Gara-gara salah paham (Bagian 19)

242 22 0
                                    

Sesampainya disana Agra dan Sita pun turun dari motor, setelah itu mereka menemui pembengkel yang memperbaiki motor Sita.

"Bang, motornya udah jadi?" tanya Sita.

"Udah mbak," jawab pembengkel itu.

"Makasih Bang, berapa biayanya?" tanya Sita lagi.

"250 ribu."

"Ini ya, Bang," ucap Sita sambil memberikan uang tersebut.

Setelah itu,Sita dan Agra pun menaiki motor masing-masing untuk menuju ke kampus.

Sesampainya di kampus, mereka menuju ke parkiran untuk memarkirkan kendaraan mereka.

"Lihat deh itu kan Agra sama Sita," ucap Tia menunjuk ke arah mereka berdua.

"Apaan banget sih, mereka udah baikan apa?" tanya Melia.

"Entah lah, kayaknya kamu harus buru-buru deketin Agra lagi deh," ujar Tia.

"Hmm,benar juga. Emang sih mereka temenan, tapi kan bisa aja diantara mereka ada yang punya perasaan suka," pikir Melia kemudian.

Melia pun menghampiri Agra lalu mengandengnya, anehnya Agra mau saat digandeng oleh Melia.

Sita  bingung dengan sikap Agra yang tiba-tiba berubah, tidak cuek dengan Melia.Sita pun menggelengkan kepalanya dan tak percaya akan semua yang dilihatnya.

Sita  berjalan menuju ruangan kelasnya, setibanya disana Sita dihadang oleh Ina.

"Sit, kok Agra sama Melia gandengan tangan sih? Mereka jadian?" tanya Ina.

"Enggak tau, aku juga aneh aja sama Agra" jawab Sita.

"Sama aku juga ngerasa aneh aja, jangan-jangan Agra dipelet lagi sama Melia," ujar Ina.

"Hustt! sembarangan kamu, mungkin aja Agra udah suka sama Melia," ucap Sita. Ia pun menaikan kedua alisnya karena bingung dengan semua yang terjadi.

"Cewek kecentilan kaya dia aja disukai, amit-amit" jawab Ina memukul mukul kan tangannya ke kepalanya.

"Enggak boleh gitu Na, enggak baik," ujar Sita sambil tersenyum kecil.

Akhirnya Ina dan Sita memasuki kelas, dilihatnya Melia sedang menyuapi Agra.Entah apa yang ada di benak Sita saat itu, hatinya seperti panas saat melihat kedekatan mereka.

Tiba-tiba Ina mengageti Sita yang sedang memandang ke arah Agra dan Melia dengan tatapan seperti orang cemburu.

"Kamu kenapa Sit? Cemburu ya?" tanya Ina.

"Enggak lah, mana mungkin aku cemburu, Agra kan sahabat aku" jawab Sita sedikit gugup.

"Kan bisa aja, cinta itu buta enggak bisa bedain mana yang sahabat dan yang lain nya" balas Ina.

Sita pun terdiam, ia hanya bingung dengan apa yang ia rasakan.
Apa aku cemburu lihat Agra sama Melia? batinnya.

Gara-gara Salah Paham(Terbit✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang