
"Iya lah,kita kan sahabat, tapi kurang satu orang nih " jawab Sita.
"Sama aku aja,aku belom dapat kelompok ini" sahut Melia kemudian.
"Lu lagi,lu lagi..hadehh" Agra mendengus kesal.
Dalam hatinya dia benci sekali dengan Melia, kenapa selalu ada dia dia dan dia.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-gara Salah Paham(Terbit✔)
Teen Fiction(Proses penerbitan) Cover by @kjokkenmodinger Sita dan Agra bersahabat dari TK sampai kuliah.Tapi semua berubah saat ada yang memfitnah Sita dan Agra membenci Sita. Apakah Agra dan Sita akan bersahabat baik lagi?